Melarang!

300 32 4
                                    

Beberapa hari ini sungchan selalu diantar langsung oleh mark. Setelah pertemuan mark terakhir dengan jaemin, dirinya bersama sang istri selalu mengantar putranya ke sekolah. Jika tak ada kesibukan, mark juga menyuruh haechan untuk menjemput sungchan di sekolah. Dan membuatkan jadwal sungchan setelah sekolah. Mark membiarkan rutinitas sungchan di canada untuk dilanjutkan disini. Seperti les musik, les bahasa, les akademik dan sebagainya. Mark sengaja membuat sang anak lebih sibuk dari sebelumnya. Dan untung saja sang anak tidak mengeluh. Mungkin karena sudah terbiasa melakukannya saat di canada.

"Sayang, bisakah kau menjemput my baby? Aku ada meeting penting dengan klien".

"Kau lupa? Aku sedang di luar kota"

"Ah iya, kalau begitu aku akan meminta yangie untuk menjemputnya"

"Nope! Minta bubu saja yang menjemputnya".

"Whats? Mana mungkin aku menyuruh bubu untuk menjemput sungchan. Biar...."

"Aku sudah mengirim pesan pada bubu. Sudah ku bilang jangan menyuruh yangie mengantar atau menjemput sungchan."

"Tapi sayang, aku gak bisa terus menerus melakukan hal itu sendirian".

"Aku akan mencari sopir untuk sungchan. Jangan pernah menyuruh yangie lagi. Ingat itu".

"Okay, terserah padamu".

"Aku tutup dulu, bubu sudah berangkat. Love you"

"Hmm love you too".

Haechan merasa sang suami kembali bersikap overprotektif kepada adiknya. Padahal menurutnya tak ada hal yang perlu di khawatirkan. Kemarin mark bahkan menyuruh haechan melepaskan jabatannya sebagai seorang direktur perusahaan. Hanya karena ingin haechan lebih fokus menjaga putranya. Mereka bahkan berdebat lama, dan akhirnya keduanya memutuskan tidak akan merepotkan yangyang lagi untuk persoalan putranya.

"Kenapa bu bos? Bengong aja, kesambet lho!"

Haechan di kagetkan oleh sekretaris setianya, hendery. Melihat wajah bos nya yang tak enak dilihat membuat hendery ingin sekali menggodanya.

"Kalau gue mengundurkan diri, lo mau gantiin gue gak?"

"Gila!"

Hendery langsung terkejut dengan ucapan bos cantiknya. Meskipun keduanya adalah saudara sepupu, perusahaan ini memang milik ayahnya haechan seutuhnya. Mana berani hendery menggantikan haechan sebagai direktur? Meski kinerjanya bagus, dia masih takut dengan pamannya.

"Lo gila ya? Otak lo geser? Lo bukan Jung Haechan kan? Ngaku lo!"

Hendery menyiprati wajah cantik haechan dengan air putih yang ada di meja bosnya tersebut. Agak absurd, tapi hendery takut haechan sedang kesurupan.

"Yak! Sialan lo!"

"Nah, haechan sudah kembali"

"Gue masih bos lo ya! Beraninya lo!"

"Salah sendiri, tiba-tiba ngomong kayak gitu. Ya gue jadi takut. Kenapa sih?"

"Mark nyuruh gue ngurus my baby sungchan."

"Memang kenapa dengan my nephew ganteng? Dia nyeremin kayak lo?"

Haechan menggelengkan kepalanya, bukan hal itu yang dimaksud haechan. Sepertinya ada sesuatu yang disembunyikan suaminya. Haechan harus segera menanyakan hal itu.

"Dia melarang yangie mengantar jemput sungchan".

"Setuju sih"

Haechan melotot, harusnya hendery sebagai sepupu sekaligus sekretaris nya harus mendukungnya. Hendery justru sependapat dengan mark. Ya memang keduanya teman dekat sih, tapi haechan masih tak terima jika dia tak mendapat dukungan.

Hey Mama *JAEMIN & YANGYANG* Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang