Gemini lega bisa kembali menjejak tanah air setelah penerbangan yang cukup lama dari Amerika. Gelar yang diimpikan, ilmu yang didambakan, serta sebuah geleri lukis yang telah disiapkan oleh Pak Earth di Ubud adalah mimpi besar yang menjadi nyata. Meski ia sempat menyesal karena terlambat memenuhi janjinya untuk bisa lulus tepat dua tahun.
Cinta, ah, ia terlalu naif untuk dikambinghitamkan. Kabar pernikahan Fourth menjadi badai di tengah perjalanannya. Penelitian yang sudah setengah jalan harus ia tinggalkan karena kehilangan konsentrasi. Hampir dua bulan Gemini hanya menghabiskan waktu dengan meratapi nasib. Ditambah kenyataan Satang telah kembali ke Indo dan Joss pindah tugas ke Inggris, sehingga ia kehilangan teman sharing.
'Perjuangan nggak pernah menemukan kata akhir, selama kamu masih punya keinginan untuk terus berjuang' pesan Prom, sahabat lamanya di UnChula.
Kalimat telak dari prom itulah yang membuat Gemini sadar dari kegilaannya. Hampir saja ia membuang impian yang tinggal sejengkal itu dan kembali ke Indo untuk menggagalkan pernikahan Fourth dan gevan. Hidupnya pun menjadi acak-acakan. Mulai dari rambut yang dibiarkan gondrong, penampilan yang "semua gue" perut yang sering keroncong tanpa isi hingga ia menderita mag akut, bahkan apartemen yang tak pernah dibereskan. Tamat! Begitu pikirnya. Percuma! Tidak ada guna!
Kehidupan bisa berubah, kalau ada usaha. Gemini mendapatkan pencerahan itu, setelah beberapa email dari Fourth yang tak pernah absen datang. Ungkapan rindu yang masih sama, kalimat penuh semangat yang tak pernah berubah serta harapan-harapan dari perjuangan cinta mereka yang nyatanya tak pernah Fourth lupakan, menyulut energi baru.
'Aku harus bangkit! Harus! Fourth menunggu Dan aku nggak boleh membiarkan dia menunggu lebih lama lagi!' Kata hatinya.
Berteman rindu yang menggunung dan kian sesak di dada, ia kembali menjadi Gemini yang dulu. Gemini yang telah membuat cwk smart di Fakultas komunikasi UnChula itu memutuskan membuka hati untuknya. Gemini yang dengan kecemerlangan otaknya sanggup menarik simpati Pak Earth untuk memberinya beasiswa ke Amerika. Bagaimana bisa semua itu ia buang ke laut begitu saja?
Ah, semua menjadi kenangan yang tercatat dalam hidup nya. Gemini tersenyum.
"Halo? Gem, kamu langsung kekantor saya saja! Setelah itu terbang ke Indo untuk meninjau galeri lukis yang kita bicarakan kemarin" pinta pak Earth di telpon.
"Siap pak!" Jawab Gemini sigap.
Ia segera meluncur menuju kantor pak Earth untuk membereskan beberapa dokumen penting. Hari baru, kehidupan baru.
==========
.
.
.
.
.
.
Jakarta semakin macet. Udara kian tak bersahabat akibat polusi udara semakin menggila. Fourth Dan gevan harus mengalah dengan berangkat lebih pagi agar tak terlambat sampai kantor, karena macet tetap saja bukan alasan yang bisa diterima oleh perusahaan mana pun.
"Kalau udah pulang, Chat aja! Ntar aku jemput. Sekalian kita cari tempat makan. Ada rumah makan seafood baru di Kemang. kita coba ya?" Tanya Gevan.
"Aku nggak bisa kasih kepastian sekarang. Akhir-akhir ini kerjaan lagi padat banget"
"Oke! Kalau pun nggak jadi makan di luar, aku tetap harus jemput kamu!" Tegas Gevan
KAMU SEDANG MEMBACA
Surrender [GEMINIFOURTH]
Teen FictionFourth berusaha menjaga hatinya untuk seseorang yang tengah mengejar mimpinya di Amerika, Gemini. Sekitar sebelas ribu kilometer jarak memisahkan Bandung- Firenze, tapi tidak hati keduanya. Namun, ada lelaki pilihan hati orang tuanya, Gevan. Lelaki...