Late - 5.

69 8 2
                                    

Feri POV

Hai! Gue Ferdinan Rahardiansyah sahabat dekatnya Tamariyandra, ngomongin Tama itu anak kemana dah?

Gue coba telfon dia tapi ga diangkat sama dia, dasar kembarannya bagong.

Gue melewati jam pelajaran olah raga tanpa Tama. Duh, bahasa gue kayak cowo maho gitu. Tau-tau ada suara Carly Rae Jepsen nyanyi lagu Call me maybe,

Ada yang nelfon bloon.

Ternyata Tama si kembaran bagong.

Langsung aja gue jawab,

"Tama lo kemana aja nyet? Anjing lo ya" kesel banget gue sama kembaran bagong.

"..."

"Hah? Kok gue galiat lo. Boong lo" kan pake boong lagi.

"..."

"Yeeee, lau telat lagi? Gabosen apa?" telat doi ternyata.

"..."

"Terserah lo, bro. Btw, lo dimana? Gue jomblo nih di kelas" beginilah nasib cogan tanpa seorang teman.

"..."

" Kok kamu gitu sih, babe? Aku kan pacar kamu. Tega sekali kamu berbuat seperti itu kepada diriku" mampus gua jadi kayak maho.

Tut tut tut.

Songong banget Tama, main mutus-mutusin telfon aja. Oke gue harus bergegas ke kantin. Se-ka-rang.

"Tam, hah hah" anjir capek gue, olah raga dua kali.

"Iya" singkat amat, dasar kembaran bagong.

Yaudahlah ya males banget ngomongin kembaran bagong.

Feri POV off

Sesampainya di kantin, Feri langsung menuju meja yang diduduki Tama.

"Tam" sapa Feri.

"Apaan?" jawab Tama.

"Dih jutek amat mz, kek emak-emak lagi pms" balas Feri.

"Eike cowo keleus, emangnya situ maho" jawab Tama sambil berlaga seperti bencong.

"Harusnya gue foto muka lo pas tadi, Tam" kata Feri dengan polosnya.

"Enak aja, muka aib itu" balas Tama.

"Oke lanjut. Gue mau ngomong sama lu tentang something" kata Feri serius.

"Tentang?" tanya Tama santai.

"Tentang Hanna" jawab Feri.

Tentang Hanna.

Hanna.

Satu kata, 5 huruf dari nama anak perempuan tersebut membuat jantung Tama berdebar kencang. Seketika tangan Tama menjadi dingin, mukanya menjadi pucat pasi.

"Are you okay, boy?" tanya Feri yang bingung akan tingkah Tama.

"I'm fine" jawab Tama masih dengan muka pucat.

"Fer" tegur Tama.

"Ya?" balas Feri.

"Gue harus ke UKS tiba-tiba gue gaenak badan. Ceritanya lain waktu aja ya, Fer" kata Tama sambil berlari meninggalkan Feri sendirian.

Feri yang ditinggalkan Tama lantas hanya tersenyum miris.

Masih belum bisa ngelupain, batin Feri.

Cling!

1 New E-mail

From: Hannawspl21@gmail.com

Feri, hai! Gimana kabar kamu? Maaf baru sempet hubungi kamu lagi. Soalnya, aku baru tau e-mail kamu hehe. Kamu pasti sekarang makin ganteng yakan? Oh ya, Tama gimana? kalian masih satu sekolah kan? Titip salam buat Tama. Btw, kamu pasti udah tau kan kalo bulan depan atau dua bulan lagi aku bakal balik ke Indonesia? Aku kangen kamu, Fer. dan juga Tama.

Ternyata bener, batin Feri sambil menutup ponselnya tanpa membalas e-mail dari Hanna.

Feri pergi meninggalkan kantin sesampainya di dekat loker dia melihat Shakira, buru-buru dia mendeketi Shakira.

"Shakira" sapa Feri tiba-tiba.

"Iya?" jawab Shakira bingung.

"Kenapa lo keliatannya bingung pas gue panggil?" tanya Feri.

"Hah? Eh, gue kan gakenal sama lo. Jadi ya aneh aja lo manggil gue" jawab Shakira setengah gugup.

"Oh? Oke, gue Feri kelas IPA 1" kata Feri sambil tersenyum.

"Gue, Shakira kelas IPA 3" kata Shakira yang masih setengah konek.

"Lo kenal Tama kan, ra?" tanya Feri tiba-tiba.

"Tama? Oalah lo temennya Tama? Yaampun maaf ya gue lama banget nyambungnya" kata Shakira dengan cengiran khasnya.

"Iya gapapa. Keliatan dari muka lo" kata Feri.

"Muka gue kenapa?" tanya Shakira setengah panik.

"Muka-muka lola" jawab Feri dengan watados.

"Yaya terserah. Lo sama kayak Tama. Sama-sama nyebelin" kata Shakira sambil memutar matanya bosan.

"Tapi gantengan gue kan?" tanya Feri jahil.

"Ya engga lah. Gantengan Tama, dia itu baik, ganteng, ga ngeselin, ya ngeselin dikit sih, tapi asik kok, maskulin banget lagi dia" jawab Shakira sambil membayangkan wajah Tama.

1 detik

2 detik

3 detik kemudian Shakira baru sadar atas apa yang diucapkan, buru-buru Shakira mengelak.

"Fer, fer gue tadi gamaksud bilang gitu. Duh, gimana ya, ah gue gasuka sama Tama, Feri!" jelas Shakira yang tiba-tiba blushing.

"Gue ga bilang lo suka sama Tama" balas Feri sambil tersenyum penuh maksud.

"Hah? Oh, okay. Nevermind" kata Shakira gugup.

"Lo - " ucapan Feri langsung dipotong Shakira.

"Apasih engga" kata Shakira tiba-tiba.

"Eh? Gue gamau bilang kalo lo suka sama Tama kali, sha" jelas Feri sambil terkekeh.

"Terus?" tanya Shakira sambil menunjukan sifat Like I Care-nya.

"Ini mah ketauan kalo lo suka sama Tama" kata Feri.

"Emang iya apa? Eh, tapi gue gasuka sama Tama" balas Shakira.

"Oke, oke. Sekarang mungkin lo bilang 'gue gasuka Tama' tapi bakal ada waktunya lu bakal bilang 'gue bener-bener sayang Tama' yakan? yadong" jelas Feri sambil mengikuti gaya Shakira.

"Ga akan, fer" elak Shakira.

"Jangan sampe lo telat nyadarin kalo lo suka dia bahkan sayang sama dia. Inget, sha, penyesalan selalu datang terakhir. Kalo awal mah namanya pendaftaran. Bye, sha" jelas Feri dengan sedikit bercanda dan melenggang pergi. Tapi, ucapan Feri tetap saja membuat Shakira diam seribu bahasa.

A/N

Chap ini lumayan nguras tenaga gue hehe, btw maaf ya nama Dira diganti jadi Dean terus sekarang diganti jadi Deyna, ada alasan tertentu yang bikin gue harus ganti nama tokoh hehe.

Thanks for reading!

LateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang