Hati yang Terpilih

241 12 1
                                    

Gevan Jirawit23 TahunHandsome, kharismatik, sabar, perhatianTinggi 183 cm

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gevan Jirawit
23 Tahun
Handsome, kharismatik, sabar, perhatian
Tinggi 183 cm.

|Hii gimana seru nggak? Apakah Fourth bakal menerima perjodohan dia dengan gevan atau tetap bertahan dengan perjuangan dia dengan Gemini?Ah! Baca aja dulu😁

================

Meninggalkan Bandung belum juga membuat hati Fourth lapang. Jakarta ruang untuk berkreasi lebih leluasa dalam pekerjaan, namun hatinya masih terpenjara pada perjodohan yang dipaksakan.

Ford, sahabat yang selama ini menjadi tempat curahan hatinya datang dengan kabar gembira. Ia akan menikah dengan Mark, Minggu depan. Undangan manis merah marun itu digenggamnya kuat.

"Ford dan kak Mark? Aku nggak salah baca, kan?" Grutunya sambil membolak-balik kartu undangan di tangannya.

Ia tersenyum, entah bagaimana cerita kedua sahabatnya itu bisa sampai di pelaminan. Jodoh selalu punya misteri yang tak pernah bisa dinalar. Ia teringat dengan nasib yang memeluknya kini. Apa ya? Gevan adalah misteri yang sedang disiapkan tuhan untuknya? Lalu bagaimana dengan perjuangan cintanya bersama Gemini?

Fourth bingung. Ia sama sekali tak bisa berkonsentrasi dengan pekerjaannya. bahkan Rani sampai komplain.

"Kak, kamu kenapa sih? Kok beberapa hari ini aku lihat sering ngelamun?" Tanya Rani. "Kalo mau sharing, aku bisa jadi pendengar yang baik. Hehehe" sambungnya.

Fourth tersenyum. Sempat terpikir juga untuk cerita pada Rani. Mengingat Rani sudah berumah tangga, siapa tahu bisa memberi masukan yang sangat ia butuhkan sekarang.

"Emm.. Ran menurut kamu perjodohan itu gimana sih?" Tanya Fourth.

"Oh, jadi kak Fourth lagi dijodohin. Hmm, nggak semua perjodohan itu nggak baik. Aku pernah punya pengalaman itu. Dulu aku nolak mentah-mentah, tapi akhirnya aku nyerah dan menerima pilihan orang tuaku"

"Terus? Kamu menyesal?" Tanya Fourth.

Rani menggeleng sambil tersenyum. "Justru aku bersyukur, karena ternyata pilihan mereka nggak salah. Orang tua selalu menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Restu mereka itu selalu terbaik dan nggak pernah putus kak" jawab Rani. "Kita nggak pernah tahu sampai kapan punya waktu bersama mereka. Kelak saat mereka sudah pergi, kita akan menyesal karena belum sempat ngebahagiain dan aku nggak mau seperti itu."

Fourth termangu. Sejenak, hatinya membenarkan apa yang dijelaskan oleh Rani. Namun disisi lain, hatinya merana. Ditambah kabar sang Ibu yang kian menurun membuatnya semakin tak punya pilihan untuk menerima perjodohan dengan Gevan.

Surrender [GEMINIFOURTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang