Sexy

677 68 10
                                    

Perjalanan menuju rumah sang ayah membuat Nunew tak berhenti tersenyum.

Tangan sepasang kekasih tersebut enggan berpisah. Saling menyentuh satu sama lain.
Seakan membayar kerinduan sentuhan selama 12 hari lamanya.

"Hia, apa Nhu harus hubungi Pa dulu?"
Nunew teringat sang ayah sedang menunggu tamu, untuk itu ia pulang lebih dulu.

Nunew khawatir jika tamu ayah masih berada disana saat mereka datang akan menjadi pertanyaan besar mengapa seorang aktor terkenal Thailand mengunjungi rumah sang ayah.

"Memangnya kenapa?"

"Sore ini Pa pulang lebih dulu karena akan ada tamu yang akan datang mengunjunginya. Nhu khawatir jika mereka masih berada disana saat kita datang dan melihat Hia..."
Nunew tak meneruskan kalimatnya. Ia yakin Zee mengerti maksud ucapannya.

Sang aktor tertawa mendengar keresahan kekasihnya. Ia meremas tangan mungil yang ada di genggamannya,
"Tak apa. Itu bukan masalah. Nhu tenang saja."

"Hia yakin?"
Nunew masih ragu dengan apa yang akan terjadi. Tapi jika dipikir lagi, sang ayah bisa memperkenalkan kekasihnya cukup sebagai orang yang berjasa membantu berkembangnya toko eskrim miliknya.

Sang aktor hanya tersenyum dan mengangguk meyakinkan,
"100% yakin!"

.

.

Dari luar pagar sudah terlihat keramaian dalam rumah sang ayah.
Terakhir kali Nunew kesini adalah 4 hari lalu saat dirinya marah karena gagal mengkonfirmasi pada kekasihnya mengenai rumor yang beredar.

2 buah mobil terparkir di halaman rumah. Satu mobil sang ayah, sementara lainnya Nunew tak mengenalinya.

Kemeriahan lampu yang menyala di malam hari dan canda tawa terdengar dari dalam rumah.
Zee memarkirkan Cayenne putihnya disamping mobil berwarna merah yang tak Nunew kenal.

Sang aktor mengambil beberapa bingkisan dari bagasi mobil sebelum memasuki pintu.

Nunew masuk lebih dulu.
Diruang depan duduk seorang pria asing bertubuh besar. Rambut panjang coklatnya disisir rapi kebelakang dan diikat. Otot-ototnya menyembul dari balik kaos polo berwarna biru gelap yang dikenakannya. Ia sedang berbicara di telepon dengan bahasa Italia.

Inikah tamu ayah? Pikir Nunew.
Ia tak pernah melihat pria ini selama hidupnya.

Pria asing tersebut menyadari kedatangan Nunew. Ia memutus pembicaraan pada ponsel dan memasukkannya kedalam saku celana lalu berdiri.
Pemuda manis itu buru-buru memberikan salam wai pada pria yang jauh lebih tinggi didepannya.

"Oh! You're here!"

(Oh! Kau disini!)

Terdengar suara sang aktor menyapa dari belakang.

"Mr. Panich! Nice to meet you again."

(Mr. Panich! Senang bertemu anda kembali)


Pria asing tersebut menjabat tangan Zee yang berdiri di belakang Nunew.

My Favorite FlavorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang