one

1.3K 70 0
                                    


Mansion Kim....

"Baby j appa akan menjodohkanmu dengan teman kolega bisnis appa dan kalian akan segera bertunangan mengerti" ucap Jong Ki pada sang putri.

Uhuk uhuk..

Jenni terbatuk akan, ucapan sang ayah Kyo segera memberi Jenni air karena Meraka sedang sarapan bersama.

"No appa aku tidak mau Ingat, itu appa tidak berhak mengatur perihal jodohku aku yang akan menentukan pilihanku sendiri". ucap Jenni yang langsung pergi dari meja makan.

"Sayang tolong beri pengertian pada jenni bahwa inilah jalan terbaik untuk kehidupan nya nanti." Jong Ki hanya ingin yang terbaik untuk sang putri namun appa? Jenni bahkan tidak mau.

Kamar Jenni..

Ceklek

Pintu kamar terbuka,dan munculah sang eomma mendekati Jenni yang sedang berbaring dikasur dengan muka di tekuk nya.

"Heii sayang tidak boleh begitu, dengan appa hmm cobalah turuti kemauan appa kali ini saja, kau harus bertemu dulu dengan calon mu nanti siang eomma yakin kau akan menyukai nya" Kyo mencoba meyakinkan sang anak.

"Tidak mau aku bisa mencari jodohku sendiri, eomma bagaimana aku bisa menjalani nya jika aku saja tidak mencintainya hah." Jenni berdecak tidak mengerti dengan jalan pikiran orngtuanya.

"Dengar eomma sayang, ada baiknya kamu mencoba dulu hmmm jika kamu tidak suka kamu boleh berbicara pada appa baik baik." lembut kyo sambil mengusap pucuk kepala anak nya.

"baiklah aku akan menemui nya tapi, aku tidak janji akan menerimanya ingat itu" Jenni mendengus sebal.

.

.

.

.

Waktu jam makan siang pun tiba, Jenni yang harus menemui sang calon suami pun mau tidak mau harus menemuinya, di restoran tapi jangan salah dibalik Jenni, yang bersedia menemui sang pria itu ada rencana yang sangat gila Jenni buat.

"Jenni kemana ya ko belum Dateng, padahal udah stngh jam aku nunggu." ucap sang pria yang sudah menunggu Jenni sedari tadi di restoran.

Sedangkan yang dicari masih dalam perjalanan bersama sopir nya

"Cepetan pak lama banget si " Jenni mendengus tak sabaran.

"Nde nona mian jalanan macet non kita akan segera sampai " ucap sopir.

"Lihat saja aku akan membuatmu ilfil, terhadapku bodoh mana mungkin aku akan menerima mu, yang benar saja menganal mu saja aku tidak" Jenni menyeringai.

Beberapa menit kemudian Jenni sudah sampai,di restoran tempat mereka bertemu lalu jenni masuk kedalam restoran banyak orang yang memperhatikan dirinya, tentu saja karena Jenni berpenampilan menor dengan pakaian yang kurang trend dan warna lipstik yang sangat merah mencolok.

"Sudah lama menunggu?" Jenni bertanya pada pria yang menunggunya tadi.

"J-jenni bu-kan?" Tanya pria tersebut.

"Hmm," Jenni hanya berdehem.

"Astaga apakah appa tidak salah menjodohkan, ku dengan Tante Tante yang benar saja penampilan nya saja melebihi Tante Tante aishhh bagaimana ini..." Gerurtu pria dalam hati.

"Kau tidak akan menyuruhku duduk?" Jenni bertanya lagi pada pria yang ada di hadapannya.

"E-khmmm ya silahkan duduk Jen" pria trsb.

Jenni melambaikan tangan memanggil pelayan,dan pelayanan pun datang
"aku ingin minum alkohol yang,sediakan di tempatmu yang terbaik pasty nya" ucap Jenni sambil menatap dari ekor mata nya ke arah pria disampingnya.

" nde nona akan saya bawakan untuk nona" ucap sang pelayan dan meninggalkan mereka.

"J kita akan makan bukan untuk minum" heran pria itu.

"Kenapa memangnya tidak boleh?" Jenni berdecak kesal.

"Ahk tidak jenn, terserah dirimu saja hee" pria tersebut menggaruk leher nya yang tak gatal, merasa heran dengan perempuan nya ini.

"Oh ya siapa namamu aku belum mengetahu nya?" Jenni mulai bertanya dengan dirinya yang bertumpang kaki.

"Ohh hii perkenalkan aku song Mino kau bisa memanggilku Mino" Mino mengulurkan tangannya pada jenni.

"Oh baiklah Mino". Jenni hanya tersenyum genit pada Mino tidak membalas uluran tangan Mino.

Dan pelayanan pun datang, memberikan minuman yang jeni pesan tady "silahkan nona " kalo gitu saya permisi Jenni hanya mengangguk.

Jenni mulai menuangkan minuman yang dia pesan ke gelas, kecil Mino yang sedari tadi memperhatikan Jenni,
Setelah menuangkan nya Jenni meminum nya dengan sekali tegukan dan langsung bersendawa dihadapan Mino.

"Eukkkkkk hah enak sekalii" ucap Jenni sambil melirik Mino.

"Aku baru melihat orang modelan seperti ini,sudah penampilan nya aneh dan apa sekarang dia memesan minuman keras, di restoran meminumnya sekali tegukan appa benar benar sudah gila mendjodohkanku dengan orng ini" dalam hati Mino.

"Emhh Jenn jangan meminum minuman keras di siang hari tidak baik" ucap Mino pada jenni.

"Kau tidak suka? Kalau begitu jangan bersamaku karena ini kebiasaan ku kau tau" Jenni mentaap tajam Mino.

"Ahk emhmm ya ya tidak papa Jenn aku menyukainya ko". Mino memaksakan senyum nya sudah sangat merasa heran dengan tingkah Jenni.

Kalian tidak tahu saja yang diminum Jenni, itu air mineral botol nya saja yang bertuliskan minuman keras,😆😆sejujurnya Jenni belum pernah meminum minuman yang seperti itu karena dia tidak pernah ke bar.

"Kalo begitu aku ingin pulang saja sekarang" Jenni membuyarkan lamunan Mino.

"Hah kita bahkan belum makan Jenn, kenapa kau ingin pulang?." Tanya Mino benar mereka belum memesan makanan apapun Mino hanya memesan jus mangga sedari tadi.

"Aku ingin pulang kau mengerti" Jenni tidak menghiraukan Mino, dan segera bergegas pergi begitu saja tanpa menunggu jawaban Mino.

Mino melongo melihat tingkah Jenni dan membiarkan Jenni pergi.

.
.
.
.
.
Jenni sudah berada di dalam taxi, sekarang ya karena sebelum Jenni pergi ke restoran.

Flasback on

"Gue gak mau dijodohin kalo, appa maksa gue buat nikah Ama tuh orang berarti dia siap kehilangan gue oke." monolog Jenni.

Jenni pun memasukan baju baju nya kedalam koper, nya serta paspor untuk pemberangkatan dirinya ke New York ya, Jenni akan pergi ke sana dan akan mencari pekerjaan untuk dirinya. bertahan hidup disana Jenni nekad kabur dari rumah itu sudah niat nya, sekarang setelah selesai dengan itu Jenni pun berdandan semenor mungkin untuk menemui Mino, supaya mino tidak menyukainya setelah selesai dengan penampilan nya Jenni turun meggeret koper nya,dengan mengendap endap agar orng dirumah tidak mengetahui nya membawa koper dan beruntung lah dirumah sedang sepi jadi tidak ada yang mengetahui nya.

"Pak Lee bawa koper saya, dan jangan berani berani bilang kepada appa, bahwa saya akan pergi setelah menemui pria itu atau kau akan ku pecat " ancam Jenni pada sang sopir.

"Ba-baiklah nona saya tidak akan memberitaukan pada tuan dan nyonya" sang sopir hanya pasrah dengan semua ini.

"Bagus ayo kita berangkat sekarang" merreka pun berangkat menuju restoran.

Flasback off.

Lisa I love you... 💕 (jenlisa) Selesai ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang