6. Harapan

184 20 0
                                    

Yah, kini Ian Sudah kembali ke sekolah. Dirinya juga sekarang sedang mengerjakan ujian kelulusan, semuanya kembali normal, Tidak ada gangguan ia selalu bersama james sekarang.

Yang tadinya banyak kesulitan yang ian alami dulu, sekarang tidak ada, Keluarga yang masih utuh, memiliki teman, itu sudah cukup bagi ian.

Andai dulu saja dirinya Seperti ini Dimasa lalu, akankah Berubah seperti sampai sekarang? Ah, percuma pikir ian. Dirinya saja yang sekarang Berada di masa lalu merupakan salah satu keajaiban tuhan untuk dirinya. Mungkin tuhan merasa Kasihan kepada nasib ian.

Upacara kelulusan pun tiba, serta sekarang sedang Musim Gugur. Ian Memakai Jaket tebal dan syal tebal yang hampir menutupi mukanya. Jika sudah Musim gugur tiba, maka sebentar lagi akan Musim Salju.

Nafasnya yang Ber embun, telinga dan Hidung nya yang memerah sekarang, ia duduk melamun di depan taman sekolah. Setelah tadi ia berfoto bersama keluarga nya dan juga james.

James yang memperhatikan ian dari tadi menghampiri dan duduk disampingnya

"Ngapain disini Ian, dingin ayo pulang"

Ian membuka telapak tanganya dan ternyata salju Sudah Berjatuhan.

"Ga kerasa ya udah musim salju lagi aja.. "

"Haha.. iya"

Hening di antara James dan juga ian, mereka sibuk memperhatikan Salju pertama yang turun. Ian tidak Pernah menyangka ia akan melihat salju pertamanya dengan James.

"Katanya kalo salju pertama turun harus minta permintaan nanti di kabulin" ucap james sambil tersenyum. Pandangan nya masih sibuk ke atas Melihat salju yang turun.

"kayak anak kecil aja lo"

Jawaban james hanya tersenyum, dan sedikit terkekeh.

"Itu kata bunda gua pas waktu kecil.. ah.. jadi kangen"

Ian terdiam, ia tidak pernah menyangka james akan menjawab seperti itu. Mungkin ia akan melakukan apa kata bunda james tentang permintaan saat salju pertama turun.

Ian menutup matanya dan berharap kejadian yang membuat adiknya marah kepada ia tidak terjadi. Semoga ayah dan ibunya selalu sehat. Ia akan berubah, untuk masa depan yang lebih baik.

....

"Ian pulang"

Ian menutup kembali pintu dan membuka sepatunya, menaruh jaket dan syal di tempat Gantungan yang sudah di sediakan. Ia menghampiri ibunya yang sedang sibuk memasak Di dapur dan duduk di kursi meja makan.

"Ibu mau ian bantuin?"

"Ga usah, mau hampir selesai, kalo gitu panggil ron di kamar nya sama ayah yang dibelakang"

Ian berkata iya dan langsung menghampiri ron di kamarnya, ia melihat ron sedang sibuk menata Buku pelajaran.

"Ron, ayo kita makan"

Ron yang mendengar itu langsung menoleh kepada ian, raut mukanya ceria seperti biasa. Iya menganggukan kepalanya.

"Iya nanti kesana, mau selesain Ini dulu"

"Oke"

Ian langsung pergi ke halaman belakang, tapi ia tidak Melihat ayah nya. Dimana ayah? Iya memanggilnya namun tidak ada jawaban.

Tetapi sesaat kemudian ian mendengar teriakan seorang lelaki di arah tumpukan salju yang tinggi. Ia langsung menghampiri dan Melihat ayahnya tertimbun oleh salju.

back to the past [ Markhyuck ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang