Chapter 9 : Three (nsfw 21+)

444 5 0
                                    

Note :
Harap diperhatikan cerita ini bertema dewasa dengan kink CHEATING CUCKOLDING yg mungkin tidak cocok utk sebagian orang, plus PENUH ADEGAN DEWASA 21+.
Baca dengan konsekuensi ditanggung sendiri.

TOLONG DIPERHATIKAN BATASAN UMUR SEBELUM MEMBACA!

BILA TOPIK TIDAK COCOK, JANGAN DITERUSKAN!

Gue duduk menyender di sofa panjang yg ada di dalam kamar Timmy.

Lampu tidur sudah dinyalakan.
Bunyi ciuman yg basah, permainan lidah, pertukaran saliva mendominasi indra pendengaran gue.

Dante duduk di pinggir ranjang.
Timmy duduk di pangkuannya, mengangkang menghadapnya.

Kami semua telanjang.

Mereka berciuman utk waktu yg cukup lama.
Tangan Timmy merengkuh kepala Dante, membelai rambut Dante yg tebal.
Sedangkan tangan Dante membelai n meremas kedua bulatan besar milik Timmy.

"...mmm...hmm...mmm..."
Gue mendengar bunyi gumaman Timmy, adik kesayangan gue, yg sedang menikmati ciuman panas dengan calon suami gue, Dante.

Dante perlahan bangkit sambil menggendong Timmy tanpa melepaskan ciuman mereka.
Dia berbalik n membaringkan Timmy, kemudia membungkuk di atasnya.

Jarinya mulai mempermainkan kedua p*ting pink milik Timmy.
Dia melepaskan ciumannya utk kemudian mencium n menyedot kedua bulatan pink yg mengeras itu.

"...ahh...ah..."
Timmy mendesah menikmati lidah Dante yg memutari bulatan di dadanya yg putih itu.
Sesekali Dante mengigit gemas kedua p*ting pink itu, sehingga warnanya menjadi kemerahan.

Tangan Dante mengambil pelumas, dia mengambilnya utk melumasi jarinya yg kemudian dicolokkan ke dalam lubang sempit milik Timmy.
Lubang pink milik pemuda 16thn yg masih rapet ditusuk2 dengan jarinya yg panjang.

"...ehmm...ya...ahhh...ya..."
Timmy mendesah saat jari Dante menyentuh gsp*tnya.

Dante berdiri, kali ini dia melumuri p*nis raksasanya yg berwarna gelap dengan urat yg nampak sangat jelas.

Kepala p*nis yg besar itu mulai ditempelkan, lalu ditekan masuk ke lubang pink milik Timmy.
"...arghhhh..."
Timmy mengerang, merasakan lubangnya mendadak penuh.

Dante terus menekan, menarik, mendorong menyesuaikan ritme dengan napasnya yg memburu.
Matanya menatap penuh napsu tubuh mulus di bawahnya.

Ga butuh waktu lama buat Dante utk menemukan temponya.
Dante segera mengenjot tubuh kecil milik Timmy sampai kedua kaki Timmy yg putih, terbuka lebar n terlonjak2.

Suara geraman n desahan penuh napsu memburu membuat gairah gue ikut tersulut.
Gue yg menyaksikan pergumulan kedua orang di depan mata gue, sambil ikut mengosok2 p*nis gue.

Perhatian Dante n Timmy tampak terpusat satu sama lain, ga memperdulikan suasana di sekitarnya, sibuk mencapai puncak kenikmatan di antara mereka.

Semakin keras Dante menghujam lubang kenikmatan Timmy, semakin terangsang gue utk meraih kenikmatan gue.

"...lubang loe...rapet...anget..."
"...ini enak...yg terenak..."
P*nis Dante sedang menikmati kehangatan n kerapetan lubang milik Timmy.

"...shit...jepitan loe..."
Dante terkekeh, makin semangat menusuk lubang kenikmatan di hadapannya.
Sementara desahan Timmy semakin keras n ga beraturan.

"...loe seksi...hmmm...melon gue..."
Dante memukul n meremas keras2 kedua bulatan mulus yg kini tampak kemerahan setelah digempur habis2an.

"...AHHH!!!"
Timmy yg dari tadi digenjot oleh Dante, akhirnya memuncratkan p*junya ke celah di antara tubuhnya n Dante.

Gue pun merasakan gelombang gue datang.
Gue ga tahan lagi.
Gue ikut muncrat.
Cairan p*ju menghiasi perut gue.

Menyaksikan kedua bottom seksi ini muncrat hampir bersamaan.
Dante mempercepat genjotannya ke lubang Timmy yg masih berkedut2.

Matanya menatap wajah org*sme Timmy, kemudian melihat ekspresi h*rny gue.
Akhirnya Dante juga ga bisa menahan semburannya.

Crot!
Crot!
Crot!
Crot!
Crot!

"F*CKKK...SHITTT!!"
P*junya membanjiri lubang Timmy.
Cairan kental berwarna putih pekat menetes2 keluar tak tertahankan.

Kami bertiga mencapai puncak kenikmatan hampir bersamaan.

Dante menindih n memeluk Timmy.
Mereka berciuman dengan mesra.
Tepatnya, Dante melahap mulut Timmy.
Yg berlanjut ke leher, dada, serta kedua bulatan merah yg digigit n dikenyot dengan ganasnya.

Dante meninggalkan banyak jejak kemerahan di tubuh mulus Timmy.
Timmy sendiri sepertinya menjadi sangat terangsang.

Dengan p*nis yg masih berada di dalam Timmy, Dante memulai ronde berikutnya.
Tangan gue pun mulai membelai p*nis yg kembali bangkit karena menyaksikan Dante menyodokkan p*nisnya ke lubang becek Timmy.

Malam pertama kami bertiga, sangat memuaskan, penuh dengan napsu n gairah.
Ini kali pertama gue menyaksikan mereka dalam jarak begitu dekat.

Sesuatu yg selama ini hanya gue saksikan sembunyi2 n tanpa suara, kali ini tampak begitu jelas.
Setelah sekian lama, samar2 gue bisa mencium aroma persetubuhan mereka di udara.

Saat pertempuran selesai.
Dante n Timmy membersihkan diri.
Gue yg kecapean setelah ga tau muncrat berapa kali malam itu, digendong oleh Dante ke kamar mandi utk bilas.

Sambil mengendong gue, Dante mencium Timmy yg terbaring kelelahan n say goodnight.
Sangat manis.

Dante membawa gue kembali ke kamar kami, ke ranjang kami.

Dante memeluk gue dari belakang.
Gue merasakan sedikit tekanan di rambut gue.
Lalu, gue tertidur pulas.

Hari2 penuh kenikmatan seks menanti gue.

Menyadari fantasi gue, Dante mulai memperhatikan hal2 yg membuat gue terangsang.
Dia berusaha membawa variasi2 lain utk kenikmatan kami bertiga.

Perasaan gue perlahan menghangat untuknya.
Gue ga bisa bilang ini suka atau cinta.
Tapi kehangatan yg gue rasakan saat bersama n berinteraksi dengan Dante saat ini adalah sesuatu yg baru.

Saat kami meresmikan hubungan kami, Dante menatap gue tanpa berkata apa2.

Tapi gue merasakan ketulusannya.

Tiba2 utk pertama kalinya, gue juga merasakan hal yg sama terhadapnya.

Dante agak kaget menyadari arti tatapan gue.

Di depan para tamu undangan, Dante mencium bibir gue.
"...I love you..."

Gue membalasnya.
"...I love you too..."

Tatapan Dante yg biasanya terasa tajam, tampak hangat di mata gue.

-The End-

Longing-Desire (mxm Cheating Cuckolding 21+)Where stories live. Discover now