Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku cukup terburu buru untuk berangkat sekolah hari ini, yaa kalian pasti tahu alasannya, yups aku tidak mau orang lain melihat dahulu sebuah permintaan maaf dari Bayu.
Suasana terlihat masih sangat sepi, apakah aku berangkat terlalu pagi? Kurasa aku berangkat 10 menit lebih awal dari biasanya tapi sekolah masih begitu sepi, hanya ada tukang kebon, satpam, dan beberapa siswa yang mendapat hukuman untuk datang lebih pagi.
Untung saja kelas masih kosong, aku segera menuju tempat dudukku, melihat sekeliling.
Tidak ada apapun, apakah Bayu berbohong? Menyebalkan, untuk apa aku berangkat pagi-pagi sekali dan memang seharusnya aku tidak percaya dengan Bayu.
“bodohnya aku percaya sama seorang Bayu Gatra” aku terus mengomel sambil berjalan menuju kopsis, bagusnya kopsis sudah buka.
Es krim adalah tujuan utamaku.
Aku melengkungkan bibir kebawah sambil berbalik.
“bu, yang rasa choco mint habis?”
Guru yang aku panggil malah bertanya balik.
“kamu, suka choco mint?”
“iya bu”
“dari kelas 10-IPA C ya? Anjua Berly?”
Pertanyaan guru itu membuatku bingung, haruskah semua itu ditanyakan.
“iya bu”
Apalagi yang aku bisa selain menjawab.
“coba kamu lihat di bagian paling bawah, kemarin ada teman kamu yang titip, katanya cuma boleh buat kamu, tidak usah bayar” terangnya
Kemudian aku kembali mencari dan yaa aku menemukan es krim choco mint favoritku dengan selembar kertas diatasnya, bodoamat aku akan melihatnya nanti.
Ini memang dari Bayu.
Di kertas tertuliskan ‘maaf ya, semoga rasa favorit kamu masih choco mint, maaf kalau salah -bayu’
Aku segera membuka ponselku dan mengirimkan pesan ke Bayu.
