Longing-Desire (mxm Cheating Cuckolding 21+)

Chapter 3 : Seduction (nsfw 21+)

Note :
Harap diperhatikan cerita ini bertema dewasa dengan kink CHEATING CUCKOLDING yg mungkin tidak cocok utk sebagian orang, plus PENUH ADEGAN DEWASA 21+.
Baca dengan konsekuensi ditanggung sendiri.

TOLONG DIPERHATIKAN BATASAN UMUR SEBELUM MEMBACA!

BILA TOPIK TIDAK COCOK, JANGAN DITERUSKAN!

Keesokan harinya gue mampir ke rumah bokap nyokap.
Di sana gue bisa leluasa bicara dengan Timmy.

"Kakak mau Timmy sama Kak Dante??"
Matanya yg indah terbelalak.

Gue mengangguk perlahan.

"Ini hanya ide kakak saja."
"Kakak ga tau apa bisa berhasil."
"Saat ini Dante mulai menjauh."
"Kakak ga tau harus bagaimana."
"Kakak terpikir utk menggunakan cara semacam ini."
Gue sedih harus membebani adik kesayangan gue utk masalah ini.

Muka Timmy jadi merah.
Sebenarnya Timmy juga bukan anak yg polos banget.
Nyatanya di umurnya yg masih muda, dia sudah mengerti cara meningkatkan daya tarik seksual seperti memiliki b**ty yg seksi akan menarik lebah jantan mendekat.

Hanya gue percaya dia benar2 tulus terhadap gue.
Karena itu gue juga terbuka sama dia.
Soal kesusahan gue n kemungkinan kita kehilangan financial support.

"Tapi Timmy, seandainya keberatan, kita bisa aja melepaskan."
"Meski dengan gaji kakakmu, ga bisa cover semua pengobatan n biaya hidup kita semua."
Gue ga mau membuatnya terpaksa, tapi gue perlu realistis.

Terutama pengobatan bokap yg selama ini menghabiskan banyak biaya.
Seandainya ga ada Dante, bokap gue ga akan selamat 2 tahun yg lalu.
Semenjak itu, kami semua sangat khawatir n memastikan bokap selalu mendapat perawatan terbaik.

"Kakak hanya berpikir...mungkin...apa Timmy merasa Dante cukup menarik?"
Gue ga akan tega menawarkan orang yg ga sepadan sama adik gue.

Timmy menunduk, pipinya merah.
Dengan agak terbata2 dia mengaku.
"Hmm....s-sebenarnya..."
"...waktu dulu pertama Timmy lihat Kak Dante..."
"Mmm...Timmy baru sadar soal...Timmy mungkin g*y..."
"Timmy jadi mau seperti Kak Kei...punya cowo ganteng seperti Kak Dante..."
"...mmm...tapi sampe sekarang...Timmy belum nemu cowo yg seperti..."
"Jadi...Timmy pikir mungkin harus berusaha...ya seperti jadi seksi gitu biar bisa narik cowo..."
Tangannya dikibas ke mukanya yg panas, Timmy tampak malu mengakui pikirannya selama ini.

Gue kaget dengan pengakuan Timmy.
Sekaligus lega karena artinya Timmy ga usa merasa terpaksa.

Kami pun mengatur rencana utk menbuat Dante kembali.

Di suatu malam yg akhir2 ini jarang terjadi, Dante makan bersama gue di rumah.
"Dante, apa bole adik gue pindah ke sini?"

Gue jarang n hampir ga pernah meminta sesuatu.
Dante mungkin agak terkejut.
"Kenapa?"

Gue beralasan bokap nyokap gue kurang bisa mengerti remaja seperti Timmy.
Gue sebagai kakak satu2nya berharap bisa membantu membesarkan Timmy.
"Lagipula gue kangen, dia selama ini nempel sekali ke gue."
"Lalu kemarin dia bilang senang bisa mengenal loe."
"Selama ini mungkin dia segan karena jarang berinteraksi."
"Tapi anak itu gampang dekat."
"Beri dia waktu, loe akan mendapatkan adik yg manis."
Gue menekankan kemungkinan Dante bisa dekat dengan adik gue.

Sepertinya itu membuat Dante tertarik.

Pengalamannya jelas banyak.
Hampir semua pernah ditawarkan n dicicipi.

Tapi apakah dia memiliki diam2 memiliki fantasi seks terhadap Timmy?
Genre semacam itu ada, jadi gue harus mencoba semua kemungkinan.

Gue segera mengatur kamar sebelah gue yg selama ini hanya menjadi kamar tamu, utk ditempati oleh Timmy.