5. Where Have You Been?

110 6 0
                                    

"Habis darimana aja, Haikal Chandra Leandra?!" Teguran yang diberikan oleh sang ibu, selaku orang tua dari kedua pria ini, yang sudah stand by diruang tamu dengan tangan bersedikap dada. Di temani suaminya yang sedang memainkan ponselnya.

'Siaga satu.' Gumamnya, begitu mendengar ibunya yang sudah memanggil nama lengkapnya, yang bertanda bahwa masalah besar akan tiba sebentar lagi.

"Mau kemana, Haikal?!" Ujar sang ayah, yang sukses menghentikan langkah anaknya yang ingin pergi kekamarnya.

Ia langsung tersenyum tak berdosa, dan menghampiri kedua orang tuanya. "Biasa Mom, urusan anak muda. Orang tua kayak kalian mana paham." Sahutnya, yang sudah duduk dihadapan kedua orang tuanya.

"Kamu belanja apa saja?! Belum sampai 1 minggu, kamu sudah menghabiskan 20 juta direkening kamu?!" Tanya sang ibu kepada anaknya, yang sangat heran dengan cara belanja anaknya ini.

Ia sendiri yang sudah tau dan menerka kalau hal ini akan terjadi, ia  memutar segala cara agar Mommy dan Daddynya tidak marah, dan berujung mengambil semua fasilitas miliknya. "Mom, Dad. Kalian lebih sayang uang daripada anak kalian sendiri? Ayolah, uang segitu tidak akan membuat kalian miskin." Ujarnya, dengan tatapan melas minta dikasihani.

Mendengar ucapan anaknya, membuat tatapan dingin milik sang ibu, bertambah menjadi lebih dingin, yang membuat anaknya langsung meneguk salivanya secara kasar. Bukan hanya dirinya saja, suaminya juga sudah menatap anak mereka dengan tatapan dingin. "Mommy gak permasalahkan uangnya, sayang. Yang mommy tanyakan saat ini, kamu beli apa saja? Sampai-sampai kamu menghabiskan 20 juta dalam kurun waktu kurang dari 1 minggu?!" Tanyanya dengan nada serius.

Iq langsung memutar otaknya untuk mencari jawaban yang pas untuk kedua orang tuanya ini. Masa iya dirinya harus bilang karena membelikan ponsel keluaran terbaru, tas keluaran terbaru dari merek ternama, dan lainnya untuk wanita lain selaku gebetannya, kan gak mungkin!

"Jawab, Haikal!" Titah sang ayah, akan kebisuan sang anak, begitu istrinya menanyakan pertanyaan tentang uang yang telah dihabiskan anaknya.

"Maafkan aku, aku salah." Ujarnya yang menyesal. Lebih tepatnya pura-pura menyesal, agar dirinya aman dari amukan singa betina, dan singa jantan ini.

"Mommy gak butuh maaf kamu, Haikal! Yang mommy butuhkan adalah alasannya! Kenapa kau menggunakan uang sebanyak itu? Apakah kamu gunakan untuk membeli narkoba atau obatan terla--"

"Mom, come on! Aku gak sedepresi itu! Walaupun Mommy sama Daddy kerjaannya bikin anak setiap hari! Aku gak akan menggunakan barang haram itu! Jangankan itu, aku aja sering tersedak asap rokok temennya aku, dan Vape milik daddy!" Sergahnya, menangkal tuduhan yang ibunya berikan.

"Terus, kamu kemanakan uang itu? Beli ponsel baru? Tidak! Motor, mobil? Tidak! Tidak cukup juga. Baju atau aksesoris baru? Oh come on! Kamu orang yang malas belanja. Terlebih jarang mandi, dan selalu suka berpakaian yang itu-itu aja!" Tanya sang ibu sekali lagi, agar anaknya ini jujur kepada dirinya.

"Aku traktir temen-temen aku, mom! Ayolah, Mommy! Masa iya mommy introgasi aku, hanya karena aku menghabiskan 20 juta di kartu kredit milik aku?!" Ujarnya yang sudah bingung harus memberikan alasan apalagi kepada ibunya.

"Traktir temen gak sampai 20 juta, Haikal! Kamu jangan bohongi mommy!" Ujar sang ibu, yang tau kalau anaknya ini sedang mengelak.

"Sumpah demi selingkuhannya Daddy! Aku gak bohong, mom!" Balasnya yang sudah sangat frustasi, namun tak mau kalah dengan mommynya.

"Apa?! Selingkuhan Daddy?! Siapa?" Tanya sang ibu, begitu mendengar penuturan yang diberikan anaknya.

Semantara Haikal, ia langsung meneguk salivanya dengan kasar, begitu melihat Mommynya yang sedang naik pitam, menahan kemurkaannya yang sedikit lagi meledak.

MY ENEMY? - HAESELLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang