"Oalah Tino, terus yang dikursi Roda siapa?"
"Temennya, gausah kepo. Cepetan masuk mobil." perintahnya.
Lori mengangguk cepat dan masuk kedalam mobil milik Gandra, ia masih penasaran dengan Gandra tadi, seperti ada yang ia sembunyikan dari Lori.
Mobilnya berjalan cukup cepat, sendari tadi Gandra hanya sibuk dengan ponselnya, padahal ia sedang menyetir. Apalagi ada beberapa panggilan telpon yang tidak Gandra jawab.
Sungguh gadis ini penasaran dengan Gandra, ia sama sekali tidak mengobrol disini.
"Gandra, angkat dulu deh telfonnya dari tadi berdering." Ucap Lori.
"Siapa tau itu penting." Balasnya lagi.
Gandra tetaplah Gandra ia tidak mendengarkan Lori dan hanya acuh, sedangkan gadis itu sendiri hanya menghelanafas. Gandra memang penuh misteri!
Sendari tadi Telfonnya masih berdering membuat Lori menjadi risih, ia langsung mengambil ponsel Gandra dari depan Gandra dan langsung mengangkatnya. Itu membuat Gandra kaget gak main main.
Gandra mengambil ponsel dari tangan Lori dengan kasar.
"Jangan urusin gue!" Sentaknya. Membuat Lori sendiri diam.
Tapi, telponnya belum di matikan Lori yang mendengar suara itu, sangat mengenali suaranya, suara anak kecil yang pernah is temui di pasar malam.
"Halo abang"
"Ada apa tara?"
"Ayah pukul Bunda, tara takut...abang cepetan pulang,"
Lori mendengar suara tanggisan anak itu,sedangkan Gandra cukup tenang menjawab telfon adiknya.
"Kamu sekarang dikamar kan? "
"Tolong kunci pintu ya tara? Abang sebentar lagi pulang tara jangan nanggis dulu."
"Abang gak boleh lama-lama, Bunda udah meringgis kesakitan bang." Isak Tara.
Perjalanan Lori sudah sampai menuju rumahnya yang besar itu, mereka berdua turun dari mobil. Gandra mengantar Lori sampai Gerbang rumahnya.
Menatap rumahnya saja Lori sudah menjadi muram, seperti sudah tahu akan terjadi apa hari ini.
"Gue antar sampe sini, kalo ada apa-apa calling gue." Pamitnya.
Ia mengangguk."makasih udah antar gue sampe sini, Hati-hati dijalan," ujar Lori.
Gandra berbalik dan langsung pergi, seketika Lori menghentikan langkah Gandra saat itu juga dengan tangannya.
"Lo hebat, sampein salam gue buat adek lo." Membuat Gandra mengangguk, dan langsung pergi dengan mobilnya.
Sedangkan Lori baru saja masuk gerbang ia menghelanafas lebih dulu sebelum masuk.
"Semoga keluarga cowok itu baik-baik aja." Lirihnya.
Lori masuk dengan wajah cemasnya, Dirumahnya kelihatan ada mobil levin, jujur saja levin cowok mesum. Membuat Lori ingin menikamnya.
Bi Asih keluar membukakan pintu untuk Lori. "Neng Ori! Dari Mana aja Bibi khawatir tadi." Bi asih terus menatap Lori sambil melihat semua badan Lori mematikan dirinya tidak luka sedikitpun.
"Neng Ori gakpapa? Syukurlah kalo begitu masuk neng, kamu belum ganti baju dari tadi duh.. " bi Asih masih mengomeli dirinya. Sambil masuk kedalam rumah.
Diruang tamu sudah ada levin, Talia, ibu dan ayahnya, jujur saja semuanya melihat kearah Lori dengan tatapan penuh amarahnya.
"Dari Mana aja kamu jam segini baru pulang?" Tanya pak Tedy, dengan wajah santainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GANDRA
Teen FictionDia adalah Gandra Dinantara,ketua geng VALGENZ ia sangat membeci keramaian,siapapun orang yang mengusiknya harus berhadapan dengannya.sampai dimana ia bertemu dengan Gadis yang membuat nya sial.dan lama kelamaan ia tau tentang masalalunya. apakah me...