"Sakit ya?" Pertanyaan retorik yang Haikal berikan kepada sahabatnya, yang saat ini sedang diberi obat memar oleh petugas kesehatan.
Sementara Gisella langsung mendengus begitu mendengar perkataan yang dilontarkan sahabatnya ini. "Sakit ya? Lo mikir sendiri pake otak lo yang gak tau keberadaannya dimana!" Rutuknya, yang malah membuat sahabatnya semakin tertawa, dan ya! Itu membuat dirinya semakin kesal.
"Lagian lo juga sih! Siapa yang suruh ngelamun?! Aturan lo berterima kasih kepada gue, karena udah nyelametin lo dari yang namanya kerasukan. Kan gak lucu seorang setan, kemasukan setan." Ejek Haikal, yang membuat Mood sahabatnya jadi tambah buruk.
"Tau ah!" Rajuk Gisella yang sudah sangat kesal dengan sahabatnya ini, dan langsung mendapatkan toyoran didahinya dari sahabatnya ini.
"Gak usah sok ngambek dengan gaya imut deh! Gak pantes tau, Gi!" Seru Haikal, memperingatkan sekaligus mengejek sahabatnya yang tengah merajuk layaknya anak sekolah dasar. "Lagipula kan lo udah ngebales gue dengan pukulan lo yang brutal." Tambahnya, supaya mood sahabatnya ini gak semakin buruk.
Gisella yang mendengarnya pun langsung mempoutkan mulutnya, dan bangun dari brankar ruang kesehatan, meninggalkan sahabatnya sendirian disini. "YAK, GISELLA! JANGAN NGAMBEK! AISH!" Teriak sahabatnya, yang ia sendiri gak gubris.
Bukannya kembali ke kelas, Gisella malah melenceng ke kelas Ips 2 yang ada diseberang kelasnya. Sampai didalam kelas, ia langsung menggebrak salah satu meja dengan kamus tebal. Kelas yang tadinya ricuh pun seketika diam karena gebrakan plus kedatangannya. "Siapa yang namanya Wony Yoshepia?" Tanyanya To The Point, dengan pandangan yang terus menelusuri sekitar.
Gadis berambut pirang yang sedang mengecat kukunya langsung menghela nafasnya secara panjang, lalu menghampiri dirinya. Ia yang melihat penampilan perempuan yang ada dihadapannya dari ujung kepala sampai kaki. 'Lonte.' Satu kata yang menggambarkan wanita yang ada dihadapannya ini.
Bagaimana tidak? Rambut pirang, baju diketatkan, rok di pendekkan, kancing atas yang dibuka 2, kuku yang diwarnain, alis yang menerjang badai, bibir yang merah seperti habis memakan orok. Seketika dirinya langsung memijat pelipisnya melihat kriteria gebetan sahabatnya, yang jauh dikata normal, seperti Haikal Chandra.
"Hello!" Teguran yang Wony berikan, yang membuat dirinya langsung mengenyahkan pikirannya. Ia langsung menyeret wanita ini keluar dari kelasnya, dibawanya sang wanita menuju Rooftop sekolah, lalu mengunci pintu rooftop tersebut.
Sebelum bertanya kepada wanita ini, ia sudah lebih menyalakan alat perekam suara yang ada dikantong bajunya, yang ia ambil tadi ditasnya. "Jelasin maksud lo ngedeketin Haikal Chandra?" Tanyanya to the point.
Wony langsung mendengus pasrah. Ia sendiri tau bahwa wanita bernama Gisella Aeriana Uchiana ini akan bertanya seperti ini. Ia sendiri sudah diperingatkan dari mantan-mantannya Haikal. "Menurut lo?" Tanya balik yang ia keluarkan.
Sementara Gisella sudah menyeringai, begitu mendengar pertanyaan yang diberikan wanita yang ada dihadapannya ini. Ia mendekati wanita ini, guna menipis jarak diantara mereka berdua. "Jawab! Gak usah nanya balik! Jangan bikin kesabaran gue habis!" Ancamnya dengan suara yang amat rendah penuh peringatan.
Wony langsung meneguk salivanya secara kasar. Dirinya menyerah menghadapi lawan wanitanya, yang lebih tepatnya memiliki jiwa pria yang ada dihadapannya, Gisella Uchiana. Wanita bar-bar yang selalu disertai tinju. "Apalagi kalo bukan harta. Gue udah punya pacar dan ya, gue bakalan ngejauh dari sahabat lo. Puas?!" Ujarnya.
Ia langsung menaikan kedua alisnya menatap remeh wanita yang ada dihadapannya ini, yang lebih memilih untuk menyerah. "Balikin uang yang lo porotin dari sahabat gue!" Ujarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY ENEMY? - HAESELLE
FanfictionCERITA INI KHUSUS HAESELLE/HAETSUKI (HAECHAN X GISELLE) SHIPPER! APABILA KALIAN GAK SUKA SAMA SHIPPER INI? TIDAK DI ANJURKAN UNTUK MEMBACA CERITA INI. TAPI, APABILA KALIAN MASIH KEKEH UNTUK BACA? DILARANG UNTUK BERKOMENTAR NEGATIF KEPADA PARA TOKOH...