2. Are You Stupid?

193 7 0
                                    

Bel istirahat berbunyi. Surga dunia untuk para Siswa, dan Siswi termasuk Gisella Aeriana Uchiana, atau lebih ringkasnya Gisella atau Gi. Gisella langsung merenggangkan tubuhnya yang kaku karena selama pelajaran sejarah ia terus mematung. Bukan mematung untuk mendengarkan, tapi untuk tidak terkena hukuman.

"Ayo, Rin! Kita ke kantin!" Ajaknya yang sudah bangkit dari duduknya kepada temannya yang tengah memasukkan bukunya ke dalam tas.

Mereka berdua pun jalan berdampingan menuju Kantin. Sampai dikantin, Mereka mengedarkan seluruh pandangan mereka untuk mendapatkan bangku kosong. Tapi sepertinya tidak ada, bangku sudah terisi penuh walaupun bel baru berbunyi.

"Karin!" Panggilan yang diberikan oleh Jeano dengan tangan yang keatas, yang mengisyaratkan untuk bergabung dengan mereka.

Karin yang mendapat panggilan pun langsung tersenyum seraya mengangguk, lalu menyeret temannya untuk memesan makanan, sebelum duduk bersama kekasihnya dan kawan-kawannya.

"Paman! Aku mau mie ayam 1, bakso 1, sama sosisnya 2 serta cola 2." Pesannya, begitu mereka tiba di beberapa kedai.

karin yang mendengar pesanan temannya yang sangat banyak pun langsung menoleh, menatap temannya dengan tatapan ragu. "Gi, kau akan habis makan segitu banyaknya?" Tanyanya, yang memperingatkan temannya untuk tidak serakah.

Gisella langsung menoleh, dan langsung mengangguk. "Tentu saja! Ak--" perkataannya terhenti, karena ada seseorang yang merangkul dirinya dari belakang. "Hai sayang!" Sapaan yang Haikal berikan, yang baru saja tiba dengan wajah senangnya dan masih setia merangkul pundaknya.

Ia yang tiba-tiba dirangkul pun risih. Ia langsung menyikut tubuh sahabatnya ini agar rangkulannya terlepas. Dan benar saja! Temannya langsung melepaskan rangkulannya, digantikan jadi ringisan, seraya memegangi perutnya. "Jahat!" Ujar Haikal dengan tingkah yang menggemaskan. Ralat, sok digemaskan, dan itu membuat dirinya murka.

"Jijik!" Desisan yang langsung ia berikan, karena sangat tidak suka melihat sahabatnya berlagak sok menggemaskan ini. Membuat dirinya mau muntah, begitu melihatnya.

Sedangkan Haikal yang mendengarnya pun langsung terkekeh. "Gisella." Panggilnya, dengan mimik wajah yang sudah berganti lagi. "Gue pinjem uang lo dulu dong. Uang gue habis, nanti pas dirumah langsung gue ganti." Pintanya.

Ia yang mendengarnya pun langsung menggeleng, menolak permintaan sahabatnya. "Gak! Duit gue yang kemarin aja belum lo ganti!" Sahutnya.

Baru saja ia ingin mengambil makanannya, makanannya sudah terlebih dahulu diambil sahabatnya. "Makasih, Gi!" Teriakan yang Haikal berikan, yang langsung berlari meninggalkan sahabatnya.

Ia yang melihat tingkah sahabatnya, ia langsung berusaha sekuat tenaga untuk menahan amarahnya, agar tidak mengumpati sahabatnya dikantin yang tengah ramai ini. Namun, sepertinya kesabarannya yang tipis ini tidak bisa menerimanya. "HAIKAL CHANDRA!" Teriaknya murka.

Dan Karin yang sedari tadi melihat mereka, hanya bisa menggelengkan kepalanya. Ia sudah terbiasa melihat temannya bernama Gisella dan juga Haikal ini bertengkar, baikan, lalu bertengkar lagi, baikan lagi dan seterusnya seperti itu. Ia juga sering bertanya apakah mereka pacaran? Temannya ini malah terkekeh, dan mendecih, seakan tak suka dengan pertanyaan yang ia berikan.

Ia juga sering memperingatkan kepada temannya ini, agar tidak terlalu membenci pria bernama Haikal ini. Pasalnya Benci bisa jadi Cinta. Namun temannya menolak mentah-mentah prinsip itu. "Udah lah Gi, daripada lo narik urat mulu, lebih baik pesan yang baru lagi." Ujarnya, mencairkan amarah milik temannya ini.

Ia langsung menarik serta menghembuskan nafasnya secara bergantian, untuk menormalkan emosinya. Setelah emosinya stabil, ia mulai memesan makanan lagi. Setelah memesan makanan, mereka pun duduk dibangku Jeano dan kawan-kawan.

MY ENEMY? - HAESELLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang