Late - 11.

38 3 0
                                    

"Ka, besok aku sekolah ya." suaranya masih terdengar lemah, bibirnya pun pucat.

"Kalo kamu udah sehat boleh deh sekolah." jawab sang kaka dengan telaten menyuapkan makanan untuk adiknya.

"Assalamualaikum." suara itu berasal dari depan rumah dan kedengarannya lebih dari satu orang yang datang.

"Aku kebawah dulu."

"Waalaikumsalam, eh kalian, masuk-masuk." kata Gio dengan menyambut hangat tamu yang datang.

"Shakira dimana ka?" tanya Deyna seraya memperhatikan sekelilingnya.

"Ada dikamar, tadi kaka lagi suapin dia, bisa tolong dilanjutin suapin Shakira-nya?"

"Bisa bisa" kata 4 gadis ini dengan semangat.

Sesampainya di depan kamar, "Shakiraa main yuk?"

"Goblok Shakira lagi sakit masa diajakin main."

"Tau lo, bloon banget sih na."

"Yeu idiotnya kurangin napa sih."

Malas mendengar ocehan dari teman-temannya Diana langsung masuk kedaam kamar Shakira.

"Hae, shaa" kata Diana seraya memeluk Shakira.

Melihat Diana memeluk Shakira, Deyna, Sania dan Fanya tidak ingin melewatkan moment free hugs seperti itu, buru-buru mereka ikut memeluk satu sama lain.

"Guys gue lagi sakit." suara Shakira yang terdengar lemah membuat mereka semua melepaskan pelukannya, diikuti kekehan dari mereka.

"Abis kita kan kangen sama lu, sha" kata Sania sambil mengerucutkan bibirnya.

"Haha, gue seneng bisa ngeliat kalian walaupun ga sekolah." suara tawa dari bibir pucat Shakira terdengar sangat lirih.

"Kapan pun lo minta untuk ketemu kita, kita usahain buat ketemu lo. Kayak sama siapa aja sih, sha" kata Deyna dengan merangkul teman-temannya.

Shakira melanjutkan makannya.

"Tau lagu 'When I'm gone' ga?" tanya Shakira.

"Tau lah." jawab mereka serempak.

" I've got my ticket for the long way 'round." suara merdu dari mulut Deyna membuka nyanyian tersebut.

"Two bottle whiskey for the way." dilanjutkan oleh Fanya dengan senyum manisnya.

"And I sure would like some sweet company." begitupun dengan Sania.

"And I'm leaving tomorrow. What d'you say?" dan suara Diana yang tak kalah merdu dengan suara Deyna.

"When I'm gone," suara lemah itu berasal dari mulut Shakira.

"When I'm gone." suara mereka bersatu dan mereka bernyanyi sambil memeluk satu sama lain.

"You're gonna miss me when I'm gone." nyanyian mereka ditutup dengan suara yang berasal dari bibir pucat Shakira.

"Hallo, guys." sapa seseorang dari depan pintu dan dihadiahi tatapan membunuh dari semuanya kecuali Shakira, ia terlihat bahagia melihat kehadiran seseorang itu.

"Maaf ganggu konser kalian kalian."

"Engga kok, ma. Gue seneng kalo lo dan ... Feri dateng juga, jadi rame." kata Shakira dengan memperhatikan bahwa Tama tidak sendirian.

"Sha, gue bawa buah-buahan nih. Dimakan ya." kata Feri nyelonong masuk ke kamar Shakira.

"Enak aja lo, yang beli gue. Kenapa jadi seakan-akan lo yang beli ini buah sih." kata Tama tak terima atas ucapan Feri.

"Oh iyaya, maap mas bro." kata Feri seraya menepuk pundak Tama, Tama hanya mendelik kesal.

"Cepet sembuh ya, ra. Sepi sekolah gaada lo, ga bisa ke kantin bareng lo lagi gue, bosen sama Feri mulu." kata Tama seraya mengelus puncak kepala Shakira, perbuatan dari Tama mengundang rona merah dari pipi Shakira.

"CIE SHAKIRA BLUSHING WOY." kata Diana heboh.

"AHAHA CIE SHAKIRA CIE."

Rona merah makin merah dan makin ketara bahwa dirinya sedang merasakan kupu-kupu berterbangan di perutnya, bahkan tempo detak jantungnya jadi cepat.

"Guys, udah dong jangan bully gue sama Shakira terus."

"Oh ya ra, kita gajadi latihan hari ini? Lo bilang sama Feri kalo hari ini libur, emang libur sih tapi buat lo doang." oceh Tama.

"Ya mau gimana lagi, ma? Tinggal 3 hari lagi ya gue tanding sama Tasya?" tanya Shakira.

"I-iya, sha. Eh, gue mau kok kalo harus gantiin lo buat tanding sama Tasya." kata Sania dengan serius.

"Gausah, san. Doain aja semoga besok gue udah bisa masuk. Dan selama 2hari itu gue bakal latihan dengan keras." suara Shakira terdengar lebih semangat.

"Yeay!! Semangat buat kaka Shakira dan kaka Tama."

"Jiji" kata Tama dan Shakira serempak.

"Tama, aku lupa kasih baju kamu yang ketinggalan waktu itu." Gio tiba-tiba masuk dan melemparkan baju seragam Tama.

"Hayo, lo ngapain aja sama Shakira sampe baju lo ketinggalan?" pertanyaan Feri membuat Tama jengkel.

"Main basket lah , fer." jawab Shakira.

"Thanks, ka." ucapan terima kasih dari Tama hanya dibalas dengan anggukan dari Gio.

"Makannya yang bener, de. Biar cepet sembuh, kaka ga mau kamu sakit lagi, ayo dong."

"Tadi pas kaka tinggal, Shakira ga makan sama sekali?" kata Gio.

"Makan sih ka, tapi cuma beberapa suap."

"Kalo aja kaka gue kayak ka Gio, bisa kena sister complex gue." kata Diana dengan suara berbisik.

"Iya ya, udah ganteng, baik, ramah, pinter, tapi dia kayaknya rada cuek gitu deh sama cewe." timpal Fanya.

"Bisa jadi."

A/N

Ada yang nungguin ga? Ga kan? Yowes. Ntar ngaret lagi ya nextnya. Btw, gue bikin cerita kedua judulnya Twins kalo mau baca bsa liat di profil gue

Thanks for reading!

LateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang