02. Talks

1.2K 36 0
                                    

Vote dan komentar jangan di lupakan ya! Semangat aku dari sana soalnya, love you deh.

Seorang wanita paruh baya yang tengah duduk di tepi kolam renang sembari menggendong balita, Kay yang baru saja selesai sarapan menghampiri Mamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang wanita paruh baya yang tengah duduk di tepi kolam renang sembari menggendong balita, Kay yang baru saja selesai sarapan menghampiri Mamanya.

"Kok cepat banget makannya bang, hari ini kamu ke kantor apa di rumah sayang?" tanya Rere menatap Kay yang duduk di sampingnya.

"Ke kantor tapi agak siangan, kenapa cucunya bik Ara ada di Mama? Bik Ara mana?" Kay berbalik menanya kepada Rere sambil mengusap pipi balita kecil ini.

"Mama yang minta ke bik Ara tadi, masa iya bik Ara kerja sambil gendong cucunya sih? Kasian nanti sesak nafas, jadi Mama bawa aja." Ujar Rere tersenyum manis pada balita perempuan itu.

Kay mengangguk, "Mah, kalau Kay nikah umur segini boleh gak?"

Rere menoleh ke arah Kay dengan heran. "Kenapa nanya gitu? Tumben banget sih bang, Mama sama Papa pernah bilang apa dulu ke kalian?"

"Mau umur berapapun kalian menikah harus ingat dengan tugasnya nanti. Menikah bukan hanya mengucap kata sah dan meminang seorang wanita yang akan menjadi seorang istri saja, tapi lebih dari itu." Ucap Kay mengulang semua kata-kata Rey dulu.

"Paham kan sama ucapan itu?" Kay mengangguk. "Kalau mau nikah di umur segini gak masalah Mama, kamu udah lulus sekolah dan udah kerja jadi Mama sih, yes." Ucap Rere mengangguk.

"Apa nih yes yes?" ucap Rey yang datang menghampiri Rere dan Kay.

Keduanya menoleh bersama, Rey duduk di depan mereka, lebih tepat di bawah pinggiran kolam renang. Mereka sama-sama menatap satu sama lainnya.

"Ini loh kak, anakmu mau nikah katanya." Ujar Rere kepada suaminya.

Rey menatap Kay lalu mengangguk juga. "Mau kapan? Ada calonnya belum? Kalau belum Papa banyak kenalan nih, rekan bisnis Papa banyak."

"Gak perlu, Kay udah ada calon sendiri. Buat nikahnya gak tau kapan, calon Kay masih mikir terima apa enggak." Tutur Kay pada Rey.

"Masih di gantung? Kasian banget anak Papa, tapi ngomong-ngomong ketemu di mana sama pacar kamu Kay?" kepo Rey membuat Kay menyenderkan tubuhnya.

Kay menghembus napasnya dengan berat. "Club, gak senagaja ketemu waktu pulang dari saja. Kay gak ngelakuin apa-apa tenang."

Rere merasa lega dengan jawaban akhir Kay, ia kira anaknya seperti suaminya dulu. Tapi untungnya saja tidak, dan Rere sangat yakin kalau anaknya tak pernah seperti itu.

"Yaudah, bawa calonnya kerumah nanti Mama ajak ngobrol dulu, bisa dekat gak sama Mama? Kalau gak ya, gagal lolos seleksi mantu Mama."

"Ya, jelek seleksi Mama." Ucap Kay langsung pergi meninggalkan halaman belakang.

Rere dan Rey yang menatap itu hanya terkekeh kecil, kedua pasangan paruh baya ini lanjut duduk sambil bermain dengan cucunya bik Ara, ya anggap saja balita ini anak mereka.


••••


Serius mau nikah? Lo kok duluin gue sih Kay, katanya mau nikah barengan.

Kay mendesah kecil, ia melihat adiknya di layar laptop. "Lo gak ada calonnya, sama Jake mau?"

Dia kristen monyet, lo mau gue pindah agama lah?

"Dia ajak ke Islam, gak masalah, anaknya emang mau login dari jaman sekolah." Ujar Kay sembari membuka kaleng soda.

Sesat lo, gak boleh ambil dia dari Tuhannya. Gue masih gamon sama kak Lendra. Putus gue jelek banget.

"Dia yang minta udahan kan? Lepasin, walaupun lo pacaran lama sama bang Lendra tapi dia yang main kotor ke lo." Tutur Kay pada adiknya.

Hubungannya yang ke 7 tahun benar-benar membuat adiknya runtuh, Kay sangat membenci Lendra saat itu. Lendra membuat hati adiknya terluka hingga membuatnya pernah sakit-sakitan, dulu pria itu terpergok melakukan hal yang tidak senonoh di hotel bersama teman kaylee.

Hatinya segitu hancurnya saat mengetahui pria yang sangat di cintai adiknya itu melukai hati adik kesayangannya.
Yaudah sih, gue berusaha buat ikhlas juga lepas kak Lendra. Kali aja kecantol bule sini kan

"Jake suka sama lo." Ucap Kay

Sayangnya dia kristen, gue gak mau dia pindah agama demi nikah aja sama gue. Kasian orangtuanya udah besarin dia dengan agama kristen tapi gedenya nikah sama gue tapi dia yang ikut agama gue.

"Lo tau cerita dia gak?" tanya Kay di gelengkan Ayle. "Jake dulu mau di ambil Papanya yang Islam, Cuma kalah sidang jadi dia sama Mamanya. Waktu Papa Mamanya cerai, Papanya masuk Islam. Makanya dia bilang mau masuk Islam juga, dia suka sama budaya kita, agama kita."

Kalau gitu dia gak senang dong sama agamanya? Kan semua agama sama aja, kok milih-milih sih.

"Urusan itu gue gak ada nanya, coba lo tanya sendiri ke dia? Sekalian pdkt, kali suka."

Dihh nyebelin banget lo bang!

Tut

Sepertinya memang susah untuk melupakan sosok lelaki yang bersama adiknya sejak SMP. Andai dulu bang Lendra tidak aneh-aneh pasti sudah menikah atau masih bersama adiknya.

Kay menutup laptopnya lalu merebahkan tubuhnya di kasur untuk istirahat, besok ia harus kembali ke aktivitas melihat berkas dan laptop dari pagi hingga malam lagi. Melelahkan tapi demi masa depan yang cerah akan ia lakukan dengan benar.

Bali, 01 Desember 2023

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bali, 01 Desember 2023

Hi, gimana cerita ini?? Seru gak buat kalian? Ayo tinggalin komentar disini biar aku semangat update secepatnya!!!

KAYCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang