Cantik

6 0 0
                                    

Hari ini aku berangkat ke kantor seperti biasanya memakai baju yang kubeli kemarin. Aku tak tau ini perasaanku atau apa, tapi pandangan semua orang tampak tertuju padaku.

"Ya ampun, cantik banget."

"Sumpah, tu cewek cantik."

"Deketin kali, ya. Tapi malu gue."

Begitulah kira-kita ucapan yang kudengar dari mulut mereka. Aku jadi semakin yakin yang mereka bilang itu aku. Dibilang seperti itu, aku jadi makin percaya diri berjalan seolah aku adalah satu-satunya orang yang pantas jadi pusat perhatian.

Apa ini ada hubungannya dengan baju yang aku pakai, ya? Atau dandananku hari ini? Aku memang sedikit memodifikasi diriku. Model rambut juga kuganti, tidak seperti biasanya. Aku juga memakai make up, meski tipis.

Untung aku menerima saran Rani. Aku curhat padanya sudah bosan dengan gayaku. Rani pun menyarankan untuk mengubah penampilanku. Walau aku sempat ragu, aku tetap menurutinya. Baju ini pun atas rekomendasi Rani. Kalau gaya rambut dan dandanan tipis ini, sih, aku sendiri.

Jackpot! Perubahannya memuaskan. Sepertinya lain kali aku harus mentraktir Rani sebagai tanda terima kasih. Tadi juga ketika aku menaiki taksi, diam-diam supir taksi memperhatikanku melalui spion mobil depan. Apa mungkin aku secantik itu dengan perubahan ini?

Di gerbang kantor, aku bertemu Beni, teman kantorku sekaligus cowok yang aku suka. Tatapannya sama seperti yang lain, bahkan dia melebarkan senyumnya saat aku mendekat.

Aku berhenti di depannya. Beni melangkahkan kakinya untuk memperpendek jarak kami. Aku melihat bola matanya bergerak sekilas dan memusatkan kembali padaku. Tanpa kuduga, Beni menarik tanganku begitu saja. Diam-diam, aku tersenyum di belakangnya.

"Kenapa, Ben?" tanyaku padanya. Jangan gugup sekarang.

"Itu, Ta."

"Ada apa?"

Beni terlihat gugup. Apa mungkin kondisi jantungnya sama denganku? Biasanya dia tak pernah seperti ini padaku.

"Kenalin aku, dong, sama teman kamu." Ternyata tak sesuai dengan ekspetasiku. Aku rasanya mau menangis sekarang.

Sialan, bisa-bisanya temanku berhasil membuatnya kepincut. Aku harus memberinya pelajaran.

"Temenku yang mana?" Aku bertanya ketus.

"Temen yang ada di samping kamu tadi. Cantik banget."

"Hah?" Aku kaget dan seketika pingsan detik itu juga.

Tangerang, 28 Agustus 2023




Sssttt!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang