. . .
Yibo terbangun menatap tempat yang begitu asing menurutnya.Melihat keluar jendela ternyata hari sudah pagi, sekelebat ingatan tentang kejadian semalam terlintas di pikirannya.
Semalam, Yang Yang tiba-tiba menyerang dan mengatakan bahwa dirinya telah merebut Xiao Zhan darinya.
Perkataan yang sama seperti kehidupan sebelumnya, dimana Liu Lin Dong datang padanya dan mengatakan bahwa dirinya merebut Shiying tunangannya, padahal jelas-jelas saat itu Shiying masihlah kekasih Hongyi.
Pertempuran pun tak terelakkan di mana Hongyi dan seluruh keluarganya mati di tangan klan Liu.
"Kau sudah bangun?!" seru Xiao Zhan menyentak Yibo keluar dari lamunannya.
Yibo menoleh ke asal suara lalu kemudian tersenyum lembut.
"Jadi kau yang menyelamatkan ku semalam?" tanya Yibo yang di jawab dengan anggukan oleh Xiao Zhan.
Xiao Zhan meletakkan nampan berisi makanan tersebut di atas meja nakas lalu membantu Yibo bangun dari pembaringannya.
"Jangan terlalu banyak bergerak lukamu belum sepenuhnya pulih" ucap Xiao Zhan duduk di tepian ranjang lalu mengambil mangkuk dan menyuapi Yibo.
"Terima kasih" ucap Yibo, menerima suapan dari Xiao Zhan.
"Tidak masalah. Tapi mengapa kau bisa berurusan dengan Yang Yang?" tanya Xiao Zhan.
"Tidak ada, dia saja yang tiba tiba datang dan menyerangku. Mengapa apa kau menyukai anak itu?" ucap Yibo lalu kemudian bertanya.
"Tidak. Selama ini aku hanya mencintai satu orang--- yaitu dirimu" lanjut Xiao Zhan dalam hati sambil kembali menyuapi Wang Yibo.
Xiao Zhan yang mendengar ucapan yg keluar dari mulut Xiao Zhan merasa sangat senang.
"Terima kasih!" seru Yibo tiba tiba.
"Terima kasih? Untuk apa?" Xiao Zhan mengernyit bingung.
"Karena sudah menunggu hingga aku bereinkarnasi kembali. Maafkan aku yang sempat melupakanmu" ucap Yibo menyembuhkan dahinya dengan dahi Xiao Zhan.
Berkat buku yang di berikan oleh Hao Xuan, Yibo bisa mengingat tentang dirinya di kehidupan sebelumnya, dan ia akhirnya tahu tentang sosok yang selalu hadir dalam mimpinya itu.
Yibo menarik tengkuk Xiao Zhan lalu menciumnya hangat dan penuh cinta.
Beberapa saat kemudian ia melepaskan tautan bibir mereka lalu mengusap bibir merah mengkilap itu dengan ibu jarinya.
"Aku mencintaimu... Xiao Zhan" ucap Yibo menatap tepat pada mata Xiao Zhan.
"Aku juga mencintaimu, Yibo" jawab Xiao Zhan.
Yibo membawa Xiao Zhan kedalam pelukannya lalu kembali menyambar bibir manis yang menjadi candunya itu.
Keduanya asik berciuman hingga tak menyadari kehadiran Luhan di belakang mereka.
"Ekhem... Ekhem..." Luhan berdehem keras.
Membuat Yibo dan Xiao Zhan melepaskan tautan bibir keduanya dan menatap Luhan tajam.
"Yakk... Apa apaan tatapan itu... Dasar pasangan tak tau malu... Tidak dulu tidak sekarang kalian sama saja" teriak Luhan segera pergi dari kamar Xiao Zhan.
Niatnya ingin menggoda kedua pasangan itu gagal setelah mendapat tatapan membunuh dari keduanya.
Setelah kepergian Luhan, Yibo dan Zhan saling tatap lalu detik berikutnya mereka menoleh kearah lain.
"I-ini diminum dulu obatnya" ucap Xiao Zhan memberikan obat Yibo.
Yibo menerima obat tersebut. Memasukkannya kedalam mulut lalu menelannya.
"Istirahatlah lagi" ucap Xiao Zhan hendak beranjak pergi.
Namun Yibo segera menahannya dan memintanya untuk menemaninya tidur.
"Temani aku" ucap Yibo dengan tatapan memohonnya.
Xiao Zhan merasa tidak enak untuk menolak, kemudian ia kembali naik ke ranjang dan berbaring di sebelah Yibo.
Yibo merubah posisi tidurnya dari telentang menjadi miring menghadap ke arah Xiao Zhan.
Kemudian menarik kekasihnya itu kedalam pelukannya dan mengusap ngusap kepala itu hangat.
"Apa masih sakit?" tanya Xiao Zhan menyentuh dada Yibo.
Yibo menunduk menatap Xiao Zhan disaat yang sama Xiao Zhan juga mendongak menatap Yibo. Hingga pandangan keduanya bertemu.
Chup
Yibo mengecup bibir Xiao Zhan sekilas lalu menjawab "Tidak" jawab Yibo kembali mengusap kepala Xiao Zhan.
Membuat Xiao Zhan merasa nyaman dan memilih menutup matanya menikmati usapan Yibo.
Yibo yang melihat Xiao Zhan sudah tertidur pun ikut memejamkan matanya menyusul sang kekasih ke alam mimpi.
***
Sore harinya, Yibo terbangun dari tidurnya saat tak merasakan kehadiran Xiao Zhan. Ia menoleh kesana kemari mencari keberadaan sang kekasih.
Samar samar Yibo mendengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi, ternyata Xiao Zhan sedang mandi, pikirnya.
Beberapa saat kemudian Xiao Zhan melangkah keluar dari kamar mandi dengan mengenakan bathrobe putih sebatas lutut. Hingga menampilkan paha putih mulus serta kaki jenjangnya.
Seketika Yibo meneguk ludahnya kasar saat melihat pemandangan menggoda iman.
Bagian bawahnya bangun dan menggembung dari balik celana.
"Shitt!! Mengapa kau harus bangun sih?" batin Yibo mengumpati junior-nya yang mudah teransang.
Ia tak mau Xiao Zhan berpikiran jika dirinya mesum. Walau kenyataannya memang seperti itu.
Yibo segera melompat dari tempat tidur dan berlari menuju kamar mandi tanpa menguncinya.
Setibanya di dalam, Yibo menurunkan celananya hingga menampilkan kejantanannya yang besar dan berurat.
Menyentuh benda itu perlahan lalu menurutnya sambil membayangkan Xiao Zhan memasukkan junior nya kedalam mulutnya.
"Aahhh... Aahh... Sshh... Zhan... Ahh..." desah Yibo memanggil nama Xiao Zhan.
Yibo terus mengocok kejantanannya dengan cepat sambil membayangkan Xiao Zhan yang terhentak hentak saat ia memggempur lubang itu.
"Mhh... Aahhh... Ahh... Zhan... Aahh..." desahnya.
"Ahh.. Aahh... Lebih cepat baby... Uhh... Ahh... Zha... Ini enak sekali.. Ahh..." desahnya lagi tak menyadari kehadiran Xiao Zhan yang sejak tadi memperhatikannya.
"Perlu bantuan?!" seru Xiao Zhan.
Membuat Yibo tersadar dari fantasi liarnya.
"Z-Zhan!" seru Yibo terkejut.
_____________
See u guys....
KAMU SEDANG MEMBACA
VAMPIRE & MAFIA ✅
RandomWang Yibo pemimpin ketua mafia yang terkenal kejam dan bengis, suatu hari mengalami luka yang cukup parah dan di selamatkan oleh seorang pemuda cantik dan manis bernama Xiao Zhan, dan jatuh hati padanya saat itu juga. Namun tak ada yang tahu jika X...