Late - 2

77 8 0
                                    

Dug dug dug

Suara bola basket menggema dilapangan basket, sepi. Ya hanya seorang Tama yang berada di sini.

Kalo ga disuruh keluar kelas gue males nih ke lapangan basket, batin Tama sambil melanjutkan memasukan bola basket ke dalam ring.

Di sepanjang koridor perempuan dengan rambut cepol asal terus ngedumel, entah apa yang membuatnya menjadi seperti itu.

"Ah! Kesel gue, orang bukan gue juga. Apa banget si tuh pak botak sok tau najis" dumel Shakira, ya perempuan dengan rambut cepol asal itu ternyata Shakira.

"Nahloh sekarang gue harus kemana?" tanya Shakira pada dirinya sendiri.

Tunggu, kayak ada suara bola di pukulin, batin Shakira.

Karna tingkat keponya sangatlah amat tinggi, dia mendekati asal suara tersebut dan ternyata lagi-lagi cowo yang familiar itu. Masih gabisa tau dia siapa, ucap Shakira dalam hati.

Shakira tetap berdiri di depan pintu masuk ruangan lapangan basket ini. Entah kenapa dia lebih memilih menonton cowo itu dari kejauhan.

Tama yang sedari tadi asik memasuk-masukan bola ke dalam ring basket, dia menyadari bahwa dia sedang diliatin oleh seseorang. Setelah mengetahui siapa yang melihatnya bermain basket lantas dia berhenti memainkan bola tersebut.

Yah pake berenti, padahal ganteng banget tadi.

"Hai, gurl" sapa Tama dengan senyum miringnya.

"Ha-hai, lo siapa?" dengan suara gugup yang ditutup-tutupi Shakira menjawab dengan suara jutek--yangdipaksakan--.

"Loh? Lo gatau gue? Kita kan pernah ketemu" jawab Tama.

"Hah? Iya kali ya gue familiar pas liat lo" balas Shakira diikuti dengan senyuman dari bibir Tama.

God, kenapa dia jadi manis pas senyum?

"Karna lo gatau gue. Gue Tamariyandra Saputra Televano panggil aja Tama, gue kelas IPA 1" ucap Tama sambil mengajak Shakira bersalaman.

"Oh Tama, gue gatau. Btw, gue Shakira Angeline Shaq sapa aja Shakira, gue kelas IPA 3" jawab Shakira sambil menyalami tangan Tama.

"Oh ya lo anak basket?" tanya Shakira agak ragu.

"Bukan. Masa iya gue anak basket" jawab Tama dengan santai

"Tapi permainan basket lo bagus. Kenapa gaikut basket aja?" puji Shakira sekaligus mengajukan sebuah pertanyaan.

"Makasih udah muji gue. Lo orang pertama yang liat gue main basket. Masalah kenapa gue gamasuk ekskul basket atau club basket, itu privasi gue. Maaf" jawab Tama dengan tatapan bersalah.

"Oh okay, gue ngerti. Semua orang punya privasi sendiri bukan?" tanya Shakira.

"Ternyata lo ga se-alay yang gue pikirin" kata Tama sambil tersenyum ke arah Shakira.

"Dan lo ga se-nyebelin yang gue kira. Lo asik, ma" kata Shakira sambil membalas senyum dari Tama.

"Ma?" tanya Tama dengan nada heran.

"Iya, nama lo kan Tama masa gue gaboleh manggil lo 'ma' sih" jawab Shakira sambil membuang pandangannya ke lain arah.

"Oh gitu. Okeoke" balas Tama.

"Btw, lo suka film apa?" tanya Shakira.

"Banyak. Film favorite atau apa?" jawab Tama.

"Paling Favorite-" jelas Shakira

"-duduk dulu yuk pegel" sambungnya.

"Gatau kenapa gue suka banget sama Harry Potter" jawab Tama.

"Harry Potter? DEMI APA? LO SUKA HARRY-POTTER?" respond Shakira heboh.

"I-iya, gue suka sama jalan ceritanya, karakter tokohnya, konfliknya, semuanya deh" jelas Tama.

"Gue juga suka Harry Potter. BANGET" kata Shakira.

"Gue gananya" balas Tama dengan muka so-cool.

"Anjir, jahat banget Tama sama Shakira" kata Shakira dengan tatapan sedih.

"Haha canda elah, lo tau pas Harry berenang pas di film Harry Potter and The Goblet of Fire?" tanya Tama.

Obrolan mereka berlangsung hingga jam pelajaran selesai. Tidak terasa mereka mengobrol selama 3 jam, dan cara mereka bertingkah seperti sahabat lama yang baru jumpa.

Dan obrolan tersebut harus diberhentikan karna sudah bel.

"Udah bel tuh gue ke kelas ya. Bye, Tama" pamit Shakira sambil melambaikan tangannya.

"Bye, see you soon" balas Tama dengan membalas lambaian tangan dari Shakira.

Gue belum pernah merasa seseneng ini, batin Tama seraya tersenyum dengan amat manis.

Di tempat yang berbeda, Shakira tak bisa memudarkan senyum dibibirnya. Intinya

Gue seneng banget hari ini, batin Shakira sambil tersenyum.

A/N

Maaf ceritanya gabagus, masih abal banget ceritanya. Btw, part ini full Sha-ma yaa

Thanks for reading!

LateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang