Dengan perasaan gelisah kamu melangkah keluar Rumah, apa yang terjadi di dalam Rumah tidak kamu perduli kan, Diam diam kamu menangis tanpa suara, Beruntung kamu memakai Hoodie dan mengenakan masker, Jadi tidak akan ada yang tahu kamu menangis, Meski sepanjang jalan semua mata menatap mu dengan tatapan aneh
Yang terjadi sebelumnya...
Pagi pagi seperti biasa kamu sudah siap untuk berangkat ke Sekolah dengan memakai Seragam lengkap, Selesai bersiap kamu keluar dari kamar menuju dapur untuk sarapan tapi belum sampai ke Meja makan, Kamu menghentikan langkah dan menatap tak suka pada lelaki yang duduk di samping Ayah mu
Menyadari kehadiran mu, Baik Ibu dan Ayah mu menoleh bersamaan, Lelaki itu juga, Keduanya tersenyum pada mu, Senyum yang jelas ada makna dibaliknya
"Sayang, Kamu sudah siap, sini sarapan, Ibu buatkan nasi goreng kesukaan mu"
Kamu menatap Ibu mu masih dengan raut wajah tak suka akan kehadiran lelaki itu, Tanpa bicara kamu pergi begitu saja
"Hana! Mau kemana kamu!!!" teriak Ayah mu
Dengan tatapan tidak enak, Dia menatap lelaki yang duduk disampingnya, Terlihat jelas dari raut wajahnya kalau dia tidak suka dengan sikap mu padanya
"Tolong jangan di ambil hati, aku akan berusaha membujuknya...Hana!!" Ayah mu beranjak menyusul mu
BRAKK!!!
"Tidak sopan, Siapa yang mengajari bersikap seperti itu pada tamu, Kamu tidak tahu, Dia itu....."
"Lelaki yang akan Ayah nikah kan dengan ku, benar?" ucap mu memotong perkataan ayah mu, Sejenak lelaki parubya itu terdiam tapi sedetik kemudian
PLAKK!
"anak tidak tahu sopan santun, begini cara bicara mu pada orang tua?"
Pipi mu terasa sangat panas karena tamparan keras tersebut
Mata mu berkaca kaca
"Masih berani menyebut diri mu orang tua setelah kau menjual ku?" ucap mu lirih
Tak terima ucapan mu, Tanpa belas kasih rambut mu di tarik dan tubuh mu di seret ke dapur lalu di dorong tepat ke hadapan lelaki itu
"Minta maaf padanya atas sikap mu barusan atau kau akan mendapat yang lebih dari pada ini."
"MINTA MAAF LEE HANA!!"
"TIDAK!!"
PLAKK!
.....
Kamu tersadar dari lamunan ketika ada yang menepuk pundak mu
"Lampunya sudah hijau" ucap orang itu karena sudah waktunya bagi pejalan kaki untuk menyeberang jalan
apa yang terjadi beberapa waktu lalu benar benar membuat mu sakit, Kamu tidak tahu apa yang Ayah mu pikirkan sampai tega menjual mu pada Bos dari Geng kriminal yang terkenal kaya raya
Kamu mengerti Perusahaan Ayah mu sedang berada di ambang kehancuran tapi apa harus dengan menjual mu?
Kamu tidak tahu bagaimana awal jelasnya, yang kamu tahu Ayah mu mengajak lelaki itu ke Rumah, Meminta tolong padanya untuk menyuntikan dana pada Perusahaan, Lelaki itu mengiyakan, Jelas Ayah mu senang tapi siapa sangka kalau dia menggunakan syarat
Dengan senang hati dia akan menyutikan Dana ke Perusahaan Ayah mu bahkan bersedia memberikan lebih dari pada itu, Dengan syarat kamu harus menikah dengannya dan berengseknya tanpa pikir panjang Ayah mu menyetujuinya
Ibu?
Tidak bisa di harapkan.
Hanya tinggal beberapa langkah lagi kamu sampai ke Sekolah mu, Tiba tiba sebuah mobil berhenti tepat di samping mu, Sontak kamu ikut berhenti, Pikir mu siapa tapi ternyata lelaki itu
"Lepas!" ucap mu ketika dia menahan pergelangan tangan mu
"Masuk." Kamu menatapnya tak suka
"aku bilang lepas, Kau tidak punya telinga ya?"
"Dan aku bilang kau masuk, apa kau juga tidak punya telinga?"
Karena kesal kamu injak kakinya lalu pergi meninggalkannya yang meringis kesakitan sambil mengumpat, Tapi belum ada sepuluh langkah tubuh di angkat lalu di masukan paksa ke dalam mobil, Jelas kamu berontak
"Keluarkan aku dari sini atau aku teriak sekarang!!" Lelaki itu menatap mu sambil tersenyum miring
"Teriak saja, Sekalipun ada yang mendengar, Mereka tidak akan bisa mengambil mu dari ku."
"Dasar orang gila, apa mata mu buta, aku ini mau Sekolah bodoh." Kamu menjauhkan tubuh mu ketika tangan lelaki itu dengan lancang memegang pipi mu dan mengusapnya
"syutt...mulut mu itu tidak pantas dipakai untuk berkata kasar"
"Yang benar saja dasar kau baji...a-apa yang mau kau lakukan, menyingkir"
"Kenapa, kau takut?" ucapnya dengan tangan yang menutup akses dari bangku depan ke bangku belakang
Jadi Supir tidak akan bisa melihat apa yang di lakukan di kursi belakang
"j-jangan lakukan ini..."
"Siapa yang peduli"
"Aaa!!.—emppphhh..." Kamu jelas berontak dan menolak tapi tetap tak menghentikan apa dia lakukan
Kedua tangan mu dia tahan ke belakang dan posisi mu dibuat terpojok dan sama sekali tak memberikan ruang gerak untuk mu, Jujur saja ini pertama bagi mu, kamu tidak pernah melakukan hal ini sama sekali
Kamu kesulitan bernafas, kepala mu pusing, Tapi kamu tidak tahu bagaimana cara mengatakannya
Sampai akhirnya kamu tak lagi berontak, Mata mu terpejam, Lelaki itu baru menyudahi kegiatannya dan menatap mu yang tak sadarkan diri sambil tersenyum miring
Dia melepaskan cekalannya pada tangan mu lalu memindahkan mu ke pangkuannya
"aku memang orang gila, orang gila yang tergila gila pada mu, nama ku Choi Hyunsuk, thats my name."
KAMU SEDANG MEMBACA
TREASURE - END✔ | ONESHOOT STORY
FanfictionKamu yang bukan apa apa jelas merasa sangat beruntung memiliki mereka dalam hidup mu, Tapi cuaca gak melulu cerah kan, Jalanan juga gak semuanya lurus, ini cuma sedikit cerita kamu bersama mereka Siapkan camilan dan mari ikuti alurnya, Tak kenal ma...