9. 𝙆𝙞𝙢 𝙅𝙪𝙣𝙠𝙮𝙪

158 11 2
                                    




"Junkyu!" teriak mu menghampiri Junkyu yang jaraknya tidak jauh dari tempat mu berdiri

"apa?" tanya Junkyu ketika kamu sampai di hadapannya, Melihat kamu yang tersenyum entah kenapa perasaannya jadi tidak enak

"Perasaan ku tidak enak, Jangan aneh aneh Hana" Raut wajah mu langsung berubah cemberut

"Junkyu tidak asik." ucap mu lalu pergi meninggalkannya

"Ya tuhan, anak itu..." Gumam Junkyu menatap punggung mu yang semakin menjauh dan perlahan menghilang dari pandangannya

"Bu, aku mau pesan es tehnya satu"

"Tunggu sebentar ya Hana"

"okay.."

Berapa menit kemudian yang ditunggu pun jadi, Setelah membayar kamu pergi dari kantin, Perut mu tidak begitu lapar jadi kamu hanya membeli es teh karena merasa sangat, sangat haus padahal kamu tidak melakukan sesuatu yang begitu menguras tenaga

brukk

Kamu terdiam menatap es mu yang tumpah ke lantai karena seseorang sengaja menabrak mu

"Ya ampun, Jangan sedih seperti itu, itu hanya sebuah es yang tumpah" ucap Alika, Gadis yang sengaja menabrak mu

"Hanya kata mu?" Alika menghentikan langkah, berbalik menatap mu begitu juga dengan teman temannya

Tanpa kamu sadari, Seluruh murid yang ada disana juga ikut menatap mu

"Seharusnya kau gunakan semua uang mu untuk belajar tata Krama. itu jauh lebih bermanfaat, orang seperti mu tahu apa soal menghargai."

Alika mendengus pelan

"Katakan lagi" ucap Alika sambil mendorong mu

"Kenapa diam, Katakan lagi sial."

"Kau bisu?"

"Tidak punya mulut?"

"YAKK!!"

Teman teman Alika langsung menghalangi ketika Gadis itu hendak kembali menghampiri mu

"Gadis rendahan seperti mu, beraninya...yak, kau itu hanya sampah yang beruntung bisa bersekolah disini, Kau tahu apa huh, BERENGSEK!!!"

"ALIKA STOP!"

"KAU DENGAR ITU!"

"Kenapa, aku benar kan, Kau itu memang tidak punya tata Krama, Kau buruk dan Semua orang tahu itu, Kalau bukan orang kaya juga kau akan berakhir sama seperti sampah ini, Jadi jangan terlalu sombong."

"What the hell...YAKKK SIALAN!!!"

"ALIKA!"

PLAKK!!

BRAKK!!

BUGH

BRAKK!!

PLAKK!!

BRAKK!!

BRAKK!!

"Bangun."

"YAK!! SIALAN! APA KAU TULI!!"

Kamu akui pukulannya tidak main main, Alika memukul mu tepat di bagian dada dan itu terasa menyakitkan

"Yak." Alika menarik rambut mu dengan kasar lalu menyeret tubuh mu ke halaman belakang Sekolah di ikuti teman temannya

Orang orang yang melihat mu diperlakukan seperti itu tak berani membantu, Karena Alika ini termasuk salah satu yang paling ditakuti di Sekolah karena dia anak orang kaya

brukk

"Hei.." Panggil Alika pada salah satu teman lelakinya

"apa?" Tangannya merangkul Jakson, nama lelaki itu

"Kau belum bermain kan selama seminggu ini?"

"Lalu?"

"ck, Kau itu bodoh apa" Jakson mengikuti arah pandang Alika yang menunjuk dengan dagu ke arah mu

"Jangan gila, Reputasi ku bisa hancur, Tidak ada yang tahu seperti apa diri ku, Kau jangan aneh aneh"

"ugh come on Jakson, Hanya sebentar siapa yang akan tahu, Kami disini bersama mu, tenang saja, hei kesempatan tidak datang dua kali, Kapan lagi kau dapat pelacur gratisan"

Jakson sebenarnya tidak mau tapi benar yang dikatakan Alika, Kapan lagi dia bisa bermain tanpa mengeluarkan uang sepeserpun?

Benar..

Kesempatan tidak datang dua kali

Dan hari itu menjadi hari terburuk dalam hidup mu, Kamu hancur sehancur hancurnya, Berengseknya lagi tak ada yang menghukum mereka, Pihak Sekolah menutup mata karena uang tutup mulut dari keluarga Alika

Beberapa kali kamu mencoba bunuh diri karena depresi namun selalu gagal

Tubuh mu kurus, berat badan mu turun drastis, Nafsu makan mu hilang, Penampilan mu berantakan, Kamu menjadi tak terurus, Karena ulah mereka semua orang mencap mu sebagai jalang

Tak ada lagi Sekolah, Jalan jalan menikmati dunia luar, Semuanya sudah tak lagi sama, Kamu takut bertemu dengan orang orang karena tak jarang mereka khususnya lelaki, Selalu melakukan hal yang tidak senonoh pada mu dan itu membuat mu takut dan trauma mu bertambah parah

clek.

"aku datang, Bagaimana keadaan mu, merasa lebih baik?" Kamu tak menjawab dan hanya diam dengan tatapan kosong

Kamu tidak tahu apa yang kamu rasakan sekarang, Semuanya campur aduk, Sulit di jelaskan dengan kata kata

"Jangan menangis.."

grep.

"Maaf, Kalau saja aku ada bersama mu saat itu semua ini tidak akan terjadi"

Kedua tangan mu mencengkram kuat ujung baju yang di kenakan Junkyu

Tak lama terdengar isakan kecil keluar dari mulut mu, Junkyu mengeratkan pelukan sambil mengusap kepala mu

Beberapa menit kemudian tangis mu sudah tak lagi terdengar, Junkyu melepaskan pelukan dan menatap mu yang sudah terlelap dengan tenang, Tangannya terulur mengusap sisa air mata di pipi mu lalu mencium kening mu sebelum membaringkan tubuh mu di tempat tidur

Junkyu mengambil ponselnya yang di berada di saku lalu menghubungi seseorang yang entah siapa

"Bagaimana?"







































"Seperti yang anda minta, bos."







TREASURE - END✔ | ONESHOOT STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang