Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Niatku kembali ke kelas untuk mengecek ponselku.
Dahiku mengernyit melihat sebuah notifikasi nomor tak dikenal.
+6285765....
|Hai
Halo| Siapa ya?|
Tentu saja aku heran, perasaan aku tidak memberikan nomor ponselku pada siapapun.
Setelah menjawabnya aku mencoba mengabaikan pesan itu kemudian kembali duduk di tempatku dan memejamkan mata.
Sialnya rasanya tidak tenang, sebenarnya siapa dia? Aku benar benar tidak bertukar nomor ponsel dengan siapapun sejak pertama masuk SMA sampai sekarang, bahkan teman sekelasku tidak punya nomorku, hanya Zena saja.
Rasa penasaran membuatku selalu mengecek ponselku.
Akhirnya aku jenuh, aku meletakkan ponselku ke dalam tas tapi tak lama sebuah notifikasi muncul
+6285765....
|Nina 10 IPS-D
Ya| Dapat nomorku dari mana?|
|Dari Doni 10 IPS-E
Ouh okay|
Hanya begitu percakapan kita, selepasnya aku kembali duduk dan membereskan barang-barang ku karena sebentar lagi pulang.
Aku cukup senang karena ini hari Sabtu, ya karena besok hari Minggu dimana aku tidak akan bertemu orang orang menyebalkan di sekolah, hahaha.
Zena? Dia juga sama, kita hampir tidak pernah pergi bersama saat liburan, mungkin hanya sekali duakali itupun saat kerja kelompok.
Ya seingatku hanya itu, lagipula rumahku dan rumah Zena ada di pucuk barat dan pucuk timur.
Aku dan Zena juga selalu berjalan bersama saat pulang, jalan belakang kantin adalah rute yang selalu kami lewati. Karena mungkin tempat itu cukup sepi dan kita juga pulang lebih lambat dari yang lain untuk menghindari keramaian.
«««•••»»»
Baru saja aku duduk ah tidak lebih tepatnya hampir duduk, ponselku berdering.
