Kebenaran

340 38 1
                                    

Jauh dari rumah dan kehidupannya di korea, tak mampu membuat yangyang dan haechan melupakan masalah mereka. Jelas saja kedatangan kembali mereka kesini tak lain karena cucu kesayangan keluarga Jung tersebut meminta kembali. Yangyang masih memikirkan semua orang yang mengganggu tidurnya setiap malam.

Tak hanya orang tua, sungchan juga merasakan hal yang sama. Pertengkaran dirinya dengan sang ayah masih membekas di hatinya. Bahkan sikap sungchan yang mendorong jisung saat itu selalu menghantuinya. Kembali ke canada itu adalah jurus sungchan agar tak terus menerus bertemu dengan jisung. Ya, sungchan sengaja ingin menjauhi jisung. Dia sama dengan ayahnya, mengatakan benci di mulutnya. Tapi hati mungilnya terus selalu mendoakan yang terbaik untuk jisung.

"Mama"

"Iya sayang"

"Ayo pergi makan ice cream"

"Let's go!"

Sejak kembalinya haechan ke canada, wajahnya selalu murung. Haechan seperti memikirkan banyak hal. Semua itu selalu mengganggu pikiran kedua orang tuanya.

Sang kepala keluarga Seo melihat putrinya seperti membuatnya sedih. Apalagi sang ibu yang merasa putrinya tertekan dalam masalah itu. Keduanya tahu bahwa diantara semua orang, putrinya lah yang paling merasa bersalah. Meski sang suami mengatakan itu bukan kesalahannya.

"Channie"

"Ya mom"

Haechan berhenti melamun saat sang ibu memanggil namanya. Ten mendekati putrinya, memegang erat tangan mungil putrinya. Dia berusaha memberi kekuatan untuk haechan.

"Jika sudah sangat sulit, menyerahlah"

"Mom"

Haechan menangis dalam pelukan ibunya. Meski dia tak pernah mengeluh di depan suaminya, sebenarnya haechan ingin sekali menghentikan masalah ini. Tapi dia takut, mark akan merasa jauh lebih menyesal jika apa yang dia pikirkan tak berjalan sesuai keinginannya. Haechan tahu betul bagaimana perjuangan mark saat itu. Melihat bagaimana sang adik terluka karena ulahnya. Haechan melihat hal itu.

"Mom hiks ini membuatku semakin sulit bernafas hiks, semuanya seperti mencekik ku setiap aku melihat wajahnya"

Ten tahu, haechan sama saja dengan mark. Keduanya merasa sangat bersalah dengan apa yang terjadi di masalalu. Mereka belum bisa merelakan masalah itu. Keduanya berusaha saling memperbaiki. Namun, apa yang mereka lakukan ternyata saling menyakiti banyak orang. Yang tak sadar bahwa mereka sendiri juga sama terlukanya.

"Lepaskan, channie. Lepaskan semuanya".

Mungkin semua orang mudah mengatakannya. Tapi bagi haechan maupun mark serta keluarga jung. Itu sangat sulit, sulit sekali.

Rasanya mereka gagal dalam menjalankan peran masing-masing. Mereka ingin kembali ke masa itu, mereka ingin mencegahnya. Mereka ingin mengulang lagi semuanya dan tak akan pernah membuat kesalahan yang sama. Tapi itu mustahil! Mereka tidak bisa lagi.

"Mom..."

"Mommy akan selalu mendukung mu. Jika pilihan mu akan membuat rumah tangga kalian berantakan. Mommy dan daddy siap menerima mu kembali. Meski dalam hati mommy yakin, mark tidak akan pernah melakukan hal itu."

"Haruskah aku mengatakan semuanya padanya?"

"Jika itu sulit kamu katakan sebagai seorang kakak ipar. Maka lakukanlah sebagai Seo haechan. Dia adalah sahabat terbaik mu, bukan?"

Ya, haechan sudah yakin dengan keputusannya. Sejak terakhir kali bertemu dengan jisung. Haechan bertekad memberitahu semua kebenarannya pada yangyang. Dia sudah tak sanggup lagi melakukan ini. Apalagi jika setiap hari harus melihat wajah yangyang ataupun jisung. Hal itu sungguh membuat haechan kesulitan bernafas. Selama ini, haechan berusaha untuk menahan semuanya.

Hey Mama *JAEMIN & YANGYANG* Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang