Chapter 25 (Sekolah Shinzo)

3 0 0
                                    

"Pa, kenapa Kakak lama sekali ya?" tanya Catrina dengan wajah yang agak cemas, pasalnya sudah 40 menit lebih kami sampai di sekolah Shinzo tapi Nabil belum datang juga.
"Tenang saja, dia akan segera menyusul. Omong-omong, paman Gery itu siapa sebenarnya?" tanyaku.
"Paman Gery itu orang yang sering menjadi patner kerja kak Nabil saat masih di organisasi. Meskipun interaksi antara mereka lebih sedikit dibanding interaksi Kakak dengan kak Lucas. Tetapi paman Gery dan Kakak adalah kombinasi yang cukup hebat," jelas Catrina.
"Mereka patner kerja, tapi interksinya jarang?" Catrina hanya mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaanku.

Aku, Catrina, dan Emi lanjut berkeliling sekolah. Emi dengan ramah memperkenalkan semua staff dan guru-guru yang ada di sekolah Arsaka, tidak lupa Emi juga memberitahu semua fasilitas apa saja yang Catrina dapat di sekolah ini. Di tengah berkeliling, Nabil datang sambil berlari ke arah kami.
"Maaf aku baru datang, sesuatu terjadi di luar perkiraanku." Nabil datang dengan nafas tersenggal-senggal. Tangannya berada di lutut untuk menahan tubuhnya.
"Selamat datang Nabil, kita istirahat dulu ya, Catrina. Lalu kita lanjut saat Nabil sudah tidak lelah." Emi masih dengan senyuman ramahnya, kini menuntun kami ke ruangannya.

"Kai, bisa kita berbicara sebentar?" tanya Emi sebelum membiarkan kami masuk ke ruangannya.
"Tentu, hanya berdua?"
"Ya. Nabil, Catrina, kalian tunggu kami di ruanganku, ya. Kami tidak akan lama, buatlah diri kalian nyaman."
"Baik, bu Emi," jawab mereka hampir bersamaan.

Emi membawaku menuju taman belakang yang tidak jauh dari ruangannya. Dia duduk di salah satu kursi taman dan memberi isyarat agar aku duduk disebelahnya.
"Jadi, apa yang ingin kamu bicarakan? Sepertinya cukup serius." Aku memulai pembicaraan.

***

Untuk selengkapnya, bisa baca di KBM app di akun AchanSDDIY, sampai ketemu nanti.

Pertumpahan darahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang