Chapter 6 : Caught

304 4 0
                                    

Note :
Harap diperhatikan cerita ini bertema dewasa dengan kink CHEATING CUCKOLDING yg mungkin tidak cocok utk sebagian orang, plus PENUH ADEGAN DEWASA 21+.
Baca dengan konsekuensi ditanggung sendiri.

TOLONG DIPERHATIKAN BATASAN UMUR SEBELUM MEMBACA!

BILA TOPIK TIDAK COCOK, JANGAN DITERUSKAN!

Suatu hari Timmy menarik gue utk bicara.
"Kak...Timmy mau cerita."
Dia tampak kesulitan ngomong.
"...begini Kak...Timmy kayaknya suka..."

"Timmy, apa loe suka Dante?"
Mata Timmy yg indah itu terbelalak.

Lalu dia menunduk n mengangguk.
"Jadi Kakak uda tau..."

Gue membelai kepalanya.
"Kakak ini meski ga pernah tau rasanya, tapi tau klo loe menyukai Dante."

"Kakak ga pernah suka Kak Dante?"
Timmy tampak bingung.
Memang membingungkan juga buat gue yg sudah menjalaninya hampir 4 tahun.

"Kakak membaca n melihat orang2 jatuh cinta."
"Kakak jadi mengevaluasi perasaan kakak selama ini ke Dante, Kakak yakin ini bukan cinta karena ga ada keinginan bersama yg menggebu2."
"Jadi Kakak pikir iya belum pernah."
"Dari awal kami dekat, Dante yg memulai n mengusulkan hubungan ini."
"Karena terasa nyaman n menguntungkan jadi Kakak jalani."

Timmy seakan ga percaya sama omongan gue yg datar n minim emosi ini.

"Dante tau?"

"Kakak pikir ini yg nyaman buat dia juga."
"Tapi setelah 3 tahun jalan bersama, mungkin dia sadar klo dia membutuhkan rasa itu."
Gue berharap perasaan Timmy dibalas dengan baik oleh Dante.
Timmy berhak mendapat yg terbaik.

"Apa Kakak yakin Dante ga ada perasaan dengan Kakak?"

"Entahlah, ga pernah dipikirkan."
"Tapi klopun ada, Kakak bingung membalasnya."

"Mungkin...karena Kakak menahannya dari awal?"
Timmy berspekulasi.
"Karena Kakak memang ga mau jatuh cinta."

Gue terkejut juga sama pendapat Timmy.

Mungkin.
Dari awal perkenalan, apa rasa gue sama dia?
Bos?
Teman?
Orang asing?

Bahkan saat kami melakukan hubungan badan, dia mencari kenikmatannya, sedangkan gue hanya mengikuti petunjuknya.

Perlukah gue tanya soal perasaan Dante?
Tapi, buat apa...

Saat ini Dante terlihat tulus menyayangi Timmy.
Timmy juga punya perasaan suka sama Dante.
Mereka saling suka.

Apa sekarang sudah waktunya gue undur diri?

Di hari anniversary kami tahun kemarin, Dante memberi gue sebuah jam tangan seharga rumah.

Di tahun ini, seperti biasa, dimulai dengan fine dining di sebuah resto eksklusif yg harus dibook beberapa bulan sebelumnya.

Apa selama ini semua yg direncanakan n diberikan ke gue menyimpan perasaan di baliknya atau hanya prosedural saja?

Utk acara kali ini, kami ga mengajak Timmy.

Di tengah menikmati dessert n alunan musik, gue malah sibuk berpikir.
Apa gue harus buru2...
Apa ini momennya...

Timmy memang ga bilang apa2 soal dia mau menggantikan tempat gue sebagai pasangan Dante.
Tapi gue tau Timmy, dia sayang gue, ga mungkin dia berinisiatif mengambil tempat gue.
Paling maksimal dia mengakui klo dia suka Dante, yg sudah dia lakukan.
Anak itu...ga mau gue sedih.
Tapi orang yg jatuh cinta perlu pengakuan, perlu balasan.

Jadi karena gue sudah dapat info soal surat resign Devon, gue memutuskan utk memuluskan jalan Timmy kepada Dante.

"Dante, apa yg loe rasain terhadap Timmy?"

Dante menoleh n menatap gue, lalu terdiam sejenak.

"Adik yg manis. Dia menyenangkan."

"Apa loe suka dia?"

Dante tersenyum.
"Kira2 menurut loe?"

Gue mengangguk.
"Timmy...anak itu jatuh cinta..."
"Beberapa hari ini gue jadi berpikir, utk memberi kalian kesempatan."

Dante tertawa kecil.
"Loe mau gue sama adik loe?"

Gue mengangguk.
Dante mengambil gelas wine n menegaknya.

"4 tahun bersama."
Dia tersenyum.
"Gue hampir nyerah."
"Hampir."
"Lalu loe bawa Timmy."

"Gue suka dia."
"Gue akan bertanggung jawab sama dia, bila itu mau loe."

Lalu, dia keluarin sebuah kotak kecil velvet berwarna hitam.
Disodorkan ke gue.
Gue buka, ada cincin berlian besar, entah berapa karat.

"Tapi gue mau, kita resmikan hubungan kita."

"Kenapa?"
Gue jadi bingung.
"Kenapa gue?"
"Kita sedang bicara Timmy."
"Soal apa status Timmy?"

"Gue akan tanggung hidup dia n keluarga loe."
"Timmy masih muda, belum bisa dipastikan apa dia mau tetap bersama gue atau suatu hari dia berubah pikiran mau mencoba yg lain."
Dante sudah memberi gue jaminan utk keluarga gue, sesuatu yg paling gue butuhkan.
Hanya, bagaimana dengan perasaan Timmy?

"Gue sangat berterima kasih utk segala yg loe berikan pada keluarga gue."
"Itu sangat berarti buat gue."
"Hanya, Timmy, dia suka loe, tentu dia yg akan menikah sama loe."
"Kenapa gue?"
Gue menatap Dante bingung.

"Dalam rencana gue, loe selalu ada."
"Meski bukan sebagai partner seks."
"Dalam hal itu, hmm..."
Dante menggeleng sambil tersenyum.

Lalu, dia berdehem n segera kembali ke Dante yg biasa, yg serius.

"Apa yg gue lihat dari 4 tahun lalu selalu ada."
"Loe sangat konsisten dalam memberi gue kebebasan."
Dante melirik gue.

"Tapi setelah 3 tahun bersama, apa yg gue suka malah mulai mengganggu gue."
"Kebebasan yg loe kasih malah gue rasakan sebagai ketidakpedulian."
"Loe ga melakukan apa2, berbulan2."
"Bahkan setelah gue tinggalkan potongan kemasan k*nd*m di celana utk kesekian kalinya, loe ga bergeming."

Gue kaget n bengong.
Ternyata itu disengaja.
Tentu saja, orang serapi Dante, ga mungkin seteledor itu.

"Sampe akhirnya loe bawa Timmy."
"Loe mencoba menyodorkan dia."
"Timmy begitu polos, seringkali dia menatapmu menunggu persetujuan darimu."
"Lalu loe dengan sengaja menghindar saat kami intim."
"Bahkan menyiapkan pelumas n k*ndom di laci anak berumur 16thn."
Dante menahan geli.
Gue malu, ternyata dia sadar.

"Soal Timmy, gue juga langsung tau, dia suka gue."
"Tapi dia anak yg baik, di setiap aksi, dia memastikan ga melukaimu."
"Anak itu ga mungkin selingkuh tanpa persetujuan dari loe."

Dante tau.
Gue terlalu jelas.
Timmy terlalu transparan.

Dante melanjutkan.
"Gue lihat loe."
"Setiap malam tidur cepat."
"Gorden yg tau2 ga tertutup sempurna."
"Tidur lelap sekali seakan loe yg gue garap."

Dante menatap gue dengan serius.
"Apa loe menikmati melihat gue dengan Timmy?"

Gue balas menatapnya tanpa bisa berpikir.
Apa gue ketauan juga utk hal itu?

Reaksi gue menjawab pertanyaannya.
"Loe excited melihat kami."

Gue ketauan.

Longing-Desire (mxm Cheating Cuckolding 21+)Where stories live. Discover now