Chapter 16 (mafia Hell diamond bagian 5)

6 0 0
                                    

Setelah menempuh perjalan selama hampir 2 jam, akhirnya kami sampai di markas. Mobil yang aku tumpangi, mengantarkan ku sampai depan rumah atas perintah kak Kevin.
"Masuklah, istirahat. Ada beberapa yang harus aku urus dengan Daizy, nanti kami datang," ucap kak Kevin sebelum aku keluar mobil.

"Baiklah." Aku keluar mobil dan menutup pintunya.

*Tok tok

Aku mengetuk pelan pintu rumahku yang tertutup rapat. Terdengar langkah kaki dari dalam.

*Ceklek

Catrina membuka pintu dan langsung terkejut. Dia langsung memelukku dengan penuh semangat, bahkan kami jatuh bersama.

"Kakakk!" Catrina berteriak dalam pelukanku. Bajuku perlahan basah, tubuh Catrina kini bergetar.

"Kakak pulang, Catrina. Maaf membuatmu khawatir." Aku mengelus kepalanya lembut.

"N-nabil?" Kak Luna berdiri kaku di depan pintu. Wajahnya terlihat sangat terkejut dengan kedatanganku.

"Hai kak. Terima kasih sudah menjaga Catrina selama aku tidak ada," ucapku sambil menatapnya.

"Nabil, aku senang kamu selamat." Terlihat setetes air mata mengalir dari mata kak Luna.

"Siapa yang jahat dengan kakak? Apa saja yang mereka lakukan? Sekarang mereka bagaimana?" Catrina menatapku dengan mata yang lembab.

"Haduh Catrina, bertanya itu satu-satu, jangan langsung semua. Kakak bingung mau jawab yang mana," ucapku mengacak-acak rambutnya.

"Catrina, biarkan Nabil masuk dulu yuk. Lanjut ceritanya di dalam saja," ucap kak Lina.

"Ok." Catrina bangun, aku juga bangun. Kami bertiga masuk bersama dan duduk di sofa ruang tamu.

"Kakak ambilkan minuman dulu ya." Kak Lina berjalan menuju dapur.

"Sudah, jangan menangis lagi. Kakak sudah ada disini." Aku menghapus air mata Catrina.

"Kenapa mereka menculik kakak?"

"Karena kakak sangat penting bagi organisasi ini. Dan orang-orang jahat itu ingin menggunakan kakak sebagai alat agar mereka bisa mengontrol organisasi ini," jelasku sambil tersenyum. Aku tidak berbohong, hanya saja tidak mengatakan fakta secara keseluruhan.

"Apa saja yang mereka lakukan?"

"Mereka mengurung kakak di sebuah ruangan yang kosong dan bau. Kakak tidak diberikan makan ataupun minum selama 3 hari belakang. Mereka juga sering sekali memukuli kakak."

"Kakak tidak lawan?"

"Tidak bisa, Catrina. Kakak di gantung."

"Lalu, bagaimana kakak bisa kabur?"

"Hahaha, kakak berpura-pura mati. Dengan begitu tubuh kakak akan turunkan. Setelah itu kakak melakukan perlawanan."

"Lalu kakak kabur?"

"Yup, benar sekali. Walaupun kakak sempat hampir terbunuh, tapi untungnya ada yang menyelamatkan kakak."

"Siapa?" tanya kak Lina yang baru saja datang dan membawa 3 gelas coklat panas.

"Salah satu anggota mafia Hell Diamond."

"Syukurlah kami sudah mengungkapkan dalangnya dengan cepat, jika tidak, mungkin kamu akan terbunuh di tangan mereka." Kak Lina duduk di sofa sebrangku.

"Syukurlah kakak bisa pulang dengan selamat."

"Iya, ini sebuah keajaiban." Aku mengambil gelas yang berisi coklat hangat, lalu meminumnya perlahan.

Pertumpahan darahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang