Jodohku Tertinggal di Tahun 1972

25 - Aku Ingin Mencintaimu dengan Cara Baik-Baik

1972

Sayuti bersyukur bisa melewati hari ini dengan baik meski harus mengerjakan segala sesuatunya sendiri. Terlebih saat dia pulang dan mendapati Mak sudah lebih segar dari kemarin.

"Gimana keadaan Mak?" tanya Sayuti selepas mencium tangan perempuan paruh baya itu.

"Mak sudah sehat. Besok sudah bisa kembali jualan."

Sudah Sayuti duga.

"Jangan dulu, Mak. Uti bisa sendiri, kok. Buktinya, hari ini dagangan Uti habis." Sayuti menyombongkan diri sambil menepuk gundukan uang di saku celananya.

Mak senyum-senyum melihatnya. "Alhamdulillah. Pasti hasilnya makin lumayan andai tadi Mak ikutan jualan."

Dini hari tadi Mak memang ikutan bangun untuk membantu Sayuti di dapur. Alasannya, dia memang pasti terbangun di jam segitu karena sudah kebiasaan. Namun, tentu saja Sayuti tidak membiarkannya bekerja. Akhirnya dia hanya duduk menonton dan sesekali menegur jika Sayuti salah menakar bahan.

Paginya, dia malah ingin ikut ke pasar. Sayuti pun memberikan seribu satu macam pengertian sampai akhirnya dia mengalah.

"Untuk saat ini fokus saja sama kesehatan Mak, jangan mikir yang macam-macam."

"Tapi Mak nggak tega membiarkan kamu kerja sendirian."

"Nggak apa-apa, Mak. Pokoknya, Mak nggak boleh ke pasar dulu. Ya?"

Mak menghela napas panjang, lalu mengangguk lemah.

🍁🍁🍁

Assalamualaikum.

Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan kelanjutan kisah Kinar bersama meja ajaib itu, silakan baca di:

* KBM App
* KaryaKarsa

Di semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.

Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.

Aku tunggu di sana, ya.

Makasih.

Salam santun 😊🙏