The Girl

873 86 7
                                        


Matahari belum terlalu tinggi, tapi hawa diluar toko es krim milik ayah Nunew sudah sangat panas.

Dua orang terlihat saling memandang. Seorang wanita dengan wajah cantik menampilkan senyum merekah sambil mengulurkan tangannya untuk dijabat.

Sementara seorang lagi adalah pemuda manis dengan wajah terlihat kaget yang jantungnya sedang berdebar kencang.

Pemuda itu tak membalas jabatan tangan sang wanita. Entah ia tak mau, atau terlalu terkejut dengan kedatangan wanita didepannya.

Wanita tinggi menarik tangannya yang tak berbalas dengan sedikit grogi.

"A..ah.. I'm sorry. I should wai you instead."

(A..ah.. maaf. Harusnya aku memberikanmu wai)

Ia melanjutkan dengan melakukan 'wai' memberikan salam dengan menangkup kedua tangan didepan dadanya, sedikit kikuk.

Mengapa dia disini?
Mau apa dia mendatangiku?
Apakah dia ingin mengkonfrontasiku?

Segala macam pertanyaan memenuhi pikiran Nunew.

"Oh, kita kedatangan tamu? Kenapa tidak kau ajak masuk, Nhu?"

Suara ayah Nunew membuyarkan kecanggungan diantara mereka.

"Halo nona, silakan masuk. Berbicaralah di dalam agar tidak mengganggu pejalan kaki lain."

"Hello Sir, thank you. And you are..?"

(Halo pak, terima kasih.
Dan kau adalah...?)

"Pa, father. Nunew's father."

(Pa, ayah. Ayahnya Nunew)

Sang ayah menjabat tangan Bow sambil menunjuk kearah dirinya.
Ia dapat mengerti ucapan Bow namun tak fasih berbahasa inggris.

Nunew bersungut karena sang ayah malah menjamu orang yang paling tidak ingin ditemuinya.

"Wow! Your ice cream shop is super cute, just like you."

(Wow! Toko eskrim mu sangat imut, seperti dirimu)

Itulah kalimat yang diucapkan wanita bernama Bow saat memasuki toko eskrim. Pandangannya melihat kesana kemari memperhatikan detail dalam toko.

Wajahnya benar-benar cantik.
Pantas saja Nunew merasa familiar saat melihatnya tadi. Ternyata dia adalah wanita yang terlihat bersama kekasihnya selama di Milan.

"It's my father's."

(Milik ayahku)

Nunew mengoreksi kalimat Bow.
Sejujurnya Nunew tak ingin mengajaknya masuk. Apalagi toko es krim baru akan dibuka 30 menit kedepan. Hanya saja, sang ayah meminta Nunew untuk menjamu tamu yang sudah datang dari jauh melintasi samudera.

"Oh! Zee's here!"

(Oh! Zee disini!)

Bow sedikit berteriak dengan bersemangat.
Jantung Nunew serasa mati sesaat ketika mendengar Bow mengatakannya. Dadanya berdebar. Ia tak melihat kemana Bow mengarah karena Nunew berjalan didepannya.

My Favorite FlavorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang