Kamar itu temaram dan menunjukan kegelapan sementara jam sudah menunjukan pukul sebelas siang. Keadaan kamar yang cukup gelap dengan kondisi yang cukup berantakan tak cukup membangunkan Grace dari tidur lelapnya.
Grace baru saja bisa tertidur nyenyak saat jam 6 pagi tadi, jadi tubuhnya masih harus tidur dan tidak perduli meskipun keadaan telah siang dan mengharuskan memulai aktivitas. Namun Grace mendengus dalam tidurnya, dirinya tidak memiliki aktivitas yang berarti apapun.
Apa yang harus di lakukan oleh pengangguran seperti dirinya?
Tiba-tiba Grace tersentak dari tidurnya, seolah ada tangan tak kasat mata yang menarik jantung nya keluar dengan paksa. Grace mengutuk dirinya saat mengingat hari ini adalah hari pertamanya bekerja. Ya, seharusnya.
Sesungguhnya Grace sangat menantikan hari ini, betapa bahagianya dirinya saat akhirnya ada perusahaan yang menerimanya untuk bekerja, bahkan Grace sudah mempersiapkan segala keperluan nya untuk membuat kesan di hari pertamanya bekerja ini, namun belum apa-apa bahkan dirinya sudah hampir terlambat, atau bahkan memang sangat-sangat terlambat.
Grace memukul kepalanya sendiri dengan frustasi, ini semua gara-gara Ken. Saat hendak turun dari atas ranjang nya yang sangat kacau, Grace terpaku saat menatap keadaan tubuhnya yang telanjang. Kejadian sebelumnya langsung menari indah di benaknya, saat Ken yang mendatanginya dengan tiba-tiba di jam 2 pagi saat Grace ingin bersiap-siap tidur untuk memulai harinya esok, justru sosok Ken datang dan kembali menguasainya, membuat malam panas tak terelakan kembali. Ken mau melepaskan nya saat Grace memohon untuk berhenti karena selain lelah mengimbangi tenaga Ken yang luar biasa, Grace juga merasakan kantuk yang amat sangat.
Kemudian pandangan Grace beralih ke cermin di depan ranjang nya dan seketika mengutuk dan mencaci maki Ken saat melihat banyak sekali bekas kemerahan yang timbul akibat permainan mulut pria itu. Seketika Grace memekik terkejut saat melihat bercak kemerahan itu juga ada beberapa di lehernya.
Ken sialan.
Ini adalah hari pertamanya bekerja. Apa yang akan dikatakan semua orang ketika melihat bercak merah yang ada di lehernya ini? dengan mata terpejam lelah, Grace akhirnya memutuskan untuk segera bersiap-siap dan akan menutupi bekas kemarahan itu dengan concealer. Grace berharap benda itu bisa membantunya di saat-saat seperti ini.
Grace akan berusaha untuk semaksimal mungkin agar rajin bekerja dan disiplin. Sebenarnya ini adalah langkah awal untuk menjauh dari Ken, Grace akan menyibukan dirinya dan berniat hilang perlahan dari hidup Ken, sehingga tidak ada alasan lagi bagi pria itu untuk tiba-tiba datang menemuinya dan seenak nya menguasainya.
***
Grace menghembuskan nafas perlahan saat jam menunjukan pukul 5 sore, memasukan semua barang-barang nya yang cukup berantakan di atas meja ke dalam tas nya, bersiap untuk pulang.
Hari pertamanya bekerja berjalan cukup lancar dan Grace mulai cukup akrab dengan rekan sekerja nya, tak ada hambatan apapun yang berarti di hari pertamanya ini dan Grace sangat bersyukur karena nya. Grace berharap dirinya akan betah disini.
Grace berjalan dengan santai menuju pintu keluar dengan suasana hati yang cukup senang, sesekali saling bertegur sapa dengan teman yang ditemuinya. Namun, sebuah pesan masuk mengalihkan dirinya.
"Kau tidak ada di apartemen mu."
Ken mengiriminya sebuah pesan, Grace menelan ludahnya karena nya. Belum sempat Grace membalas, kini Ken telah menelepon nya.
Dengan malas Grace pun akhirnya memutuskan untuk mengangkat.
"Kemana kau?"
"Jangan mencariku, aku hanya mencari udara segar."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Friend's Husband
Storie d'amoreMenjatuhkan pilihan kepada seseorang yang salah, lalu memilih melanjutkan dan menjalani nya. Cinta yang dipaksakan begitu nyata sehingga membuat Grace harus menyakiti perasaan wanita lain nya. Grace dan Ken memulai semuanya dengan sadar, lalu merek...