isu 1 : grup chat rahasia (8)

110 14 4
                                    

Aku menatap pemuda dengan rambut mulet pirang dan mata biru itu.
Sesekali pria itu terlihat tersenyum dan mengedipkan mata pada ku.
Terlihat jelas bahwa dia ingin menggoda ku.

Tapi bukannya tergoda aku malah merasa jijik dan tidak nyaman dengan tatapannya tersebut.

Aku lebih baik mendapatkan tatapan sinis dari seseorang daripada mendapat tatapan genit seperti itu apalagi dari orang yang tak ku kenal sama sekali.

Aku tak peduli seganteng apa dia yang penting aku sama sekali tak memiliki niat menjalin hubungan romantis.
Yang aku inginkan disini hanyalah punya banyak teman ya itu saja nggak ada yang lain.

Tapi entah mengapa saat memperhatikan pemuda dengan rambut mulet pirang itu seakan aku pernah bertemu dengannya disuatu tempat.

Aku berusaha tidak memperdulikan tatapan laki-laki itu dan lebih fokus kepada pembicaraan kedua teman baruku.

Ya walaupun pembicaraannya semakin lama semakin nggak nyambung karena mereka berdua makin kehabisan topik pembicaraan.

Sampai akhirnya sebuah ucapan keluar dari mulut Chigiri.

"Hey kun, tau nggak? Di grup Diamond kemarin_"

"Shuttt..." desissan tiba-tiba keluar dari mulut Kunigami sampai memotong kata-kata Chigiri.

"Mulut lu ember banget sih!" ucap Kunigami dengan nada sedikit membentak.

Entah mengapa beberapa siswa laki-laki di kelas itu langsung menatap tajam kearah kami.

Bahkan Rin yang sedari tadi sangat fokus pada buku bacaannya juga mengalihkan pandanganya kebelakang dan ikut menatap tajam kearah Chigiri.

Bahkan segerombolan cowok jamet yang sedari tadi asik bercanda juga menatap tajam Chigiri.
Seakan mereka semua marah padanya dengan alasan yang sama sekali tak ketahui.

Padahal perasaan tadi Chigiri hanya ingin berbicara tentang suatu grup dengan nama "Diamond".

Memang ada apa dengan grup itu sampai para siswa itu memasang tatapan kesal dan sinis pada Chigiri?.

Chigiri yang sepertinya sadar dia baru melakukan kesalahan langsung meminta maaf dengan suara lantang.

"Eh maaf-maaf, sumpah gwa kaga ada niat ngomongin itu kok" Jawab Chigiri dengan ekspresi malu dan gugup.

Para siswa laki-laki itu mengalihkan pandanganya kembali tapi entah seperti masih ada raut kesal pada wajah mereka.

Seakan Chigiri sudah melakukan suatu kesalahan yang besar hanya karena ingin membahas suatu grup.

Aku semakin penasaran grup apa itu.

"Lain kali punya otak ama mulut langsung dipakai dua-duanya Chi" ucap Kunigami.

"Iya aku tau, aku salah, aku bener-bener keceplosan tadi gwa kaga ada niatan buat bongkar hal 'itu' kok" Jawab Chigiri.

Aku semakin penasaran dengan permasalahan mereka ini.

Mungkin karena aku masih anak baru jadi karena itu masih belum tau apa-apa.

Tapi yang membuat ku semakin bertanya-tanya sepertinya hanya sebagian murid saja yang kesal mendengar ucapan Chigiri,
Dan mereka semua juga cuma murid laki-laki.

"Memangnya tadi Chigiri bikin kesalahan ya?" Tanyaku penasaran.

Aku tau seharusnya aku tidak menjadi orang yang kepoan di hari pertama sekolah tapi aku juga ingin mengenal teman-teman ku lebih dekat disini.

Kunigami dan Chigiri seperti memandang gugup kearah ku.

"Ah bukan apa-apa, kita cuma bicarain tentang grup kelas kok" ucap Chigiri.

"Ah iya, karena itu [name] sini cepat kasih nomer kamu biar aku bisa masukin kamu ke grup" Ucap Kunigami.

"Oh oke"

aku mengiyakan hal tersebut dan langsung memberikan nomer ku pada Kunigami.

"Ini 08**-****-****"

"Oke, udah aku save nomernya nanti pas jam istirahat aku masukin ke grup kelas ya" ucap Kunigami.

"Okay" jawab ku.

***
Kringgg...

Suara bel berbunyi menandakan jam pelajaran telah selesai.

"Ah~ akhirnya selesai juga pelajarannya" Chigiri menguap sambil menyandarkan punggungnya ke belakang kursi roda.

Aku memperhatikan kearah Chigiri yang terlihat seakan kelelahan karena pelajaran Ipa tadi yang dimana pelajaran tadi diajarkan oleh seorang guru laki-laki yang kalau nggak salah namanya pak Noel.

Ya gurunya nggak terlalu galak sih tapi agak lemot aja orangnya, mungkin karena itu Chigiri menjadi agak bosan.

"Perasaan dari tadi lu kaga nyatet apa-apa deh,kok malah lu yang keliatan capek?" Tanya ku.

"Bosen anjir bukan capek!" Tegas Chigiri.
Dengan santainya pria itu menaruh tangannya dibelakang kepala dan mulai bersandar sambil menghela nafas.

Dia lalu mulai memandang kelangit-langit lalu kemudian mengalihkan pandanganya kembali kearah ku.

Aku yang menyadari itu mulai memiliki rasa ingin sedikit menggoda Chigiri.

"Kenapa?"

"Apanya?" Tanya dia balik.

"Ya kamu kenapa? Naksir?" Niatnya sih cuma goda.

"Kalau iya emang kenapa?" Jawab Chigiri dengan santainya.

Wajahku sedikit memerah walaupun aku tau jika perkataannya mungkin cuma sebuah candaan walaupun memang banyak cowok yang terpikat padaku sejak pandangan pertama sih.

Tapi entah kenapa ini pertama kalinya aku ngerasa cukup senang dengan godaan itu.

"Ah bisa aja lu bambank" jawab ku sambil terkikik geli.

"Lunya tu neng gampang banget digoda, hati-hati lu ya dikelas ini banyak buaya darat" cibir Chigiri.

"Hemm mungkin tapi aku cuma bisa kegoda ama buaya betina" jawab ku.

"Oh jadi lu bilang gwa betina gitu? Mau nih gwa lepas baju didepan lu sekarang?" Ucap Chigiri.

"Ah nggak-nggak matursuwun deh nanti teteknya keliatan gimana?" Ledekku

"Ealah mboh..."

Chigiri berpura-pura frustasi sebelum akhirnya dia mulai ikut tertawa bersamaku.

Bersambung...

Minimal kalau gak vote komen dong...🤧







Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Diamond blue (Blue Lock Alternatif Universe)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang