Gemini bersiul menyusuri koridor seni rupa Institut Teknologi UnChula. Hati gembira tak bisa ditutupi dari raut mukanya yang tampak sumringah sejak dari gerbang kampus. Prom heran melihat perubahan pada teman nya ini. selama ini, ia mengenal Gemini sebagai pribadi yang cuek, cool, dan nyaris tanpa ekspresi.
"Hohoho. What's up, bro? ada apa, nih? Tumben banget," goda prom seraya menjajari langkah Gemini menuju kelas.
"Eh, Lo! kenapa emang? ada yang salah? kok, ngeliat nya kayak orang keheranan gitu, sih?" balas Gemini.
"Dibilang heran sih nggak, Gem. tapi super duper heran sih, ya," jawab prom masih penuh dengan tanda tanya.
Gemini hanya tertawa mendengar pengakuan prom. ia sendiri tak bisa menjabarkan. bahagia itu tentang perasaan, jadi cukup dirasakan. belum tentu juga orang yang dibagi kisahnya akan merasakan kebahagiaan yang serupa, begitu pikirnya.
*
*
*
Keduanya bergegas mempercepat langkah. Di kejauhan, tampak pak Off tersenyum pada mereka. dia adalah dosen paling disegani sekaligus disayangi para mahasiswa. maklum saja, sikapnya yang hangat dan bersahabat sering kali menjadi tempat berkeluh kesah mahasiswa. tidak pelit ilmu dan senang berbagi, inilah bagian dari diri pak Off yang mengukuhkannya sebagai dosen idola.
"Prom, cepetan, dong! nggak enak kalau keduluan pak Off yang masuk kelas," Ajak Gemini.
"Ya. eh, tapi Lo masih berutang satu penjelasan Sam gw!" tegas prom.
"Penjelasan apa?" jawab Gemini ketus.
"Ya, itu tadi. Lo harus cerita! kenapa Lo bisa segembira ini? atau jangan-jangan pameran lukisanku di Selasar Sunaryo berhasil ya?" selidik prom tak mau menyerah.
Gemini tersenyum sembari mengambil tempat duduk di depan.
"Hei! kebelakang aja!" kata prom.
"Nggak! ini mata kuliah paling asyik, tahu! udah deh, sini! sekali-sekali Lo tuh harus duduk di depan!" sahut Gemini sambil menarik tangan prom.
Prom tak bisa berkelit karena pak Off keburu masuk kelas. ia menyerah pada nasib alias harus pasrah jika sewaktu-waktu akan mendapat pertanyaan dari pak Off. wajahnya sedikit memucat karena belum membaca materi kuliah yang akan dibahas hari ini.
"Gem, kenapa sih Lo suka banget mata kuliah sejarah seni rupa dunia?" bisik prom.
"Gw pengen bisa belajar juga kesana, suatu hari nanti," jawab Gemini.
"Ohh!" prom hanya ber ohh saja, toh dia agak heran dikit aja.
"Ssstt! jangan berisik! kalau kalian masih nggak bisa diam, silakan teruskan obrolannya, out!" tegas pak Off.
Gemini dan prom segera mengunci mulutnya rapat-rapat. hadehhh dasar
^__^
"Oh ya ada berita baik untuk kalian semua. Minggu depan kita bakal ngadain pameran seni rupa di galeri soemardja, seni visual. ini terbuka untuk civitas akademika. tunjukkan karya kalian! saya yakin setelah beberapa tahun menjadi mahasiswa seni rupa, kalian pasti sudah bisa menemukan di mana passion itu," ucpa pak Off.
"Pak, apa ada tema khusus yang akan kita usung? atau sekedar menunjukkan pada masyarakat umum bahwa seni rupa itu bukan jurusan yang bisa dianggap remeh?" tanya Gemini.
"Nggak ada tema khusus. kalian buat saja karya yang terbaik. plus nanti studio lukis kita juga akan ngadain open house, jadi para peserta bisa mengenal lebih dekat. dan karya mana yang ikut dipamerin? nantinya akan diseleksi," Jawab pak Off.
Gemini tersenyum menyambut info yang disampaikan oleh pak Off. ia sudah tak sabar untuk kembali mengasah karyanya di kanvas.
"Gem, kesempatan besar nih. yang gw tahu kalau acara seperti ini bakal seniman ternama dan orang-orang penting yang datang. siapa tahu di antara mereka, ada yang akan menjambatani impian Lo itu. Hulalah, Amerika," seru prom.
"Idih, Lo apaan sih? masih terlalu dini kali," jawab Gemini.
Pak Off tersenyum mendengar obrolan kedua mahasiswanya.
"Kenapa, prom?" selidik Pak Off.
"Eh, anu Pak ini si Gemini, katanya pengen belajar seni rupa Sampai ke Amerika," sahut prom.
"Benar Gem? Wow, bagus itu. saya sangat mendukung dan memang seharusnya kalian punya impian untuk masa depan ya. saya tunggu karya kalian!" ujar Pak Off.
_________________Skipp
Sepanjang koridor kampus. Gemini berpikir karya apa yang akan diangkat untuk visual art kali ini. ia ingin, ini akan menjadi debutnya yang tak bisa. Event sehebat ini, mana boleh asal-asalan? harus sesuatu banget.
"Hei! ngelamun segala," celetuk prom.
"Siapa yang ngelamun? orang lagi berpikir cari tema, kok" bantah Gemini.
"Hmm, gw juga masih bingung mau ngangkat tema apa untuk lukisan ntar" kata prom. "Eh, Gem! ikut gw bentar ke studio seni patung yok," ajak prom kemudian.
"Hah? studio seni patung? mau apa?" tanya Gemini
"Yaudah si ikut aja" kata prom menarik tangan Gemini
Mereka pun berjalan ke studio seni patung
_______________Skipp
Thailand benar-benar terik. panas menusuk kulit, memintal keringat yang meleleh perlahan. menyantap matahari seperti ini, menghitamkan kulit.
"Tumben nih kota panas kayak gini. Oh, ya kita makan siang dulu atau langsung cabut aja?" tanya Gemini.
"Makan dlu juga boleh, Dimana?" tanya prom sambil celingukan.
"Di warteg itu gimana? setahu gw sih, ada mie ayam super enak," tawar Gemini.
"Ohh yaudah deh gas" kata prom.
Setelah lima belas menit menunggu akhirnya bisa menikmati mie ayam dan es teh manis yang dipesan. aromanya saja sudah mengundang naluri untuk tak sabar mencicipinya.
"Nggak kerasa, ya kuliah udah hampir selesai? skripsi, terus lulus, deh. oh, ya Lo udah punya gambaran untuk skripsinya nggak?" tanya prom.
Gemini menggeleng sembari menyeruput es teh manisnya, tak semanis Fourth si Fourth tuh lebih manis lebih dari apa pun pengen banget dia maam kalo ketemu, tapi takut anaknya marah bisa berabe ntarr. 。◕‿◕。
"belum kepikiran. ini aja cari ide untuk visual art. nggak nemu-nemu, ya sambil jalan aja ntar. gw masih ada planning mau konsultasi sama Pak Off. kali aja dia bisa kasih masukan untuk bahan skripsi," papar Gemini.
"Ohh yaudah" kata prom sedikit mengerti. "By the way, kalo Lo jadi dapat beasiswa ke Amerika, gimana dengan Fourth? kalian bakal pisah, dong. itu bukan waktu yang sebentar, kan?" sambung prom lagi.
Gemini merenung. ia terlupa, betapa ada satu hati yang tengah luput dari pantauannya. bagaimana sikap Fourth? jika tahu mereka akan berpisah nanti. apa Fourth bisa bertahan dalam long distance relationship?
"Entahlah. cinta nggak mengenal jarak, kan?" jawab Gemini datar.
"Tapi jarak yang sering meredupkan cinta, itu yang nggak boleh Lo abaikan! jarak itu egois, Gem bahkan, lebih egois dari perasaan Lo sendiri," sahut prom.
_________________________End
Maaf ya baru Up, direal sibuk bet jadi baru sekarang hehe.
and jangan lupa vote nya huhu❤️ʕ´• ᴥ•̥'ʔ
kalo bosen gpp skip aja.... paypay Sampai ketemu di chapter selanjutnya ❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Surrender [GEMINIFOURTH]
Teen FictionFourth berusaha menjaga hatinya untuk seseorang yang tengah mengejar mimpinya di Amerika, Gemini. Sekitar sebelas ribu kilometer jarak memisahkan Bandung- Firenze, tapi tidak hati keduanya. Namun, ada lelaki pilihan hati orang tuanya, Gevan. Lelaki...