Aku.... merindukan nya...
☆☆☆
"Kangen Sei-chan...." gumam (name) dan berakhir (name) melamun.
"Nagi-san!!" panggil sensei yang membuat (name) terkejut.
"H-ha'i s-sensei!!"
"Jangan melamun dalam pelajaran!! Sekarang jawab pertanyaan yang berada di papan." kata Sensei dan tentu saja (name) dengan mudah menjawab pertanyaan tersebut bahkan melebihi ekspektasi sensei.
"Lalu di-"
"C-cukup!! Sudah cukup sampai di situ." henti sensei yang membuat (name) mengangkat kedua bahu nya dan duduk kembali.
Seisi kelas syok karna (name) bisa menjawab pertanyaan dari papan padahal Sensei belum menjelaskan apapun tentang soal tersebut.
Di tambah (name) di kenal tertutup dan jarang mau maju untuk menerangkan suatu materi sekaligus mereka juga tak pernah melihat (name) belajar.
(Name) dan Nagi itu sama kepintaran nya bahkan bisa di bilang genius hanya saja, Nagi malas belajar tetapi cepat tanggap sedangkan (name), dia memang cepat tanggap tetapi (name) lebih suka belajar di rumah ketimbang di sekolah.
Bell istirahat pun berbunyi dan (name) tidak ada niatan sama sekali untuk pergi keluar kelas.
"(Name)-chan!! kau tak pergi ke kantin?"
"Ahh... kau saja duluan, aku tidak lapar sama sekali."
"Souka... baiklah, aku duluan ya!!"
(Name) melihat ke arah handphone nya dan tersenyum kecil karna melihat foto dirinya bersama Nagi.
Di sisi lain.
"Oyy Nagi!! kenapa kau murung seperti itu?" tanya Reo.
"Bukan nya dia memang selalu murung?" tanya Zantetsu.
"Memang benar, tapi ini melebihi biasa nya." jawab Reo.
"Aku merindukan (name), Reo." kata Nagi dan membuat tim V keheranan.
"Hah... kita akan melawan Tim X, cetak gol sebanyak mungkin lalu tukar kan menjadi handphone agar kau bisa menghubungi nya." usul Reo dan membuat Nagi terdiam.
"(Name)?? dia siapa?" tanya Zantetsu kembali.
"Adik perempuan ku." jawab Nagi lalu bangkit dari tiduran nya.
"Ayo latihan, Reo." kata Nagi tiba-tiba dan membuat seisi ruangan terkejut.
"Are? Nagi ingin latihan?"
"Aneh."
"Woah... Nagi-san tumben sekali ingin latihan."
"Ternyata hanya karna seseorang dia bisa seperti ini."
"Keajaiban terjadi."
"Pffttt... Hahahah!! aku tak menyangka bahwa kau memang sangat menyayangi nya, Nagi!! Kalau begitu ayo latihan!!" kata Reo dengan semangat, dia sendiri tak menyangka Nagi benar-benar serius jika bertentangan soal (name).
Tim V pun mulai latihan dan keesokan hari nya Tim V melawan Tim X.
Dan bisa di lihat Nagi benar-benar serius dalam bertanding yang membuat pemain lain speechless.
Nagi sudah mencetak 5 Gol sekaligus dengan kolaborasi di luar nalar para pemain lawan.
Pertandingan pun selesai dan hasil dari pertandingan adalah 8-2.
"Apa-apaan si albino itu?!! Apa dia monster?!!"
"Sialan!!"
"Dasar monster!!"
Tim X benar-benar terkejut dengan kemampuan Nagi yang melebihi pemain remaja pada umum nya.
"Hahaha!! Jika ingin menang kau harus bisa mematahkan tekad nya!!" ucap Reo lalu menjulur kan lidah nya untuk mengejek lawan.
Sesuai perkataan Reo, Nagi menukarkan Gol nya menjadi handphone.
"Are? Kenapa disini ada daging??" tanya Nagi yang minat banyak hidangan enak.
"Itu karna Gol mu sendiri, handphone hanya memerlukan 1 gol." jawab Reo dan Nagi mengangguk mengerti.
Nagi langsung menghubungi (name) dan (name) pun dengan segera mengangkat nya.
"Moshi~ Moshi~ Sei-chan!!"
"(Name)...."
"Aku merindukan mu, Sei-chan!!"
"Aku juga merindukan mu (name)... rasanya aku ingin kembali..."
"Hahaha!! Aku tidak mengizinkan mu pulang!! Pokoknya aku ingin kau kembali sudah menjadi pemain sepak bola yang hebat!!"
"..."
"Sei-chan??"
"Aku mengerti, aku akan melakukan nya."
Seisi ruangan kembali terkejut dan sekaligus tersedak dengan makanan mereka.
Nagi? Dia bertekad menjadi pemain sepak bola yang terkenal?? Hanya untuk adik kesayangan nya??
"(Name) benar-benar sudah menjadi nyawa nya." kata Reo yang masih lumayan syok dengan Nagi.
"Aku terkesan dengan tekad mu, Nagi." ucap Zantetsu.
Reo pun sadar ternyata Nagi belum makan apapun sedari tadi karna asik berbicara dengan (name).
"OYYY!! NAGI!! SEKARANG MAKAN MAKANAN MU!! KAU BELUM MAKAN SEDARI TADI!!" teriak Reo dan Nagi hanya menatap malas ke arah Reo.
"Mengunyah itu merepotkan..."
"Sei-chan harus makan!! Reo sudah mengingatkan mu!! Nanti kau sakit!! Aku tak akan mematikan telfon nya, sekarang kau makan sana!!"
"Ha'i Ha'i...."
Nagi pun memakan makanan nya dan tentunya dengan sangat lambat karna ia benar-benar malas makan.
☆☆☆
Dan untungnya aku masih bisa menghubungi nya.... jika tidak aku tak tau seberapa berat aku akan merindukan nya ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Beloved little sister [Nagi Seishiro]
القصة القصيرةbagaimana rasanya menjadi adik dari Nagi Seishiro?