Reyna melihat pantulan dirinya di cermin, satu kata untuk dirinya malam ini cantik. Dan bahkan dia tidak habis-habisnya memuji penampilan Nya .
Siapa yang tidak suka melihat kecantikan, apalagi kecantikan itu adalah dirinya.
Setelah dirinya puas melihat penampilan nya barulah Reyna meninggalkan kamarnya. Melangkah maju menuju ruang tamu.
Ketika menuruni tangga, dia melihat kedua orang tuanya telah menunggunya. Melihat penampilan kedua orang tuanya dia tidak habis-habisnya memuji kecantikan dan ketampanan orang tuanya dalam hatinya
Disisi lain, Rian dan Amelia yang sedang sibuk dengan pembicaraan mereka,, mengalihkan perhatian mereka ketika mereka mendengar suara langkah kaki.
Melihat penampilan Reyna, Amelia tanpa sadar tersenyum. Amelia melangkah mendekati Reyna "kamu sangat cantik malam ini sayang"
"Terimakasih bunda, bunda juga cantik "mendengar perkataan Reyna, Amelia merasa senang dalam hatinya.
"Bunda masih belum bisa percaya, bahwa, putri bunda Sekarang sudah sebesar ini" mendengar itu Rian membenarkan ucapan istrinya.
"Reyna Masih tetap menjadi putri kecilnya bunda dan ayah, Karena Reyna akan selalu bersama bunda dan ayah"
"Ya, berapa pun umurmu, kamu tetap putri kecil ayah" Rian mengelus rambut reyna.
Reyna terkejut mendengar perkataan ayah, Amelia dan Reyna saling memandang lalu melihat ke ayahnya.
.
Melihat tatapan dari kedua wanita yang dia cintai, dirinya tidak bisa menahan rasa gerogi."Hmm. Mari kita berangkat sekarang jika tidak kita bisa terlambat" setelah mengatakan itu Rian mempercepat langkahnya.
Amelia tertawa melihat tingkah laku suaminya. "Ayok Reyna," dia mengangguk.
Kali ini mereka tidak akan diantar oleh supir. Rian yang akan menyetir sendiri, sebelum itu dia memastikan istri dan putrinya. Kemudian menjalankan mobilnya dengan kecepatan normal.
Selama perjalanan reyna dan bundanya tidak habis-habisnya bercerita . Lebih tepatnya bundanya yang bercerita tentang Kisah cinta mereka.
Tidak butuh waktu lama akhirnya mereka sudah tiba di salah satu restoran. Ketika turun dari mobil, ayahnya langsung merangkul bundanya..
Hei, beginilah nasib jika sendiri
Ketika memasuki restoran dirinya di suguhkan dengan kemewahan dari interior restoran tersebut.
Dia melihat ayahnya sedang berbicara dengan salah satu pelayan restoran, kemudian mereka di arahkan salah satu ruangan.
Selama perjalanan menuju ruangan, reyna tidak bisa mengendalikan matanya untuk melihat sekeliling nya.
Ketika memasuki ruangan dirinya melihat sepasang suami istri yang umurnya mungkin seumuran dengan orang tuanya.
"Maaf ya Riska kami sudah membuat kalian menunggu lama" kata Amelia dan tidak lupa memeluk Riska
"Santai saja Amel, kami juga baru tiba" Riska juga membalas pelukan Amelia
"ayo duduk dulu, ini putri kamu ya, cantik ya seperti kamu"
"Kamu benar Riska, ini putri ku, Sini sayang, kenalin ini tante Riska disampingnya itu om Alvin. Dan ini reyna putri ku yang pernah ku ceritakan kepada mu." Amelia memperkenalkan reyna kepada Riska dan Alvin.
Riska tidak bisa menahan dirinya untuk tidak memeluk reyna melihat Reyna Riska sangat bahagianya..
Dirinya melihat om Alvin dan Tante Riska. Jika dia tidak salah ingat nama om Alvin itu Alvin Andre Mahesa dan Tante Riska, Riska Aprilia Mahesa.