14 - Pucuk Jati

72 2 0
                                    

"Selamat siang, Bu Supervisor," sapa Arya dengan intonasi dibuat-buat. Senyumnya mengembang sempurna.

Sesuai rencana tadi malam, siang ini dia menjemput Kinar lebih awal untuk mengurusi motor sebelum ke toko.

"Apa, sih, Ar?" Kinar mengibaskan tangan. "Yang supervisor itu Mbak Lala. Aku cuma asistennya."

"Tapi, kan, secara tanggung jawab sama aja."

"Terserah kamu, deh. Tapi jangan lagi manggil Bu Supervisor!"

"Loh, kenapa?" Kan, kedengarannya bagus."

"Pokoknya jangan!"

Arya terkekeh.

"Btw, tadi malam aman, kan?"

Kinar tahu persis mengarah ke mana pertanyaan Arya.

"Aman," jawabnya. Meski tidak sepenuhnya demikian.

"Tidurnya nyenyak, kan?"

Kinar mengangguk tanpa ragu. Padahal, sekitar pukul 3 dini hari dia terbangun dan air matanya merembes lagi.

"Secinta apa, sih, kamu sama Pak Ryan?" Usai bertanya begitu, Arya mengalihkan sejenak pandangan, pura-pura membenahi posisi spion motornya. Kentara sekali dia berusaha menyamarkan sesuatu.

"Harus banget, ya, aku jawab?"

"Nggak, sih. Tapi, aku kepikiran gini, kamu nggak mau gitu ngungkapin perasaanmu itu?"

"Maksudnya, aku harus nyatain cinta gitu, sama Pak Ryan?" Kinar terbeliak. "Nggak nggak!"

"Terus, mau kamu pendam selamanya aja? Nggak enak, loh, rasanya. Beda kalau udah diungkapkan. Mau ditolak, digantung, atau apa pun itu, ada kelegaan tersendiri. Nantinya usaha melupakan bakal lebih mudah."

Kinar mencerna baik-baik kalimat itu, tapi tetap saja ujung-ujungnya menggeleng kuat-kuat.

"Jangan ngawur, deh, Ar. Pokoknya, nggak ada dalam kamus hidupku nyatain perasaan ke cowok duluan!"

"Kamu nggak harus ngomong blak-blakan di depan dia, kok. Ada banyak cara untuk nyatain cinta. Ngasih perhatian-perhatian kecil misalnya. Kayak yang sering aku lakuin ke kamu." Kali ini Arya tidak perlu menghindar. Dia menatap lurus ke mata Kinar. Selama ini dia memang belum pernah benar-benar menyatakan perasaannya, dan mungkin kalimat terakhir tadi bisa mewakilinya.

Deg!

🍁🍁🍁

Assalamualaikum.

Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan kelanjutan kisah Kinar bersama meja ajaib itu, silakan baca di:

* KBM App
* KaryaKarsa

Di semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.

Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.

Aku tunggu di sana, ya.

Makasih.

Salam santun 😊🙏

Jodohku Tertinggal di Tahun 1972Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang