Chapter 5 : Better (nsfw 21+)

764 7 0
                                    

Note :
Harap diperhatikan cerita ini bertema dewasa dengan kink CHEATING CUCKOLDING yg mungkin tidak cocok utk sebagian orang, plus PENUH ADEGAN DEWASA 21+.
Baca dengan konsekuensi ditanggung sendiri.

TOLONG DIPERHATIKAN BATASAN UMUR SEBELUM MEMBACA!

BILA TOPIK TIDAK COCOK, JANGAN DITERUSKAN!

Keesokan paginya hari libur.
Gue terbangun jam 8an hampir bersamaan Dante.

"Morning, Kei."
Suaranya serak terdengar sangat seksi di telinga gue.

Seperti biasanya saat tidur, dia hanya mengenakan celana training, lalu setelah membersihkan diri di kamar mandi, dia langsung ke ruang gym.

Sementara gue ke dapur.
Setiap hari libur kami memulai hari lebih santai, lebih siang dari biasa.

Gue penasaran dengan keadaan Timmy.
Timmy sepertinya belum bangun.
Jadi gue cepat2 menyiapkan sarapan.
Lalu ke atas ke kamar Timmy.

Gue ketok, tapi ga ada jawaban.

Gue masuk.

Kamar Timmy tampak rapi n bersih.
Klo gue ga menyaksikan aktivitas mereka kemarin malam, gue akan berpikir ga terjadi apa2 di antara mereka.

Gue mendekati ranjang.

Hanya kepala Timmy yg nongol, sisanya tertutup selimut.
Napasnya teratur, Timmy tampak pulas.

Perlahan gue angkat selimutnya.

Apa yg gue lihat membuat gue sesaat menahan napas.

Timmy telanjang n terlentang
Tubuh Timmy yg seharusnya putih mulus, saat ini dipenuhi jejak kemerahan di mana2.
Mulai dari bercak merah gelap sampai gigitan bertebaran di leher n dadanya.
Yg paling kelihatan, p*tingnya merah n lecet.
Di pinggulnya juga ada garisan merah, seperti bekas tekanan jari.
Sepertinya Dante mencengkramnya dengan keras semalam.

Mungkin karena merasa kedinginan.
Timmy berganti posisi, menjadi menyamping dengan kaki menekuk, membentuk pose janin.

Saat itulah gue bisa lihat di b**tynya tampak kemerahan.
Ada bercak2 berwarna merah tua, entah karena cubitan atau pukulan.

Yg paling kelihatan berikutnya adalah lubang pinknya yg kemerahan.
Tampak sedikit bengkak n lembab.

Entah berapa ronde diperlukan utk membuat lubang perawan menjadi seperti ini.
Gue menghela napas.
Dante ga pernah memperlakukan gue sampe seperti ini.
Semalam rupanya Dante bermain cukup brutal.

Gue pikir Timmy pasti lelah sekali.
Jadi gue menyelimutinya lagi.
Lalu pelan2 meninggalkan kamar.

Gue makan pagi.
Ga lama, Dante menyusul gue di dapur.
Dia tampak bugar.
Cowo yg sangat tampan.

Yg bukan milik gue lagi.

Kami makan dalam damai.
Gue menyebut Timmy, berpura2 bingung kenapa dia belum bangun.

"Biarkan dia beristirahat."
"Hari ini libur, mungkin kemarin...dia bergadang."
Dante menyuruh gue membiarkan Timmy, sambil tersenyum seakan mengingat sesuatu.

Gue menyetujuinya.

Gue sekilas menanyakan rencananya hari ini.
Dante bilang dia ga ada keperluan keluar rumah.
Lalu dia pergi ke ruang kerjanya.
Sementara gue beres2.

Apakah rencana kami berhasil?
Mungkin terlalu dini menilainya sekarang.

Jam 11an saat gue sudah harus menyiapkan makan siang, Timmy baru bangun.
Dia memakai mantel menutupi jejak kemerahan di lehernya.

Longing-Desire (mxm Cheating Cuckolding 21+)Where stories live. Discover now