5

608 79 3
                                    

Sean masuk kedalam ruangan milik Sisca, matanya langsung tertuju pada Sisca yang sedang terduduk di sebuah sofa dengan keinan yang masih terlihat nyaman berada di dekapannya.

"Tidur ya?" Tanya Sean yang dibalas dengan anggukan kepala dengan Sisca.

"Sini sama aku aja, takutnya kamu keberatan." Ucap Sean saat akan menggambil alih kei dari dekapan Sisca.

"Taro dikamar aku aja se, kesian kalo tidurnya kaya gini" ucap Sisca sambil berjalan menuju satu pintu berwarna hitam yang berada didalam ruangannya.

Tok..tok...tok

"Kamu tidurin kei dulu aja, aku mau buka pintu dulu ya" lanjut Sisca

Setelah menidurkan kei, Sean langsung keluar dari kamar milik Sisca, sengaja ia tidak menutup pintu kamar tersebut agar kalau keinan bangun ia bisa mendengarnya. Akhirnya mereka hanya makan siang berdua, awalnya Sean berfikir bakal canggung tapi ternyata tidak wanita yang duduk di sampingnya itu selalu ada saja hal yang ia bicarakan, tak salah jika dulu Sisca dijuluki sebagai duta persahabatan dikampusnya, Karna memang anaknya gampang sekali berbaur dan juga aktif di beberapa organisasi yang membuat Sisca memiliki banyak teman.

🎶🎶🎶

"Dari mana tumben baru pulang jam segini?, biasanya weekend pulang siang" Ucap Anjani saat melihat sibungsu baru saja masuk kedalam rumah.

"Iya bu tadi ada teman aku main ke cafe, gaenak juga kan kalo aku tinggal" jawab Sisca sambil menyandarkan kepalanya dipundak sang ibu yang matanya masih fokus pada Drakor yang ia tonton.

"Udah gede masih aja gelendotan sama ibunya" ucap Adi yang baru duduk didekat Sisca.

"Kamu tuh udah mau kepala 3 loh dek, minimal tuh cari pacar gitu loh jangan sibuk kerja Mulu, apa kamu mau ayah jodohin sama anaknya temen ayah?" lanjut pak adi.

"Engga, apaan sih yah kuno bngt pake segala dijodoh-jodohin. Aku juga masih 27 tahun kok masih muda, kepala tiganya masih tiga tahun lagi santai aja kali" balas Sisca sambil memeluk perut ibunya dari samping dan menenggelamkan wajahnya dileher sang ibu.

"Iya ayah cuma bercanda ko, senyamannya kamu aja sayang. Ayah cuma takut kamu terlalu sibuk kerja dan malah buat kamu ngerasa kalo kamu engga butuh sosok laki-laki" ucap Adi sambil mengelus rambut panjang milik sibungsu yang masih nyaman memeluk ibunya.

"Eh ibu baru inget, kata pak wisnu kemarin malam kamu dianter cowok pas pulang?" Ucap ibu Anjani, walaupun sedari tadi ia terlihat masih fokus menonton tapi telinganya tetap saja bisa mendengar percakapan antara anak bungsunya dan sang suami.

"Siapa? Ko engga diajak turun dulu?" Tanya pak Adi

Sisca yang semula masih memeluk ibunya langsung melepas pelukannya dan berdiri dari tempat duduknya.

"Ada dehh, nanti kalo berhasil aku kenalin, doain aja semoga kali ini jadi" ucapnya sambil sedikit berlari menaiki tangga untuk masuk kedalam kamarnya.

Setelah Sisca mengucapkan itu, Ibu dan ayahnya bertatapan lalu tersenyum, setidaknya ke khawatiran pak Adi akan anaknya yang tidak membutuhkan sosok laki-laki terbantahkan. Akhirnya ia melihat anak bungunya kembali bersama seorang lelaki, ya memang belum tau sih hubungan anaknya dengan laki-laki itu apa, tapi pak Adi dan ibu Anjani berharap yang terbaik untuk anak bungsunya.

🎶🎶🎶

To be continued..

Haii wekombekk guys...
Jangan lupa votee dan komen yaa
Maaf kalo banyak typo mwhehee

MANTAN CRUSH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang