isu 1 : grup chat rahasia (7)

87 8 0
                                    

Aku terdiam sejenak seakan membeku beberapa saat berusaha meresapi dua hal tidak terduga yang aku lihat sekarang ini.

Pertama aku melihat teman sebangku ku sendiri ternyata adalah seorang disabilitas.

Yang kedua, aku yang sudah merasa senang karena mengira teman sebangku ku adalah seorang gadis cantik ternyata dia juga seorang pemuda tulen.

Entah mengapa kepalaku menjadi pusing saat memikirkannya.

"Oy...oy..."

Suara gadis, eh... pria itu membuatku kembali tersadar.

"Ma-maaf aku nggak bermaksud membuat mu gak nyaman" ucapku yang merasa bersalah karena telah memandangnya tidak baik hingga membuatnya tidak nyaman pada ku.

"Aku... boleh duduk disinikan?"tanya ku.

Namun pria itu hanya mengangguk dan memberi ku jawaban singkat.

"Y" jawabnya.

Aku akhirnya mulai menarik kursi dan duduk disamping Chigiri.

Selama beberapa saat kelas terasa hening dan menengangkan,aku merasa diperhatikan dari seluruh sudut kelas ini.

Aku berusaha untuk mengacuhkan mereka namun tetap saja entah kenapa dada ku terasa sangat sesak karena perasaan gugup ku yang tak terkendali.

Aku menatap kearah bawah meja sambil mencengkeram rok ku, wajahku dipenuhi keringat dan tubuhku sedikit gemetar.

Ya sepertinya aku mulai terkena panick attack sekarang.

Aku berulang kali berusaha mengatur nafas ku tapi sepertinya tidak berhasil.

Lalu tiba-tiba ada seseorang yang memasangkan sesuatu ketelinga ku dan aku mulai mendengarkan sebuah lagu relaksasi yang sampai kegendang telinga ku.

Aku menyadari bahwa teman ku itulah yang barusan memasangkan headset ketelinga ku.

Pria itu mulai menepuk-nepuk punggung ku.

"Tenangkan pikiran mu dan cobalah bernafas dengan tenang"

Suara berat pria itu membuat diriku merasa sedikit tenang.

Aku menutup mataku dan mulai menghela nafas perlahan.

Aku mulai membuka mata kembali dan menatap kearah Chigiri.

"Thank you.." suara ku terdengar cukup lirih aku tidak yakin apakah Chigiri mendengar kata-kata itu atau tidak.

"Iya" jawab Chigiri sambil terus mengelus punggung ku.

"Udah tenang sekarang?" Tanya Chigiri.

"Sudah mendingan" jawab ku.

Chigiri mulai berhenti mengelus punggungku.

"Katanya orang kena panik attack harus sering diajak ngobrol ya" pikir Chigiri.

Pria berambut merah panjang itu mulai menepuk pundakku.

"Btw nama gwa Chigiri Hyoma, nama lu tadi siapa? Gwa nggak denger pas lu didepan tadi" ucap Chigiri.

"[Name]" jawab ku singkat.

"Oh nama yang bagus"

"Btw maaf juga ya tadi gwa udah bentak lu gwa cuma kaga suka kalau ada orang yang mandang kasian kearah gwa"

"Soalnya gwa tipe orang yang gak suka dikasihani" Jelas Chigiri.

Tangan Chigiri masih berada di bahu sebelah kiriku dan mulai menatap diriku dengan senyuman hangat.

"Oh gitu ya, maaf sekali lagi ya Chigiri" ucap ku.

"No problem, [name]" Jawab Chigiri ia mulai bertingkah seakan kami sudah lama saling mengenal.

Diamond blue (Blue Lock Alternatif Universe)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang