manja part 3 ✓

245 15 0
                                    

Makasih yang udh ngasih semangat buat up,tapi gimana caranya biar gw gak males buat up? Dah lah gk ush di pikirin mending cus baca aja..







Di kamar bernuansa dark blue terdapat sosok pemuda yang tertidur dengan selimut tebal menyelimuti tubuhnya dari kaki hingga leher,kecuali kepala.

Pemuda itu tak lain adalah fais yang tertidur di kamar Raden. Fais menggeliat kecil dan mulai mengerjapkan matanya lalu setelah jelas ia melihat jam di samping tempat tidur menunjukkan pukul setengah tujuh malam, segera ia terbangun dengan tiba-tiba seketika kepalanya terasa pusing, matanya mulai berkaca-kaca dan mulai menangis kencang.

"BUNDA Huaaa.....pusing."tangisnya sambil memanggil bunda pantinya, ia masih tidak menyangka bahwa ia telah bersama keluarga kandungnya.

Bunda Vera yang mendengar suara tangis putra bungsunya pun langsung berlari ke atas,hingga menimbulkan tanda tanya pada suaminya hingga ia pun mengikuti sang istri.

Braakk

Pintu kamar Raden di buka kasar oleh bunda Vera,bunda Vera segera duduk di samping putranya dan memeluknya sambil memberi kata penenang.

"Suttt sayang ada apa hm,kenapa fais menangis,cerita sama bunda, sudh jangan menangis ya nanti gantengnya ilang Lo."bujuk bunda Vera sambil mengelus lembut Surai hitam sang putra.

Sedangkan Wildan hanya melihat interaksi ibu dan anak itu di ambang pintu kamar Raden, dengan senyuman tipis nya.

"Bunda...?"ucp fais sesegukan mendongakkan kepalanya,hidung mungilnya memerah sampai ke telinga, serta air mata masih di pelupuk mata, pemandangan itu adalah hal yang sangat menggemaskan.

Bunda Vera yang tak tahan dengan wajah putranya yang sangat imut ketika menangis, menciumi seluruh permukaan wajahnya.

"Emm gemes banget anak bunda..., sekarang jawab bunda kenapa kamu nangis hm?" Tanya bunda Vera lembut.

"Tadi...fais bangun tiba-tiba,terus kepalanya jadi pusing."jelas fais dengan polosnya.

Bunda Vera tertawa kecil melihat tingkah lucu putranya,ia sangat bersyukur bunda Jian merawat dan mendidik fais dengan sangat baik,bahkan kepolosan nya masih melekat meski fais sudh memasuki umur belasan.

(Affah Iyah polos, dia mah polos di muka,aslinya mah nggak haha)

Tiba-tiba terdengar suara perut bergemuruh dan. Setelah di dengar dengan teliti suara itu berasal dari perutnya fais yang lapar.

"Hehe fais lapar"cengirnya

"Hahaha lucu banget sih kamu, udh sekarang kamu mandi, terus turun buat makan malam sama yang lain ok sayang."bunda Vera terkekeh kecil, lalu menyuruh fais untuk membersihkan diri.

"Eum ...itu...kamar fais dimana ya, ini kan kamar bang Aden."ucpnya gugup.

"Kamar kamu ada di depan kamar ini, bunda tunggu di meja makan ya."ucp bunda Vera sebelum keluar dari kamar Raden bersama Wildan suaminya untuk ke meja makan.

Fais hanya mengangguk kecil, setelah di rasa bunda Vera dan ayah Wildan bener-bener pergi, ia langsung merubah raut wajahnya menjadi kesal.

"Ukhh kenapa sih sama gw, padahal Masalah sepele doang gw nangis, keknya ini efek kangen bunda Jian,belum sehari aja gw udh kangen."setelah menggerutu sendiri ia beranjak dari tempat tidur dan keluar dari kamar Raden menuju kamarnya sendiri yang tepat berada di depan kamar Raden.

Fais tercengang melihat dekorasi kamar barunya yang terlihat keren,warna dark blue dan di atas langit-langit terdapat gambar planet serta bintang,belum lagi ranjangnya yang berukuran sama dengan ukuran ranjang milik Raden.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 12, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

cute boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang