6_Ayah untuk Omar

1.2K 103 8
                                    

"Ba ba ba!!!"

Rafka tersenyum hangat."Iya sayang,ini baba.Mau apa hmmm?"

Balita itu terus bergerak di gendongan Rafka.Sepertinya bosan terus berada di rumah sakit.Tangannya juga tidak diam.

"Huh..Uh..."Balita itu menunjuk nunjuk pintu.Dimana tadi orang orang keluar masuk dari sana.

"Kamu mau kesana."

"Uu u."celotehnya.Kepalannya pun mengangguk semangat.

"Gak boleh dulu,ya.Nanti kalau sudah sembuh boleh keluar main.Nanti baba ajak kerumah baba,liat ikan cantik.Mau ya."

"Uu u."

Rafka terkekeh pelan.Balitanya sangat aktif dan bawel.Menurut bundanya,mungkin Omar demam karena akan bisa berbicara.Di tambah giginya yang akan tumbuh.

Cklek...

"Assalamualaikum."

Rafka menoleh.Melirik gadis yang baru saja masuk sebelum menjawab salamnya.

"Gus,Omarnya biar sama saya.Barangkali gusnya mau pulang dulu."tawar Nisya dengan kepala tertunduk.

Rafka berdecak pelan."Ning.Bisa tidak?Jangan panggil saya gus!!Saya bukan gusnya ning Nisya."

Nisya mengangkat kepalanya bingung.Kenapa lelaki di depannya terlihat kesal.Apa hanya karena di panggil gus.

"Memang bukan.Tapi di sini kang Rafka itu gus.Gak enak kalau saya manggil kang.Berasa kurang sopan."

Rafka hanya bergumam tidak jelas.Menambah kebingungan Nisya.Ketegangan di antara keduanya teralihkan oleh celoteh Omar.

"Mah emah."tangannya akan selalu menunjuk ini dan itu semaunya.

Rafka menatap wajah gusnya."Mau sama umma?"

"Uu u."angguknya semangat.

Nisya juga tersenyum lebar.Keponakannya sudah pintar berceloteh.Padahal usianya belum genap satu tahun.Masih beberapa minggu lagi.

"Sini sayang sama umma."ujar ning Nisya lembut.

Di tempatnya Rafka sedikit tidak nyaman.Seperti ada perasaan gugup yang menyerangnya.Ah ini tidak baik untuk kesehatan jantungnya.

Tanpa keduanya sadari.Ada seorang perempuan seumuran Rafka,tengah menyaksikan interaksi keduanya.Kebetulan pintunya sengaja tidak di tutup.

Mengingat semua orang yang menjenguk dan menjaga Omar.Tengah mengobrol di ruang ujung.

"Emah...Emah..."

Nisya yang gemas mencium pipi keponakannya yang sudah beralih di gendongannya."Iya apa sayang?Cepet sembuh ya.Biar bisa bebas main lagi."

"Ekhm..."

Deheman seseorang membuat keduanya menoleh ke arah pintu.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Perempuan itu tersenyum ramah.Berjalan mendekati keduanya.Mengusap kepala Omar sebentar.

"Cepet sehat anak ganteng!!Jangan bikin babanya khawatir."

Rafka melirik perempuan itu malas.Dia tau ucapan itu sebagai ledekan untuknya.

"Aamiin.Terima kasih kakak."ujar Nisya mewakili keponakannya.Bahkan tangannya di gerakan.

"Perkenalkan ning.Nama saya Qaireen,sepupunya A'Rafka.Putri kedua Bapak Alif."

Nisya tersenyum ramah.Sangat terlihat manis."Saya Nisya ning.Bibi gus Omar."

Qaireen melirik Rafka sebelum kembali berbicara.Lirikkan yang membuat Rafka sebal sekaligus was-was.

Ayah SambungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang