multimedia :
♫ Whisper - Piggy
"Perbuatan pemerintah itu mencakup perbuatan yang konkret dan perbuatan hukum."Jeno mencubit tangannya untuk fokus mendengarkan dengan serius. Ia tidak dapat fokus bahkan saat mata kuliahnya dimulai, hingga berjalan lima belas menit saat ini.
"Kemudian perbuatan hukum itu terbagi lagi menjadi dua," Pak Won menjelaskan, "Ada yang bersegi satu," imbuhnya, "Dan ada yang bersegi dua."
Jaemin menendang dengan kuat kaki Jeno ketika mendapati Jeno sedang tertidur. Jeno terperanjat kaget, ia melirik sinis ke arah Jaemin. "Apaan?"
"Tidur lo?" sarkas Jaemin.
Jeno mengangguk. "Tidur."
"Kalo mau tidur minimal jangan telat," ledek Jaemin, ia menengok ke sekitarnya, melihat Pak Won sudah berjalan ke bagian kanan, sementara mereka duduk di bagian kiri. "Kalo lo telat kan dapatnya di depan doang! Mana bisa tidur, lo tau Pak Won gak pernah jalan ke belakang."
"Ngantuk banget gila," keluh Jeno.
"Yang bersegi satu itu maksudnya apa?" Tanya Pak Won pada semua mahasiswa yang duduk mendengarkan.
Pak Won menelusuri seisi kelas, ia menengok ke arah Jaemin, sialnya, Jaemin menatap mata Pak Won dengan tidak berkedip. Jaemin lalu nyengir dengan bahagianya.
"Kamu, yang lihat saya!" tunjuk Pak Won pada Jaemin, "di sebelahnya!" tiba-tiba beralih pada Jeno yang terkesiap karena terkejut.
"Apa maksudnya perbuatan hukum bersegi satu, contohnya?" tanya Pak Won, lantas berjalan mendekati dua cowok tampan yang terlambat sehingga duduknya paling depan.
Jeno menengok ke Jaemin sekilas. "Keputusan Pak," jawab Jeno.
"Nah.." Pak Won hampir saja mendapatkan kelemahan Jeno, tetapi, Jeno dapat menjawabnya. Padahal ia yakin bahwa Jeno tidak mendengarnya. Ia kemudian melihat ke arah lain. "Kalau bersegi dua?" Tanya Pak Won, tiba-tiba melihat ke Jeno lagi.
"Bersegi dua berarti kerja sama dengan pihak lain," jawab Jeno lagi.
Pak Won terdiam. "Ternyata kamu dengar, ya?"
"Iya, Pak. Saya rajin." Jawab Jeno bangga.
Pak Won menggelengkan kepalanya saja. Ia kemudian kembali ke tempat duduknya yang agak jauh dari kursi mahasiswa, oleh sebab itu ia menggunakan microphone yang dipasang lewat daun telinga.
"Adapun perbuatan hukum bersegi satu itu termasuk perbuatan hukum publik sementara perbuatan hukum bersegi dua itu termasuk perbuatan hukum ..."
Lagi-lagi, pendengaran Jeno terputus ketika ia hampir masuk kembali ke dalam mimpinya. Jaemin menggelengkan kepalanya, ia terpaksa mengangkat bukunya untuk menutupi Jeno dari Pak Won.
KAMU SEDANG MEMBACA
Would You Be My...?
Fiksi PenggemarKarina tidak percaya, ia akan bertemu dengan playboy kampus yang harusnya membuatnya risi, tetapi, malah selalu menempel seperti sticky notes. Kalau begitu, sudahlah. Tetapi, suatu hari Jeno, Si Playboy Kampus itu malah bertanya kepada Karina, "woul...