BAGIAN III

28 13 3
                                    

oOo
BEGINNING
OoO

5 Tahun sebelumnya, Surabaya 28 april 2023.

Suasana Stasiun Pasar turi Surabaya begitu sangat ramai, mungkin pasca lebaran dan liburan juga telah usai. Dan mungkin juga mereka akan segela kembali beraktivitas seperti semula.

Begitu juga denganku, waktunya kembali menjadi mahasiswi penuh lika-liku, drama kampus dan mata kuliah yang membosankan. Aku masih menginjak semester dua waktu itu.

Menurutku disitulah banyak cerita yang terus menerus akan ku ingat. Mulai dari yang paling sedih bahkan sampai yang paling menyenangkan semua terjadi di fase itu.

Namun waktu itu ada alasan juga rasa penasaran kepada seseorang yang mungkin menjadi semangat baru dalam kembaliku ke Semarang. Orang itu bernama Nata, seseorang yang belum lama ini aku kenal lewat aplikasi anonymous chat.

Mungkin sebentar lagi aku akan menjumpainya dan kita akan bertemu nanti disana. Aku belum mengenalnya lebih dekat , paras wajahnya saja aku aku tak tahu atau bahkan suaranya aku sama sekali belum pernah mendengarnya.

 Aku belum mengenalnya lebih dekat , paras wajahnya saja aku aku tak tahu atau bahkan suaranya aku sama sekali belum pernah mendengarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Beberapa hari lalu Nata berjanji kepadaku, bahwa dia akan membawaku melihat air terjun jika aku sudah sampai di semarang. Sungguh aku benar-benar tak sabar untuk bertemu dengannya.

Sedari awal memang aku sangat haus penasaran tentangnya. Mungkin aku berlebihan namun itu yang kurasakan sedari awal aku mengenalnya meski lewat chat. Dan mungkin tak semua tentang Nata tertulis disini, namun aku ingin menulis betapa kagumnya aku padanya.

Tak terasa keretaku telah tiba, aku mulai memasuki gerbong kereta dan mengucapkan selamat tinggal sementara kepada kota tercintaku.

Tak terasa keretaku telah tiba, aku mulai memasuki gerbong kereta dan mengucapkan selamat tinggal sementara kepada kota tercintaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perjalananku masih tersisa kurang lebih 4jam untuk menuju semarang. Suasana sunyi dan suara kereta melaju kencang membuatku tertidur saat itu.

Singkatnya keretaku telah berhenti dikota tujuanku, Stasiun Poncol Semarang. Dan aku bertemu dengannya.

Seseorang berjalan mendekat menghampiriku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seseorang berjalan mendekat menghampiriku...

Namun ini bukan Nata. Dia adalah Reza, salah satu cowo yang juga aku kenal lewat anonymous chat. Dan jika kalian bertanya mengapa bukan Nata yang menjemputku?.

Entahlah aku hanya berfikir jika aku akan merepotkannya nanti, dan dengan terpaksa aku mengiyakan ajakan Reza untuk menjemputku kali ini tanpa aku minta.

"Gimana na, cape?". Tanyanya kepadaku.

"Engga sih, tapi lumayan juga". Jawabku dengan senyum.

"Sini biar aku bantuin, langsung masukin mobil aja na". Ucap Reza.

Tentu aku lebih dulu mengenal Reza dibanding Nata, namun aku sama sekali tak ada rasa dengan siapapun pada waktu itu. Reza berniat mengajakku untuk makan malam itu, tapi berhubung moodku lagi kacau-kacaunya aku menolaknya.

Pada akhirnya kami hanya duduk-duduk disebuat bukit untuk meliat lampu-lampu Kota Semarang dari atas. Ini adalah salah satu favoritku, dan meskipun aku cukup lama mengenal Reza namun masih saja rasa canggung itu ada.

Hanya obrolan biasa yang kami bahas, Ia cukup seru untuk diajak berbicara namun aku dan dia hanya sebatas teman. Dan mungkin satu jam cukup untuk malam kali ini. Akhirnya Reza mengantarku pulang menuju kosku.

"Thanks ya za, udah repot-repot nganterin". Ucapku kepadanya yang tengah menurunkan barangku dari mobil.

"Santai na, ntar kapan-kapan citylight bareng lagi yak". Balas Reza dengan senyumnya.

"Yaudah aku masuk dulu, kamu hati-hati ya". Ucapku kepada Reza dan berjalan masuk kedalam kamarku.

Sesampainya di kamar aku langsung merebahkan badanku di kasur dan Huhh, akhirnya selesai juga pikirku dalam hati. Hampir saja aku memejamkan mata dan tiba-tiba ringtone handphone ku berbunyi.

 Hampir saja aku memejamkan mata dan tiba-tiba ringtone handphone ku berbunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Anjir gue lupa ngabarin nata". Ucapku terkejut.

"Gimana ya, alesan apa inii"
"Ayo mikir, mikir, mikirr alinaa mikir".
"ohh gue tau".

"ohh gue tau"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat notif itu aku hanya tersenyum, entahlah penantianku untuk bertemu dengannya tinggal beberapa jam lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat notif itu aku hanya tersenyum, entahlah penantianku untuk bertemu dengannya tinggal beberapa jam lagi.
Aku membayangkan tentang nanti, dan perlahan aku mulai tertidur dimalam itu.

One Of NataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang