Chapter 2 : Unlocked

610 7 0
                                    

Note :
Harap diperhatikan cerita ini bertema dewasa dengan kink CHEATING CUCKOLDING yg mungkin tidak cocok utk sebagian orang, plus PENUH ADEGAN DEWASA 21+.
Baca dengan konsekuensi ditanggung sendiri.

TOLONG DIPERHATIKAN BATASAN UMUR SEBELUM MEMBACA!

BILA TOPIK TIDAK COCOK, JANGAN DITERUSKAN!

Setiap Dante pulang, dia selalu tampak bugar.
Segala perubahan ini malah membuat dia lebih santai.
Perlakuannya ke gue juga tampak normal, meski kita jadi jarang bertemu.

Sebenarnya terlepas dari aktivitas seks, selama ini kami berkomunikasi biasa, selayaknya teman sekamar yg tidur seranjang.
Gue memang lebih banyak diam n melakukan aktivitas sendiri, membiarkan Dante melakukan apapun sesuka dia.
Dalam urusan seks, gue juga selalu menurut n ga pernah menuntut apa2.

Apa mungkin setelah 3 tahun bersama, Dante mulai bosan?
Apa gue harus membuat variasi?

Hanya gue ini selama 26 tahun, benar2 clueless urusan menarik perhatian n seks.
Meski gue mencari inspirasi dengan membaca novel percintaan n er*tika, gue ga bisa merasakan gairah menggebu yg biasa ada di dalam diri manusia.

Suatu hari, gue membuka2 sosial media.
Gue mencoba mengalihkan pikiran sejenak dari problem gue.
Sampai gue melihat sosial media milik adik tiri gue, Timmy.

Anak itu saat ini sudah besar, sudah kelas 10.
Ada foto2 dia dengan teman2nya yg gue kenal, semua sudah besar.

Timmy ini mirip nyokap tiri gue.

Dari pertama lihat dia waktu berumur 8thn, gue langsung suka melihatnya, dia sangat manis n imut.

Badannya petite, kulitnya putih, wajahnya kecil, matanya yg bulat dihiasi bulu mata yg tebal n lentik, ditambah hidung yg mancung n bibir merahnya, membuat mukanya manis seperti boneka.

Di antara teman2nya, Timmy ini tampak berbeda dalam arti positif.

Beberapa bulan ini gue ga berani mengunjungi keluarga gue karena gue takut ditanya2 soal keadaan gue.
Gue ga mau n ga pandai berbohong, hanya kenyataan hubungan gue yg merenggang dengan Dante pasti akan membuat mereka khawatir.
Tapi gue masih rutin chat utk sekadar tau kabar bokap n nyokap, hanya klo mereka tanya soal gue, gue memilih jawaban aman.

Gue klik story terbaru Timmy hari ini.
Ada video Timmy sedang exercise di gym.

Sepertinya dia sudah lumayan terampil berlatih di gym.
Meski badannya kecil, kekuatannya lumayan.

Lalu gue melihat sebuah foto Timmy sedang berdiri depan cermin.
Dia mengambil foto yg memperlihatkan lekuk b*kongnya yg menonjol sekali dibandingkan pinggangnya yg ramping.
Ada tulisan 'bigger b**ty unlocked'.

Gue coba scroll, foto2nya yg dulu ga begitu.
Timmy kecil yg gue kenal, anak yg kurus n mungil.
Ternyata diam2 dia sudah lama exercise seperti ini.
Apa mungkin pubertas membuat dia bereksperimen?

Dari sekian banyak foto selfienya, ada satu foto yg tadi gue terlewat.
Foto di depan cermin besar sambil dia berbalik memperlihatkan b**tynya.
Di sana b**tynya sudah cukup membentuk, meski ga sebesar yg terbaru.

Kolom komentarnya penuh, ada pujian, ada yg ajak kenalan, ada yg berkomentar mesum.

Apa tubuh bottom seperti ini yg menarik para cowo top?

Gue menimbang2 suatu ide.
Gue perlu menarik Dante kembali.

Gue pergi ke depan cermin.
Dibanding Timmy, Devon, bahkan Felix atau orang2 seumur gue yg gue kenal, gue ini tampak biasa.

Gue berbalik.
Tubuh gue kecil kurus rata.
Kulit gue putih pucat.
Gue jarang berjemur, jarang olahraga, jarang beraktivitas fisik.

Gue merasa ga bisa mengimbangi orang2 yg lebih aktif ini.

Gue kembali melihat story Timmy.
Di story exercisenya, gue respon 'love'.

Lalu gue tinggal.

Tapi ga berapa lama, adik gue telepon.
"Kak, apa kabar?"
"Kakak lama ga pulang. Timmy kangen."
Dari dulu Timmy manja sama gue.

Gue jadi semakin bingung n sedih.
Dalam hati, gue takut gue ga bisa mempertahankan hubungan dengan Dante.
Artinya segala financial support utk keluarga gue terancam.

Jadi gue hanya bisa terbuka meminta maaf.
Timmy merasa ada yg aneh.
Dia bersikeras mau bertemu gue saat ini juga.

Ga lama dia datang.
Sudah lama sekali dari terakhir dia datang ke sini.
Seingat gue, dia hanya mampir di saat pertama gue pindah 3 tahun lalu.
Itu pun utk melihat2 saja, setelah itu, gue yg banyak pulang ke rumah bokap.

Dalam keadaan seperti ini, gue merasa lega bisa bertemu Timmy.
Dalam beberapa bulan ini, Timmy sudah tampak jauh lebih dewasa.
Terakhir gue bertemu muka ada lebih dari 3 bulan yg lalu karena gue sengaja menghindar.
Begitu gue melihat Timmy yg sekarang, mata gue langsung tertuju ke b**tynya yg emang membesar, bentuknya cenderung seksi di tubuhnya yg petite itu.

"Haha. Kakak lihat ya."
Timmy tampak senang gue memperhatikan hasil kerja kerasnya.

Gue mengangguk setuju.
Timmy masih Timmy yg gue kenali, dia tertawa puas.
Gue sayang adik gue.

Dante mungkin mendengar keributan yg ga biasa di bawah, tau2 dia turun.
Saat dia melihat adik gue, pandangan matanya berubah.
Dante menatap Timmy lekat2.

"Kei, ini...?"
Dante menunjukkan ketertarikannya.
Dia memperhatikan Timmy dari atas sampe bawah.
Gue yakin dia suka melihat adik gue yg cakep n dia juga ga akan melewatkan b**ty yg seksi itu.

"Iya, ini adik gue, Timmy."
"Loe sudah lama ga ketemu dia."
Gue memperkenalkan lagi, meski seharusnya mereka sudah pernah ketemu, tapi terakhir Dante melihatnya waktu makan bersama keluarga gue di tahun baru yg sudah hampir setahun berlalu.
Sementara anak2 seperti Timmy tumbuh dengan cepat, perubahannya pun drastis.

"Hai, Kak Dante."
Timmy yg manis dengan sopan menyapa pacar kakaknya.

Tapi Dante hanya mengangguk n diam.
Dia memilih ikut duduk sambil terus memperhatikan Timmy.
Gue bertukar kabar dengan Timmy soal bokap nyokap n aktivitas terbarunya, Dante hanya mendengarkan.

Sampai tiba2 Dante bertanya soal Timmy.
Mulai dari umur, sekolah, kegiatan, kesukaan, apapun.
Timmy menjawab semua pertanyaan dengan sopan.
Gue merasa Timmy seperti diinterogasi.

Gue jadi teringat saat pertama kami memutuskan berkencan.

Ada momen interogasi seperti ini!

Apa ini artinya...?

Gue memperhatikan sepertinya pandangan Dante yg ga bisa lepas dari Timmy sebagai suatu bentuk ketertarikan.
Dante sempat mengubah posisi duduknya utk membenarkan gundukan di celananya yg gue perhatikan diam2 membesar.
Ketertarikan seksual?

Timmy, si anak polos, sepertinya ga sadar.
Dia tersenyum n tertawa dengan santainya.
Malah matanya yg berbinar2 menatap gue seakan berharap dipuji karena dia berlaku sopan di depan pacar kakaknya.

Gue membelai2 kepalanya.
Timmy yg manis menempel2 ke gue.

Tiba2 timbul sebuah ide.
"Timmy, mulai saat ini Timmy perlakukan Kak Dante, sama seperti ke Kak Kei."

"Umm...apa nanti Kak Dante ga keberatan klo Timmy dekat seperti ini?"
Timmy menoleh ke Dante, tatapan matanya yg indah sepertinya menembus hati Dante.

"Tentu ga keberatan."
"Gue malah senang bisa dekat dengan adik Kei."
"Selama ini gue ga punya adik."
Dante memakan umpan gue.

Jadi gue sedikit mendorong Timmy utk duduk mendekat ke Dante.
Timmy yg penurut duduk di sebelah Dante.

Saat ini Timmy hanya memakai hoodie bergambar anime n celana biker yg cukup pendek.
Pahanya yg mulus n putih, tampak kontras dengan celana ketat navy bluenya.

Dia ga sadar efek dari penampilan n pendekatannya membuat Dante lagi2 mengubah posisi duduknya.

Gue pikir gue harus bicara serius dengan Timmy.

Longing-Desire (mxm Cheating Cuckolding 21+)Where stories live. Discover now