Jangan lupa vote sebelum membaca😊😀
Benar ucapan Hasan beberapa waktu lalu.Hari ini bunyai dan sopir ndalem berencana menjemput ning Nisya.
Rafka tengah menjaga gusnya di ndalem.Anak itu sibuk bermain.Sesekali Rafka mengamankannya ketika anak itu menjauh.
"Kang Rafka juga ikut ya.Soalnya Omar mau di bawa.Bundanya sibuk,gak bisa jagain.Kiyai juga ikut.Jadi harus ada yang jagain Omar."
Rafka hanya mengangguk saja.Tidak jarang memang ia ikut acara kiyainya.Jika dulu sebagai sopir.Sekarang jadi pengasuh.
"Kita akan menghadiri acara wisudanya Nisya,jadi akan menginap disana."
Rafka hanya menunduk mendengarkan bunyainya yang tengah menyiapkan perlengkapan Omar.
"Lebih baik kamu siap siap dulu kang.Omarnya juga anteng itu.Nanti kesini lagi sama kang Adnan.Kita langsung berangkat."
"Iya kiyai.Kalau begitu Rafka pamit dulu.Assalamualaikum."
Di kamarnya Rafka tidak henti hentinya mendapat ledekan dari Maulana dan Hasan yang tengah santai.
"Jangan lupa pedekatean sama ning Nisya ya kang.Siapa tau jodoh."
"Iya kang.Gak papa,gak jadi baba sambungnya gus Omar.Jadi pamannya aja."
Tatapan tajam Rafka mampu membuat keduanya diam.Tapi hanya berlaku beberapa detik saja.
"Jodoh itu gak ada yang tau kang.Disinikan gak ada mbak santrinya.Jadi sama ningnya aja.Atau sudah punya calon di pondok abinya?"
"Cantik cantik gak kang,santri sana?Kalau cantik bisalah minta satu."
"Nanti kalau saya pulang kalian ikut ya.Saya mintakan 2 santri putri buat kalian.Biar gak julid mulu mulutnya."Akhirnya Rafka mengeluarkan suaranya.
"Boleh banget itu kang.Mau saya nikah sama hafidzah.Kayaknya lucu gemesin gimana gitu."
Rafka hanya menggelengkan kepalanya.Heran dengan tingkah kedua temannya.
"Saya duluan ya.Nanti kalau sempet dan ada waktu saya bawakan kalian sesuatu."
Sontak keduanya kegirangan.Mereka tau Rafka tidak pernah berbohong dan tidak pernah main main dengan ucapannya.
Satu lagi.Rafka itu baik dan tidak pelit orangnya.
Mobil yang akan di tumpangi kiyai dan bunyainya sudah siap.Adnan juga sudah memanaskan mobilnya.
"Ba ba ba."balita yang sedang aktif aktifnya mengulurkan tangannya minta di gendong.
Dengan senang hati Rafka mengambilnya."Mau sama baba?"
Anggukan kecil menjawab pertanyaan Rafka,sang baba dadakan.
"Gak papa kan kang Rafka yang pangku gus Omar.Soalnya anak itu memang tidak mau dengan saya dan abahnya."
"Gak papa bunyai."
Akhirnya mereka memasuki mobil yang sudah di siapkan.Rafka duduk di depan dengan Adnan.Sedangkan kiyai dan bunyainya di belakang.
Perjalanan menuju pondok ning Nisya hanya membutuhkan waktu 4 jam.
Baru saja mereka menuruni mobil.Ning Nisya langsung menyambutnya dengan senang.Melupakan dua santri ndalem yang juga ikut.
"Assalamualaikum,umi,abah."
"Waalaikumsalam."
"Kamu sehat nduk."Bunyai memeluk putrinya erat.Keduanya melepas rindu hingga suara Omar mengalihkan perhatian mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayah Sambung
Teen FictionSeorang santri yang mengabdikan dirinya untuk sang guru.Sikap ramah dan sikap lemah lembutnya membuatnya mampu meluluhkan hati cucu sang kyai yang telah kehilangan sosok ayahnya. Hingga akhirnya lama kelamaan sang kiyai pun menyampaikan keinginannya...