4

608 82 7
                                    

"sis aku udah sampe nih" ucap Sean melalui telpon genggam miliknya saat baru saja turun dari mobil.

"Langsung aja naik ke lantai 2, aku tunggu disini" balas Sisca

"Oke" jawab sean lalu menutup telponnya dan langsung menaruh polsel miliknya disaku jaket yang ia gunakan saat ini.

"Hai sis, sorry lama agak macet tadi" sapa Sean

"Iyaa gapapa santai aja, aku juga emang lagi disini kok dari pagi, duduk dulu aja se" ucap Sisca lalu matanya melirik ke arah anak laki-laki yang sudah duduk disamping Sean.

"Hallo, kamu siapa namanya?" Lanjutnya menyapa anak itu.

"Nama aku kei" ucap anak kecil yang datang bersama sean.

"Hallo kei, kenalin nama aku Sisca, salam kenal yaaa" ucap Sisca memperkenalkan namanya yang dibalas anggukan oleh anak itu.

Sisca tidak terlalu kaget saat Sean datang dengan membawa anak laki-laki ini, Karna ia sudah mendengar dari Cindy kalo Sean memang sudah memiliki seorang anak.

"Aku ajak kei kesini gapapa kan sis?" Tanya Sean.

"Lah emangnya kenapa?" Jawab Sisca bingung mengapa Sean bertanya seperti itu pada dirinya.

"Aku takut kamu risih aja sih" ucap Sean sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal, Karna Sean takut kalau Sisca ternyata tidak menyukai anak kecil, jadi ia takut Sisca merasa terganggu.

"Engga kali santai aja orang kei aja dari tadi anteng ko, eh aku mau ke toilet dulu ya sebentar nanti sekalian aku suruh waiters buat bawa buku menunya" ucap Sisca yang dibalas anggukan oleh Sean.

Sean terus menatap kearah Sisca yang sedang berjalan hingga Sisca hilang dari pandangannya, tiba-tiba lamunannya dibuyarkan Karna pukulan cukup keras pada lengan tangan kiri miliknya.

"Aduh, kei kenapa pukul-pukul gitu sih kan bisa panggil aja engga usah pake pukul-pukul sayang nanti yang dipukul bisa kesakitan loh, tangan kei juga bisa jadi sakit" ucap Sean menasehati anaknya.

"Abisnya papa dari tadi aku panggilin engga nengok-nengok malah asik liatin mama" ucap keinan dengan pelafalan huruf R yang kurang fasih, mungkin anak ini mengikuti jejak sang papa yang sama-sama tidak bisa menyebutkan huruf R dengan fasih.

Sean terkejut dengan omongan sang anak tadi, apa mama katanya? Ah sepertinya kei salah mengartikan hubungannya dengan Sisca.

"Sayang liat papa sebentar nak, tadi itu bukan mama kamu sayang, tadi itu temannya papa jadi kamu harus  panggil teman papa itu tante ya sayang, tante Sisca engga boleh mama" ucap Sean menjelaskan kepada anaknya.

Setelah Sean mengucapkan itu wajah kei seperti murung, ahh Sean mengerti sekarang mungkin anaknya sedari tadi berfikir kalau mereka akan bertemu dengan mamanya? Sekarang Sean jadi merasa kesian melihat anaknya yang murung seperti ini.

Mungkin anak itu mengira Sisca adalah ibunya Karna selama ini Sean tidak pernah membawa kei untuk pergi bertemu dengan teman cewek Sean dan ini adalah pertama kalinya Sean mengajak kei untuk bertemu dengan teman lawan jenisnya, maka dari itu kei mungkin jadi berfikir kalau Sisca adalah ibunya.

"Permisi, ini buku menunya silahkan" ucap karyawan sambil memberikan 2 buku menu ke meja Sean.

"Udah pesen?" Tanya Sisca saat baru saja balik dari toilet.

"Belum nih, rekomendasiin dong yang menurut kamu enak" ucap Sean.

"Oke, fettucine Beef ragu satu, Piccolo satu, mineral waternya satu" ucap Sisca kepada pelayan yang tadi membawakan buku menu.

"Kei mau makan apa sayang?" Lanjut sisca bertanya kepada anak kecil yang duduk disebelahnya itu.

Bukannya menjawab kei malah menangis saat Sisca mengelus kepalanya, Sisca yang melihat itu sedikit panik sedangkan Sean terlihat lebih tenang dibandingkan Sisca.

"Aduh sayang kenapa nangis?" Tanya Sisca sambil membawa keinan kedalam dekapannya.

Bukannya berhenti menangis saat Sisca memeluknya kei malah semakin kenjer didalam dekapan Sisca, Sean yang melihat Sisca panik seperti itu hanya bisa terkekeh pelan sambil berjalan mendekat kearah kei dan Sisca.

"sini sama papa yu, kesian itu tantenya keberatan kalo kamu kaya gitu" ucap Sean yang dibalas dengan gelengan kepala oleh anaknya.

"Udah gapapa, sama aku dulu aja" ucap Sisca, ia masih sibuk mengelus punggung keinan mencoba menenangkan anak itu.

"Kamu pesenin aja makanan buat kei, biar aku bawa anaknya keruangan aku aja, engga enak disini diliatin orang" lanjut Sisca.

Sean mengangguk dan langsung memesan makanan untuk anaknya.

"Ruangan Sisca yang sebelah mana ya?" Tanya Sean pada pegawai tadi saat ia sudah selesai memesan makanan untuk kei.

"Ruangan Bu sisca pintu warna putih, yang paling pojok pak" tunjuk pegawai tersebut.

"Oke, nanti langsung anter ke ruangan Sisca aja yah. Thank you" ucap Sean lalu setelahnya ia berjalan menuju ruangan milik Sisca.

🎶🎶🎶

To be continued...

Halloww apa kabar nihh kawan??
Guys kalo ada masukan atau apa gitu komen aja ya kawan!!!
Cek bio aku deh, Siapa tau ada yang mau jajanin author nih supaya author semangat nulisnya hehe...

MANTAN CRUSH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang