[9/10]

999 123 5
                                    

Aku tak menyangka.....

☆☆☆

"Nee Sei-chan." panggil (name).

"Hm?"

"Itoshi Rin itu di tim mana?" tanya (name).

"Jika tidak salah, dia masuk bagian French, tim PxG." jawab Nagi.

"Souka... lalu kapan mereka akan bertanding?" tanya (name) kembali.

"Entah lah, aku kurang tau tapi.... kenapa kau menanyakan nya? apa kau menyukai Rin?" tanya Nagi lalu menatap (name).

"E-etto... tidak, lebih tepat nya penasaran."

"Penasaran?"

"Umm... ada wanita yang bilang dia adalah ibu dari Itoshi Rin dan Itoshi Sae, memang aku melihat mereka berdua tetapi aku ingin lebih melihat secara jelas gimana perawakan Rin."

"Kau hanya tertarik pada Rin?"

"Tidak juga, sebenarnya dua-duanya juga.... heheh..." jawab (name) lalu nyegir karna malu.

"Hahahah.... lalu kenapa kau terlihat malu seperti itu? bagi ku kau berhak menyukai siapapun walaupun melebihi satu orang, nanti akan ada info tentang pertandingan seperti pertandingan ku tadi." kata Nagi lalu mengelus lembut pucuk kepala (name).

"Souka..."

(Name) mengangguk mengerti lalu kembali melihat handphone nya.

Ting!

Notif masuk di handphone (name) dan (name) langsung membuka nya.

Ternyata notif tersebut adalah pengumuman pertandingan PxG vs Bastard.

"Baru saja kita bicarakan sudah ada info nya." kata Nagi yang melihat notif (name).

"Hahah! kau benar, Sei-chan!!" kata (name) lalu mengantongi handphone kembali.

"Aku akan kembali, besok lusa aku akan kembali untuk menonton pertandingan PxG vs Bastard." kata (name).

"Souka... wakatta... hati-hati di jalan." kata Nagi dan (name) mengangguk.

(Name) pun pulang ke kediaman nya.

Sesampainya di rumah, (name) membersikan dirinya dan setelah itu ia mulai belajar untuk ujian nya.

"Lapar..." gumam (name) tiba-tiba karna merasa lapar.

Akhirnya ia memutuskan untuk memasak ramen untuk mengganjal lapar nya.

".... ujian nya masih lumayan lama..."

Singkatnya, dua hari pun berlalu dan pertandingan PxG pun di adakan.

(Name) dengan semangat pergi menonton dan di sana (name) bertemu dengan Nagi.

Keduanya pun menonton bersama dan (name) melihat ke arah Rin yang mulai masuk ke lapangan.

"Itu dia Rin, (name)." kata Nagi lalu menunjuk Rin.

"Kelihatan nya dia menjadi jantung tim." kata (name) dan Nagi mengangguk setuju.

"Ku akui dia memang sangat hebat." kata Nagi.

Keduanya pun fokus menonton pertandingan yang pada akhirnya skor dari kedua tim itu sama karna Isagi berhasil menyeimbangkan skor.

"Yah.... padahal hampir aja menang." kata (name).

"Ya kau benar, Rin pasti semakin membenci Isagi."

"Are? kenapa?" tanya (name).

"Kau tak menyadari nya? isagi sejak tadi selalu bisa menebak apa yang Rin rencanakan, keduanya memiliki bakat yang sama dan yah... Rin menganggap Isagi itu Rival nya." jelas Nagi dan (name) mengangguk mengerti.

Beloved little sister [Nagi Seishiro]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang