Suara ribut dengan kondisi kamar yang berantakan menjadi pemandangan pertama saat Joy membuka kamar Grace, sontak Joy mendelikan mata seraya bersidekap di ambang pintu, memandang malas pemandangan yang selalu di lihatnya jika memasuki kamar Grace, sangat berantakan."Kita hanya seminggu berada di Bali, tapi lihatlah yang kau bawa seperti kita ingin pindah selamanya." Sarkas Joy yang tak di tanggapi Grace.
Wanita itu justru acuh tak acuh dan kembali memilah milah baju mana saja yang akan dibawa nya untuk berlibur akhir tahun ke Bali bersama Joy, lalu memasukan ke koper besarnya tanpa perduli dengan Joy yang menyindirnya.
Seharusnya mereka akan berlibur ke Bali bertiga dengan Lily, namun sayang wanita itu tidak bisa ikut bersama mereka karena anaknya yang sedang sakit. Ya, di antara mereka bertiga, sahabat semenjak kuliah, hanya Lily yang sudah menikah.
Di antara mereka bertiga memang Lily yang paling tidak neko-neko dan liar seperti mereka, dan benar, secara mental memang Lily lebih siap menjadi seorang ibu dan istri dibanding mereka berdua, yang pacar saja setiap hari bisa berbeda-beda.
"Come on, Joy. Kita akan bersenang senang disana, jadi kita harus menyiapkan yang terbaik."
Grace tersenyum nakal dan mengedipkan mata ke arah joy sekilas "Dan tentu saja harus ada pria tampan yang kita goda."Grace tersenyum bahagia ketika memikirkan liburan mereka di Bali yang pasti akan sangat menyenangkan. Mereka baru saja wisuda, dan menyusun skripsi yang membuat mereka gila, jadi saat ini adalah waktu yang pas untuk mereka liburan dan menghilangkan stress.
Joy berbalik lalu menutup pintu kamar Grace malas, "Terserah kau."
Lalu berbalik dan kembali ke ruang tamu rumah Grace, sudah 2 jam sejak dia menjemput Grace di rumah nya, tapi wanita itu tak kunjung selesai hanya karena sibuk memilih baju apa saja yang harus di bawa, Joy berusaha sabar dan mengerti akan sikap sahabatnya itu, karena memang Grace lah yang paling modis di antara mereka, dan sudah kebiasaan Grace yang tidak akan pernah on time. Joy menghembuskan nafas dan bersabar menunggu Grace yang entah kapan akan selesai sedangkan jadwal keberangkatan mereka sebentar lagi.
***
"Welcome to Bali"
Teriak Grace saat mereka baru saja tiba di Bali, setelah drama panjang dan melelahkan oleh Grace sendiri, akhirnya mereka telah tiba di Bali untuk bersenang-senang untuk seminggu kedepan, sebelum memulai kembali aktivitas mereka.
Joy yang sedari tadi bosan mendengar celotehan Grace yang terlalu bersemangat, padahal mereka sering berlibur ke Bali, tapi tingkah Grace seolah-olah mereka baru pertama kali kesini. Joy ikut tersenyum dan merentangkan tangan ke udara seraya menghirup udara segara, merasa senang juga karena akhirnya mereka bisa berlibur juga setelah sekian lama.
"Kita harus melakukan semua yang telah aku catat." Grace memperlihatkan buku kecil berisi aktivitas apa saja yang harus mereka lakukan.
Joy melotot ke arah Grace, memandang tak percaya. "Kau bahkan membuat catatan?"
Grace tersenyum lebar. "Ya, aku tidak akan menyia-nyiakan liburan kita kali ini."
"Aku tidak sabar untuk ke Atlas malam ini." Lanjut Grace.
Joy mengangguk setuju lalu mereka tertawa bersama, seolah-olah rencana mereka sudah menari indah di pikiran, dan akan membuat liburan mereka kali ini berbeda di banding liburan mereka sebelum-sebelumnya.
Lalu Grace merangkul Joy dengan riang dan mereka bersama-sama menuju Hotel tempat mereka menginap untuk mempersiapkan diri mereka nanti malam.
"Aku merasa kau akan bertingkah malam ini." Joy berdecak seakan-akan bisa membaca pikiran Grace yang genit.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Friend's Husband
Любовные романыMenjatuhkan pilihan kepada seseorang yang salah, lalu memilih melanjutkan dan menjalani nya. Cinta yang dipaksakan begitu nyata sehingga membuat Grace harus menyakiti perasaan wanita lain nya. Grace dan Ken memulai semuanya dengan sadar, lalu merek...