5_Gus Omar demam

1.1K 101 5
                                    

Maaf banget nulisnya lemot.Habisnya otaknya tidak bisa di ajak menghalu.

Selamat membaca.Jangan lupa vote dan komen ya😊
















_____________________________________

Pagi pagi buta.Rafka sudah berjalan tergesa gesa menuju ndalem.Kabarnya,gus Omar demam tinggi.Dia di panggil bunyainya untuk mengantar bayi itu kerumah sakit.

"Ayo kang,kita langsung berangkat saja."

Ibu dari gus Omar hanya mengangguk.Wajah lelah dan panik sangat kentara.

"Dira,sebaiknya kamu istirahat aja.Wajah kamu juga pucat."

"Gak papa umi.Dira ikut juga sekalian.Dira gak papa kok."

Kyai datang dari arah kamarnya."Benar kata umi kamu,Dira.Biar umi sama kang Rafka saja yang ke rumah sakit.Kalau kamu kurang enak badan.Gak baik juga buat Omarnya."

Akhirnya ning Nadira tidak jadi ikut.Meski wajahnya sangat terlihat khawatir.

"Kalau gitu Nisya bisa ikut abah,umi?"

Kedua orang itu saling lirik.Sebelum akhirnya kiyai mengijinkannya."Yasudah.Cepat berangkat!!Kasihan itu Omarnya."

Memang benar.Gus Omar sejak tadi merengek di gendongan Rafka.Tanpa menunda lagi.Mereka segera berangkat dengan Adnan yang menjadi supirnya.

"Ba ba!!"

Rafka menunduk.Menatap mata merah gusnya.Dengan suara pelan.Rafka melantunkan Al-Qu'ran di telinga gus Omar guna menenangkan bayi itu.

Nisya yang baru pertama kali mendengar suara Rafka ketika mengaji.Tertegun untuk beberapa saat.Meski dengan suara lirih.Tapi terdengar merdu.

Apalagi bacaannya yang fasih.Membuat siapa pun yang mendengarnya langsung jatuh cinta dengan bacaan Rafka.

Lihatlah.Gus Omar yang sejak tadi merengek pun jadi berhenti.Matanya mulai terpejam.

"Cepat sembuh anak shalih!!"bisiknya.

Sesampainya di rumah sakit.Mereka segera membawa gus Omar.Kebetulah Nadira sudah menghubungi salah satu dokter yang berjaga malam ini.

"Putranya dokter Nadira?"

"Benar,dokter.Bisa langsung di tangani?"

Dokter perempuan itu tersenyum ramah."Mari ibu.Siapa yang akan menemani di dalam?"

"Saya,dok!!"

Meski sedikit bingung.Dokter itu tetap mengangguk.Yang dia tau,dokter Nadira seorang janda muda anak satu.Lalu siapa lelaki ini.

Setelah melewati pemeriksaan.Gus Omar dinyatakan harus di rawat untuk beberapa hari,sampai keadaannya kembali sehat.

"Maaf sebelumnya mas.Mas ini siapanya dokter Nadira,ya?"

Sudah Rafka duga.Dokter di depannya tengah penasaran."Saya santri abahnya yang biasa mengasuh gus Omar."

Dokter itu mengangguk sebelum akhirnya pamit.Barulah setelah itu bunyai,Nisya dan Adnan masuk.

"Gimana keadaan Omar,kang?"

Rafka tersenyum tipis."Dokter bilang gus harus di rawat untuk beberapa hari.Kita tunggu dokter spesialis anak melakukan pemeriksaan selanjutnya."

Bunyai terduduk lesu.Nisya hanya mampu mengusap bahu uminya.Tidak tau harus bagaimana.

Keadaan berubah hening.Hingga tidak lama suara rengekan gus Omar membuyarkan lamunan semua orang.

Ayah SambungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang