BAGIAN IV | 1-14 Hours

26 13 5
                                    

oOo
1-14 Hours
OoO

Dibantu dengan bunyi alarm yang telah ku setel tepat jam 7 pagi. Aku terbangun dengan jantung berdebar.

Dengan keadaan setengah sadar khas orang bangun tidur aku memeriksa handphone milikku. Namun belum ada pesan terbaru dari nata. Mungkin ia juga masih tidur, pikirku dengan kembali menutupi tubuhku dengan selimut.

Suasana tenang pagi itu membuatku hanyut dalam tidur. Bunyi alarm itu kembali berulang dan kali ini jam menunjukan pukul 8 pagi. Aku segera beranjak dari kasurku dan ternyata kota semarang sedang diguyur hujan pagi ini.

Ternyata hujan turun, mungkin Nata akan membatalkan untuk pergi denganku pagi ini. Namun tak lama notifikasi handphone miliku berbunyi.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu itu air hujan masih berjatuhan, tak lama setelah aku sudah bersiap hujab mulai mereda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu itu air hujan masih berjatuhan, tak lama setelah aku sudah bersiap hujab mulai mereda. Langit kembali cerah, seketika awan indah waktu itu mulai bermunculan.
Aku menunggunya sekitar 30 menit didalam kamar dan pikiranku mulai berlarian kemana-mana. "Bagaimana jika dia tak menyukaiku, atau mungkin aku jauh dari ekspetasinya". Itu salah satu pikiranku saat itu.

Aku mengeluarkan semua baju yang ku punya, memilih satu persatu. Memastikan bahwa aku harus se perfect mungkin. Aku menunggunya sembari menatap cermin kamarku, mulai dari menata rambut hingga make up telah usai ku lakukan.

Hingga notifikasi pesan dari Nata mulai kembali muncul setelah 30 menit berlalu. Waktu itu sekitar pukul 9.40.

Aku melihat seorang pengendara motor saat aku keluar dari kosku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku melihat seorang pengendara motor saat aku keluar dari kosku. Ia mengenakan jaket jeans robek berhenti tak jauh dari depan kosku. Ku rasa itu orangnya , dengan jantung berdebar aku berjalan menghampiri orang itu.

Disitulah kali pertama aku melihatnya dengan jelas. Disitu pula kisahku dan kisahnya tercipta, One of Nata.

One Of NataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang