Sudah 1 Minggu lamanya, sejak kejadian itu sean sama sekali tidak ada kabar. Bahkan sudah 1 Minggu juga Sisca tidak pulang kerumahnya, ia lebih memilih untuk tinggal diapartemen untuk menenangkan dirinya.
"Jangan bengong, nanti kesambet loh" ucap pak Adi saat melihat anak bungsunya sedang melamun sendirian dibalkon.
"Ish ayah, ngagetin aja" ucap Sisca
"Ko ayah bisa disini?" Lanjutnya, bertanya.
"Apa sih yang engga bisa bapak adinata Atmaja ini lakukan?"
"sombongnya bapak ini"
"Bukan sombong, tapi itu fakta"
"Liat aja besok, aku ganti pin apartemen ini biar ayah gabisa sembarangan masuk" ucap Sisca tengil
"Jangan dong. nanti kalo ayah kangen sama anak ayah yang paling kecil ini, gimana?"
"Emang, ayah kangen aku?"
"Kangen dong, udah berapa hari ini engga ketemu. di chat juga sombong banget ya balesnya lama" ucap bapak Adi yang dibales kekehan oleh Sisca.
Pak Adi merentangkan tangannya kearah Sisca, Sisca yang paham pun bangun dari duduknya dan menghamburkan pelukan ke arah sang ayah.
"Gausah terlalu dipikirin ya sayang, ayah minta maaf udah setuju sama keputusan ibu. Ayah engga pikir panjang saat itu, maaf ya ayah udah ngancurin kebahagiaan kamu. Sekarang ayah dukung semua keputusan kamu"
"Kalo aku lebih milih Sean, apa ayah setuju?" Tanya Sisca dengan suara kecil, karena jujur ia takut untuk menanyakan hal ini kapada sang ayah.
"Apapun itu, asal kamu bahagia nantinya"
Jawaban yang dilontarkan pak Adi, akhirnya meruntuhkan pertahanan Sisca sedari tadi. Ia menangis sejadi-jadinya didalam dekapan hangat sang ayah.
"Tapi, ibu nan-"
"Biar nanti ayah yang bicara sama ibu, kamu tenang aja ya" ucap pak Adi menenangkan sang anak.
"Sisca, sayang ayah"
"Ayah jauh lebih sayang, adek"
"Ish, jangan panggil adek lagi lah. Aku kan udah gede, udah dewasa" omel sisca
"Hahahaa, yaudah nanti ayah coba ya engga manggil adek lagi" ucap pak Abi yang diangguki oleh sisca
"Ini kita mau gini terus sampe kapan, dek? "
"Ish. baru dibilang jangan panggil adek, eh udah manggil adek lagi" ucap Sisca sambil melepas pelukannya dan berjalan masuk, ke arah ruang tv.
"Hahaa, gimana dong orang udah kebiasaan" ucap pak Adi sambil mengikuti sang anak dari belakang.
"Ayah, aku mau nanya deh" ucap Sisca sambil menyenderkan kepalanya ke bahu sang ayah, yang baru saja duduk disebelahnya.
"Nanya apa sih?"
"Waktu itu, kok ayah bisa tiba-tiba ada di disini sih?" Tanya Sisca
"Ada yang bilang sama ayah, kalo ada cowok yang masuk ke apartemen ini. Pas ayah dapet info itu, ya ayah langsung jalan kesini"
"Mau tau, siapa yang berani-beraninya masuk ke apartemen anak gadis ayah ini. Eh pas ayah masuk langsung disuguhi pemandangan kaya gitu" lanjutnya
"Ish. Aku kan udah cerita, yang sebenarnya tuh engga kaya apa yang ayah liat"
"Emng, kamu tau ayah liatnya kaya gimana?"
"Engga sih, hehee"
"Eh tapi, jangan bilang ayah nyuruh orang buat ngikutin aku ya?" Tanya Sisca
"Gimana ya ayah jawabnya" ucap pak Adi sambil tersenyum mencurigakan.
"Ishh, Ngeselin banget sih. udah ya, pokoknya hari ini terakhir ayah nyuruh orang buat ngikutin keseharian aku. Kalo sampe aku tau anak buah ayah masih ada yang ngikutin aku, aku engga mau lagi pulang kerumah" ancam Sisca
"Iyaa. hari ini terakhir, ayah janji"
"Awas ya, aku engga pernah main-main sama ucapan aku"
"Iyaa sayang,. habis ini ayah langsung bilang sama mereka, untuk stop ngikutin kamu lagi"
"Ehh, btw pas aku ke kamar waktu itu, ayah ngobrol apa sama Sean?" Tanya Sisca
"Urusan orang dewasa, kamu masih anak-anak"
"Ish, enak aja. aku juga udah dewasa tau"
"Ayah waktu itu cuma bilang sama dia, kalo dia serius sama kamu yaudah tunjukin keseriusannya, sampe ayah percaya kalo dia emang orang yang tepat untuk kamu"
"Yakin, ayah cuma ngomong gitu?" Tanya Sisca
"Loh, kamu masa engga percaya sama ayah kamu sendiri?"
"Bukan engga percaya, tapi setelah kejadian itu sean tiba-tiba ga pernah ngabarin aku lagi. Jadi ya aku pikir ayah nyuruh dia buat jauhin aku"
"Ohh, ayah paham. Jadi dari tadi ngelamun terus tuh gara-gara belum dikabarin sama ayang"
"Ish, ayah apaan sih"
"Sabar, mungkin emang lagi belum sempet ngabarin kamu aja kali. Engga usah mikir macem-macem dulu ah"
"Tapi akunya, kangen sama ke-i"
"Kangen sama anaknya apa sama bapaknya hah?"
"Dua-duanya sih, hehe"
"Kalo kangen ya chat aja, ajak ketemu"
"Gak ah"
"Kenapa?"
"Gengsi lah, masa aku yang ngajak duluan"
"Hadehh, dasar anak muda"
🎶🎶🎶
To be continued..
Part ini khusus buat Sisca Saras atmaja dan cinta pertamanya.
See you next part...Bonus deh. kalo mau baca au shansis bisa mampir ke twitter aku ya @tibatibAuthor. akunnya aku private, jadi langsung follow aja yaa.....
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTAN CRUSH
Short Story⚠️CERITA INI HANYA KARANGAN, KHAYALAN DAN FIKTIF BELAKA, JADI ENGGA USAH DIBAWA SERIUS YA GUYS⚠️