Ken membaringkan tubuh Grace di atas ranjang nya, menghirup aroma khas wanita itu yang membuatnya candu. Entah sejak kapan Grace membuatnya menjadi sangat tertarik seperti ini. Wanita itu memang cantik, namun bukan hanya itu. Dahulu Ken memandang Grace hanya biasa saja, tidak pernah merasakan ketertarikan yang seperti ini.
Perasaan itu muncul seketika saat wanita itu memanggil namanya pertama kali, entah mengapa Ken merasa suara wanita itu sangat cocok dan terdengar indah saat memanggil namanya. Ken juga tau bahwa ini salah, teramat salah, namun Ken juga tidak mengerti dengan perasaan yang dirasakan nya sekarang.
Seolah semua yang ada pada diri Grace membuatnya gila, bahkan Ken tidak bisa menjelaskan kepada Grace mengapa ia memperlakukan wanita itu seperti ini, Ken hanya merasa tertarik padanya, lantas Ken berpikir mungkin dirinya hanya penasaran dengan Grace, lalu mencoba untuk mendekati wanita itu, tapi entah mengapa justru Ken tidak bisa menahan untuk tidak menyentuh Grace. Seolah wajah dan tubuh Grace mengundang untuk di sentuh, Ken bahkan dengan senang hati melakukan nya.
Terbesit nama Lily saat Ken memutuskan untuk mendekati Grace, namun entah mengapa, rasa penasaran nya lebih kuat saat ini. Ken sangat-sangat tau bahwa dirinya menjadi lelaki brengsek sekarang.
Ken bertambah gila dengan keadaan Grace yang semakin pasrah dibawahnya, entah wanita itu sudah tidak bisa melawan karena mabuk atau justru memilih menyerahkan diri kepadanya, pada akhirnya.
"Ini kesempatan terakhir mu untuk menolak." bisik Ken seraya menghembuskan nafas nya di leher jenjang Grace yang terbaring menggoda dibawahnya.
Grace hanya menggeliat dan tersenyum sinis, namun tak menolak saat Ken menyentuh seluruh tubuh wanita itu perlahan. Grace terpejam saat Ken membelai seluruh wajah nya, kemudian beralih mengelus ke arah bibir yang pernah di kecupnya.
Ken cukup senang saat Grace sudah tidak melawan, justru menikmati belaian Ken di seleuruh wajahnya dan tubuhnya. Ken semakin merapatkan tubuh mereka, memberi kecupan di daun telinga Grace untuk semakin menggoda wanita itu. Ken menatap tubuh indah Grace di bawahnya, kemudian menatap wajah Grace yang terpejam dan sedikit dipengaruhi oleh alkohol, yang sialnya semakin membuat dirinya ingin meniduri Grace sekarang juga.
Kecupan Ken turun ke arah pipi Grace, kemudian pelan-pelan menuju kearah sudut bibir Grace. Kek berhenti beberapa detik untuk melihat bagaimana ekspresi Grace, ketika tidak ada perlawanan maka dengan cepat Ken menyambar bibir merah itu dengan rakus, Ken mengecup dan mengeksplore bibir Grace dengan liar, memberikan ciuman memabukan yang bahkan tak sanggup di tolak oleh Grace sekarang. Justru kini Grace membalas ciumannya tak kalah liar. Ken tersenyum di balik ciuman mereka kemudian semakin memperdalam sementara tangan nya bergerak meraba seluruh tubuh Grace.
"Kau yang akan menyesal telah memulai ini."
Grace berbisik di depan bibirnya, sebelum wanita itu membuka tali dress nya sehingga menampakan dada sintal yang sialnya luar biasa menggoda, serta bra berwarna merah yang semakin membuat Grace terlihat indah. Dengan dada yang menantang, Grace menatap Ken yang mulai terbakar gairah. Mata Ken menjadi gelap, dengan secepat kilat Ken melepas bra merah yang menutupi dada besar Grace, menatapnya sejenak sebelum menenggelamkan kepalanya di sana, menghirup dan menjilat permukaan dada Grace sebelum bermain di puting wanita itu. Grace mendesah saat Ken mengulum payudara wanita itu dengan rakus, seakan ingin memakan nya dan tidak mau melepasnya.
Grace menekan kepala Ken agar semakin terbenam di dadanya, menikmati dada yang akhirnya bisa dirasakan nya. Seolah belum puas, Ken menarik tubuhnya, lalu merobek dress yang di kenakan Grace hingga terbuka sempurna. Kini hanya celana dalam berwarna senada milik Grace satu-satunya yang tersisa.
Ken mengendus dan menjilati seluruh tubuh Grace perlahan-lahan, dari leher kemudian nafasnya terhenti saat mencapai inti Grace, tangan nya bergerak melepas celana dalam Grace, sehingga membuat Grace benar-benar telanjang di depan nya. Ken memperhatikan tubuh telanjang Grace dengan nafsu yang membara, bersiap memulai permainan panas mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Friend's Husband
عاطفيةMenjatuhkan pilihan kepada seseorang yang salah, lalu memilih melanjutkan dan menjalani nya. Cinta yang dipaksakan begitu nyata sehingga membuat Grace harus menyakiti perasaan wanita lain nya. Grace dan Ken memulai semuanya dengan sadar, lalu merek...